agitonugaraAvatar border
TS
agitonugara
A Sky Full Of Stars ( Part 2 )
Sudah empat hari aku dirawat dirumah sakit,dan empat hari pula aku dan Lin sudah mulai akrab satu sama lain.Lin menceritakan soal dirinya padaku,Lin adalah anak dari seorang pengusaha di daerah tempat ku tinggal.Ia dirawat dirumah sakit karena panas tinggi yang tidak kunjung turun,tapi setelah dirawat disini,kondisinya sudah mulai membaik,rupanya dia sudah dirawat lebih dulu dari aku sebelum aku datang.Ia juga menceritakan padaku bahwa saat aku dibawa kemari aku sudah tidak sadar selama dua hari mungkin karena benturan dikepalaku ketika jatuh dari teras lantai dua rumahku.dan selama dua hari dia mendengarku mengigau dalam tidurku.Katanya aku mengigau tentang bermacam macam rasi bintang,hingga ia tertawa,pernah sekali dia mengatakan padaku “waktu kamu gak sadar-sadar tuh,kamu kayak alien,ngigau rasi bintang andromeda,antlia,apus aquarius,aquila,ara.aries,macam bukan manusia bumi aja kamu ini”celotehnya sambil tertawa kecil.Kutanggapi celotehannya hanya dengan tersenyum malu.Kulihat dari sifat Lin, dia adalah perempuan yang energik dan periang,walau kulihat wajahnya agak pucat,tetapi senyuman yang selalu muncul dari bibirnya tidak memperlihatkan ia memiliki pengalaman yang menyedihkan.Lamunanku terhenti seketika.dengan sebuah tepukkan dibahu kiriku,ternyata ayah dan ibuku datang mejenguk.”oh..rupanya kau sudah punya teman baru disini Ken?,syukurlah kalau begitu,kamu jadi jarang mengomel ditelpon sekarang untuk minta ayah atau ibumu ini cepat cepat datang kerumah sakit”ucap ayahku sambil menaruh buah-buahan yang ia bawa di atas meja dekat tempat tidurku.”Yah kenalin ini Lin,sebenarnya dia dirawat disebelah situ tapi waktu kalian datang kesini si Lin lagi perawatan terapi jadi gk pernah jumpa.”sahutku sambil mengenalkan Lin pada kedua orangtuaku.Lin kemudian memperkenalkan diri ke orangtuaku sambil menyalami mereka.Kelihatannya Lin adalah orang yang cocok untuk menjadi temanku,karena dari teman temanku yang lain,hanya dia yang mengerti hobi dan sifatku.
“eh iya Ken,hari ini kata dokter,kamu sudah boleh pulang,jadi nanti ayah dan ibu akan mengurus administrasi rumah sakit dan kamu sudah bisa main teleskop dirumah,ya walaupun masih pake kursi roda.”.Aku langsung memandang Lin,jika aku pulang maka aku tidak bisa bertemu dengannya,kecewa memang ada dalam pikiranku,disaat aku mulai merasakan kehadiran sahabat di dalam hidupku,tapi aku hanya bisa merasakan momentnya hanya sebentar saja.Lin berbalik memandangku sambil tersenyum “sudah boleh pulang tuh,kenapa ngeliatnya gitu sama aku? Kalau mau ngobrol kan bisa lewat ponsel nanti,walau gk bisa ketemu.jangan sedih gitu ah!,nih nomor telfonku”.sembari menuliskannya padaku.Ah! benar juga kenapa tidak terpikir olehku.”thanks ya,ntar sampe rumah aku telfon,emmm..kalau gitu sebelum pergi,teleskop itu aku kasih kamu aja deh biar kamu bisa lihat bintang juga kalau malem”ucapku pada Lin setengah berbisik.”itu barang mahal lho,yakin mau dikasih ke aku? Nanti aku bisa beli sendiri kok”balasnya sambil mengernyitkan dahi.”tidak apa-apa,anggap aja itu trophy sahabat”jawabku.

Tak berapa lama kami ngobrol,kedua orangtuaku datang menghampiriku dengan seorang perawat yang membawa kursi roda,rupanya mereka sudah selesai dengan administrasi rumah sakit dan ingin mengajakku pulang.Mereka berpamitan dengan Lin,dan membawaku keluar rumah sakit dengan kursi roda,Lin menganguk dan tersenyum.Dimatanya tidak tampak sebuah kekecewaan karena kami berdua akan berpisah,sesekali aku menoleh kebelakang dan memandang wajahnya,aku melambaikan tangan dan dibalas Lin dengan lambaian tangannya pula.Sejak perpisahan itu kami masih sering mengobrol lewat telfon,sesekali Lin menceritakan penemuan penemuannya saat menggunakan teleskop yang kuberikan padanya sebagai trophy persahabatan,sesekali kami juga bercanda tentang langit dan bintang yang kami lihat setiap hari dilangit.Walaupun hanya melalui telfon,aku sudah cukup puas bisa mengobrol dengannya,walaupun dalam diriku ingin sekali aku menjatuhkan diri lagi di teras lantai dua rumahku agar bisa kembali dirawat dirumah sakit itu lagi dan bertemu dengan Lin.Suatu hari Lin menelfonku dan berkata “cepet sembuh kakinya,terus jenguk aku disini,nanti kita liat langit bareng bareng”. “iya Lin ini aku dah bisa jalan walau masih pakai alat bantu!” jawabku. Kehidupan persahabatan kami saat itu sangat bahagia walau Lin tidak pernah bercerita banyak tentang dirinya padaku.

Bulan demi Bulan berlalu seiring persahabatan kami bersatu menjadi semakin akrab,patah kaki ku sudah sembuh dan aku sudah bisa berjalan kembali,kesembuhanku aku gunakan untuk selalu berkunjung ke rumah sakit tempat Lin dirawat,untuk menemaninya,atau sekedar ngobrol.Suatu hari aku menerima kabar baik darinya,bahwa Lin sudah sembuh dan mulai di ijinkan untuk pulang kerumahnya.Sebagai sahabatnya,saat hari dimana ia akan keluar dari rumah sakit tidak aku sia sia kan untuk datang dan memberikan selamat atas kesembuhannya.

Siang itu setelah aku selesai dengan kuliahku,aku langsung tancap gas ke rumah sakit untuk menemui Lin,dan segera menuju ruangan tempatnya dirawat,tak lupa ditanganku membawa seikat bunga untuknya,tapi saat aku menuju ruangan tempat ia dirawat,tempat tidur itu sudah kosong sedang dirapikan,beberapa perawat masih terlihat masih sibuk mengganti sarung bantal dan seprai.kemudian kutanya salah satu perawat itu “em..maaf sus,pasien yang bernama Lin apa sudah pulang?”.”iya mas,sudah pulang pagi tadi.jawab perawat itu sembari menata seprai.

Duh.terlambat.gumamku.akhirnya aku ambil ponsel dari saku ku dan mencoba menelfon Lin.”Halo..Lin..kamu udah pulang ya? Kok gk telfon dulu,tadi aku kerumah sakit mau kasih selamat buat kesembuhan kamu,kamunya dah pulang”.tanyaku di telfon dengan hati yang agak kecewa.bagaimana tidak,bunga yang tadi kubelikan untuknya jadi sia-sia.”Ini siapa ya?temennya Lin ya?kebetulan ponsel Lin saya bawa,kalau perlu sesuatu dengan pacar saya nanti saya sampaikan”.Mendengar suara yang keluar dari ponselku,aku terhenyak.Pacarnya Lin?dia sudah punya pacar rupanya?”em..e..iya mas,saya Ken,temennya Lin waktu sama-sama dirawat dirumah sakit,kalau saya minta alamat rumah Lin boleh mas?”.jawabku agak terbata” ooo..boleh..boleh”.Akhirnya suara laki-laki yang mengaku pacar Lin itu,memberikan alamat rumah Lin padaku,langsung aku catat dengan teliti di buku saku kecil di tas ku,tak lupa aku mengucapkan terimakasih dan segera menutup pembicaraan di telfon
Dalam hati aku bertanya-tanya,setauku Lin tidak pernah cerita kalau dia punya pacar.tapi kenapa jantungku jadi berdegup kencang?,ah tidak mungkin aku cemburu dan merasa dikhianati oleh Lin,lagipula kami cuma sahabatan kenapa harus cemburu? Bodoh banget!,Ah apa yang aku pikirkan ,lebih baik aku segera dating ke alamat yang sudah di berikan padaku ini untuk segera tau rumah Lin.Aku pun langsung tancap gas menuju alamat rumah Lin walau diperjalanan suara laki-laki di telfon tadi masih terngiang di ditelingaku.
Sesampainya di depan rumah yang alamatnya disebutkan laki-laki tadi aku,makin terkejut.Ternyata daritadi dijalan aku tidak melihat kalau aku memasuki kawasan elit tempat rumah orang orang kaya,ternyata Rumah Lin ada dikawasan elit seperti ini.Rumah dengan gerbang besar dan tinggi,bangunan rumah yang bergaya eropa lengkap dengan air mancur di halaman rumahnya,ku periksa dari luar rumah,ada dua mobil mewah disana.Tiba-tiba saja ada suara yang memanggilku.Satpam rupanya memanggilku dengan perawakan tinggi dan dengan wajah agak sangar melihatku “ada yang bisa dibantu?mau cari siapa mas?”.”oh..em..ini pak,apa benar ini rumah Lin?,tadi saya dikasih alamat ini untuk datang kemari”.jawabku agak gugup sambil menyodorkan buku saku yang tertulis alamat rumah Lin pada satpam itu.”oo iya benar mas ini alamatnya.ada perlu apa ya mas? Dan mas ini siapanya mbak Lin?”Tanya satpam itu mengintrogasi ku.”oh..kenalin pak,saya Ken temennya Lin pak sewaktu sama-sama di rumah sakit”.sambil mengulurkan tangan ingin berjabat tangan.Tiba-tiba pembicaran kami terhenti dengan kedatangan seseorang yang mendekat ke pos satpam.”pak,ini saya mau pergi sebentar tapi nanti saya balik lagi,nanti kalau ayah Lin pulang,bilangin kalau Lin sudah saya jemput dari rumah sakit tadi pagi”.terangnya pada satpam.Laki-laki ini memang terlihat sudah akrab dengan satpam penjaga rumah Lin.perawakannya yang tinggi dengan memakai kemeja abu abu dan celana hitam,sepatu mengkilat.sepertinya dia seorang eksekutif muda atau mungkin seorang pengusaha yang sukses,dia terlihat masih muda,sebaya dengan ku,mungkin laki-laki ini yang menjawab telfonku tadi.pikirku.”baik mas,nanti saya sampaikan pada bapak,em..iya mas ini ada yang mau mencari mbak Lin,katanya temennya mbak Lin,mungkin mas Van kenal dengan temennya mbak Lin yang ini”.jawab Satpam itu sambil melihat ke arahku.Laki-laki itu pun kemudian melihat ke arahku,”mas yang telfon tadi bukan?”Tanya nya pada ku.”e-e..iya mas , saya yang telfon tadi,dan minta alamat rumah Lin,saya yang tadi berkenalan dengan mas,di telfon nama saya Ken,teman Lin sewaktu di rumah sakit”.jawabku agak sungkan.”oo yaudah masuk aja mas..ini temannya Lin pak, nanti tolong diantar ke atas ya?”.sambil beranjak pergi menuju mobilnya dan pergi.Aku mengucapkan terimakasih sambil menunduk Aku pun diantarkan oleh satpam masuk kerumah besar itu,tempat Lin tinggal.sejuta pertanyaan ada dalam pikiranku yang ingin ku tanyakan pada Lin,dan juga tentang Van laki-laki yang mengaku sebagai pacar Lin. Serasa Lin belum sepenuhnya menceritakan tentang dirinya.”mari mas lewat sini”.satpam itu mengajak ku masuk kerumah.Saat aku masuk untuk pertama kali ke rumah ini,didalamnya sangat luas dengan foto-foto besar terpajang di ruang tamunya,foto-foto Lin juga ada disini,terlihat sangat cantik dengan kedua orangtuanya.dan masih banyak foto-foto lainnya yang tidak sempat aku teliti satu persatu.
Sampailah aku didepan pintu kamar Lin,”permisi mbak Lin,ini ada temannya ingin jenguk”.ucap satpam sangar itu sambil mengetuk pintu kamar Lin.”Suruh masuk aja pak” jawab Lin dari dalam kamarnya.Akhirnya,dalam hati aku senang bisa melihat Lin lagi.ingin sekali aku segera menanyakan tentang laki-laki bernama Van yang tadi menjawab telfonku.dan masih banyak pertanyaan lain yang ada di pikiranku.Aku pun dipersilahkan masuk oleh satpam dan masuk ke kamar Lin.Ternyata Lin tidak sendiri ada seorang wanita yang duduk disamping tempat tidurnya.dan saat aku masuk pertama kalinya ke kamar Lin.Ternyata kamar Lin ini juga luas,jika dibandingkan dengan kamarku dirumah yang tidak seluas ini,yaa wajar lah dia anak orang kaya,jawabku sendiri dalam hati.kamar yang bagus dengan pernak pernik yang terlihat mahal.dengan cat dinding berwarna merah muda.serasa ini seperti kamar boneka.tapi dibalik semua kejutan yang aku rasakan hari ini.mataku tetap tertuju padanya,Lin,perempuan yang aku temui di rumah sakit,perempuan yang menyimpan sejuta misteri yang ingin kuketahui,perempuan berparas cantik dengan senyuman yang membuat hatiku teduh.
BERSAMBUNG...
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
1.3K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan