Anggota Kopassus berpangkat Sersan Dua bernama Eka
Patmawati, dulunya wanita cantik ini adalah seorang model
salah satu majalah di Jakarta. Demi menjadi tentara, Eka
rela meninggalkan karirnya sebagai modelnya
"Saya sersan dua kurang lebih 2,5 tahun. Dari awal saya
masuk pendidikan sekolah calon bintar (Secaba)umum.
Lalu kita anggota Kowad, diseleksi dulu untuk menjadi
Kowad (Korps wanita TNI AD) Kopassus,"kata sersan eka
Eka mengaku betah berdinas. Sehari-hari dia bertugas
sebagai staf pribadi Danjen Kopassus Mayjen Agus Sutomo. Sebagai tentara, disiplin pun jadi tuntutan
"Meskinpun di luar jam kerja atau jam dinas kita di panggil. Jadi, kita harus tetap standby. Tetap
melaksanakan perintah atasan"
Eka Frestya dilantik menjadi polisi wanita (Polwan) saat ia berusia 18 tahun. Wanita cantik ini memang sudah sejak kecil bercita-cita menjadi polwan. Awal pengangkatannya menjadi Polwan, Briptu Eka ditempatkan di Direktorat Samapta Polda Metro Jaya, kemudian di pindahtugaskan di Polres Bandara Soekarno Hatta untuk bagian
menangani masalah TKI di Terminal 3, dan akhirnya saat ini di National Traffic Management Center (NTMC) Polri.
Briptu Eka Frestya juga dinobatkan menjadi salah satu duta kepolisian Republik Indonesia untuk menjalankan misi mendekatkan korps kepada masyarakat. Karier Eka
terus menanjak, sehingga Ia kembali ditugaskan ke Direktorat Objek Vital Bagian Pariwisata Polda Metro Jaya. Kemudian ia ditempatkan pada bagian narkoba dan sekarang di Direktorat Lalu Lintas Polda Metro
Jaya. Namun, Briptu Eka Frestya berkeinginan ditempatkan pada Direktorat Reserse Kriminal Khusus
menangani kejahatan ekonomi dan cyber atau di Direktorat Narkoba, karena ia sangat suka dengan tantangan.
Sersan Dua Dessy Alvionita, tidak menyangka kalau bisa
menang di kejuaraan terjun payung di kota Qionglai,
Cina,tahun lalu. Itulah kali pertama dara kelahiran Kutai
Barat, Kalimantan Timur, 22 tahun lalu mengikuti event
resmi.
"Sekalinya mengikuti kejuaraan resmi langsung harus
menghadapi lawan dari 42 negara. Puji Tuhan, saya bisa
menjadi pemenang ke-5 nomor perseorangan"
ujar Dessy Alvionita
Dessy baru 1,5 tahun mulai belajar terjun payung. Total,
dara ini sudah terjun sebanyak 3.272 kali. Buat Kopassus,
angka itu masih terbilang minim. Diam-diam ternyata
Dessy juga seorang karateka. Dan sekarang sudah
menyandang Dan Cokelat.
"Saya tinggal di kota kecil, jadi susah untuk bisa
melanjutkan menjadi Dan Hitam karena keterbatasan
sasana latihan karate,"
tegasnya.
Dari olahraga beladiri ini pula, Dessy juga berhasil
mengharumkan kesatuan baret merah dengan menjuarai
kelas min. 55 kg pada Panglima Cup 2 tahun lalu. Dessy
terus mengasah kemampuannya terjun payung. Lucunya,
dalam sebuah latihan, angin kencang bertiup. Dessy
terbawa angin hingga mendarat di perumahan warga
Briptu Dara Intan masih
berstatus single atau belum menikah
. gan! Masih ada kesempatan
Briptu Dara terkadang menjadi reporter dan kadang juga mengawal aksi demo dan unjuk rasa. Ya, Briptu Cantik Dara Intan memang akhir-akhir ini sering ditugaskan di kantor NTMC Polri dengan melakukan siaran langsung dari NTMC Polri untuk
memberikan update terkini di salah satu stasiun tv mengenai situasi jalan di kawasan Jakarta dan jalan-jalan di kota besar di Indonersia.
Tak banyak yang tahu kalau menjadi polisi wanita alias
polwan adalah cita-cita Briptu Dara Intan sejak kecil. Wajar kalau Briptu Dara merasa hari-harinya menjalani profesi polisi sekarang ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Perempuan kelahiran Jakarta pada 15 Januari 1987 ini mengaku sepanjang ingatannya dia selalu bercita-cita menjadi polisi.
Briptu Dara Intan pertama kali mengikuti pendidikan
polwan pada 2005. Dia dilantik menjadi polwan setahun
kemudian. Baru beberapa tahun berkarir di kepolisian,
Briptu Dara diminta menjadi presenter National Traffic
Management Center di layar kaca. Menurutnya, seleksi dan pelatihan yang harus dilalui Briptu Dara sebelum jadi
presenter acara lalu lintas ini, sungguh panjang dan berliku