“KAMU harus selalu siap ditugaskan di manapun, kapanpun dan seberat apapun dengan didasari oleh mental yang kuat serta tidak mudah putus asa, serta selalu siap menghadapi tantangan dalam melaksanakan tugas”. Itulah pengejawantahan dari moto Brimob Polri, yakni “Sekali Melangkah Pantang Menyerah” , yang selalu melekat dalam jiwa dan sanubari Brigjen (Pol) Jhony Asadoma, mantan Komandan Brimob Binjai-Sumatera Utara periode 2003-2005 ini.

Iapun siap menerima tugas yang diamanatkan oleh anggota Pertina kepadanya, sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) masa bakti 2016 -2020, dalam Musyawarah Nasional PP Pertina ke-19 yang berakhir Minggu (24/4) di Hotel Grand Mercure Jakarta. Ia terpilih secara aklamasi oleh 17 dari 34 pengurus provinsi yang mengikuti Munas Pertina.
“Jika tidak salah saya ini adalah orang ketiga yang berasal dari atlit memimpin induk organisasi olahraga setelah Ferry Souneville di cabang Bulutangkis dan Maulwi Saelan di PSSI,” kata Jhony Asadoma, dalam sambutannya saat menjabat Ketua Umum Pertina
Selain menyatakan siap mengemban tugas sebagai Ketua Umum, ia juga berjanji mengangkat kembali prestasi tinju amatir . Untuk itu pria kelahiran Denpasar 8 Januari 1966 ini bersama jajaran pengurus yang akan dibentuk nantinya siap membawa tinju amatir ke arah yang lebih baik.

Jhony Asadoma bukanlah figur baru di lingkup olahraga tinju amatir. Lulusan Akpol 1989 ini mengawali karir sebagai petinju amatir. Sebelum masuk sebagai taruna Akpol, Johny Asadoma adalah petinju nasional Indonesia (amatir) dengan berbagai prestasi tingkat nasional dan internasional.

Saat menjadi petinju amatir, Jhony pernah meraih medali perunggu kelas layang kejuaraan Sarung Tinju Emas ke-7 di Denpasar (1982) -mewakili NTT. Ia bahkan mampu meraih medali emas kelas layang dalam Sea Games XII di Singapura (1983), meraih medali emas Piala Presiden VII di Jakarta (1984). Tak hanya itu, Jhony bahkan mewakili Indonesia dalam Olimpiade XXII di Los Angeles (1984) namun kalah di babak penyisihan

Komandan Kontingen Garuda
Masa-masa menjadi anggota korps Bhayangkara yang masih aktif berdinas tidak pernah ia lupakan. Jhony Asadoma saat itu berpangkat AKBP, diberikan amanah memimpin Kontingen Garuda yang bergabung dalam pasukan perdamaian PBB di Darfur, Sudan. Kontingen yang dipimpin perwira Polri asal Nusa Tenggara Timur (NTT) ini berangkat Sudan pada 11 Oktober 2008.
Saat menjadi Komandan Kontingen Garuda, pria bertubuh kekar ini sukses memimpin 140 anggota Polri bersenjata menjalankan tugas Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di Darfur- Sudan, sebuah daerah konflik kepentingan antara Pemerintah Sudan dan kelompok pemberontak di daerah itu.

Lulusan SMAN I Kupang ini juga mendapat apresiasi dari berbagai lembaga internasional yang terlibat dalam tugas PBB di Sudan, serta masyarakat Sudan. Apresiasi ini diberikan kepada pasukan Bhayangkara Polri yang berhasil menjalankan tugas dengan baik di negara Afrika tersebut. Ini menunjukkan bahwa putra NTT pun mampu menjalan tugas negara di PBB.
Karir di Polri antara lain Komandan Peleton Brimob Manado, Komandan Kompi Brimob Pusat di Jakarta, Kepala Sub Bidang Gegana Polri, Danyon Brimob Bogor (2002-2003), Komandan Brimob Binjai-Sumatera Utara (2003-2005), Kapolrsta Binjai (2005-2007), Kabagkembangtas Romisinter Divhubinter Polri (2013-2015).
(SB)

http://kriminalitas.com/jhony-asadom...i-urusi-tinju/