(Antara)

-Kelompok nelayan di Jember, Jawa Timur, mengembangkan budidaya lobster laut guna memenuhi permintaan lobster, baik dari pasar dosmetik maupun manca negara. Budidaya lobster dilakukan karena masih banyaknya nelayan yang menangkap lobster di bawah standar ukuran dan berat yang ditetapkan kementerian kelautan dan perikanan.



Masih banyaknya nelayan yang melakukan penangkapan lobster yang tidak sesuai ukuran minimal, membuat salah seorang nelayan di Jember, melakukan budidaya dan penangkaran lobster.

Sesuai aturan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, ukuran standar lobster yang boleh ditangkap, yang berbobot lebih dari 300 gram dan panjang karapas 8 centi meter.

Usaha budidaya lobster ini dilakukan oleh anggota kelompok nelayan binaan Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Jember yang terus berupaya mengembangkan industri perikanan di Jember.

lobster-lobster hasil tangkapan nelayan tersebut, dibudidaya hingga ukuran dan beratnya sesuai standar ekspor dan sesuai peraturan menteri kelautan dan perikanan.




Upaya budidaya lobster ini dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas lobster dari Jember, untuk memenuhi permintaan pasar dosmetik maupun manca negara.

Sedangkan untuk lobster yang sudah memenuhi standar ekspor, langsung dikirim ke pengepul besar di Surabaya dan Denpasar untuk diekspor ke beberapa negara dengan harga jual antara 400.000 hingga 700.000 rupiah per kilogramnya.

Sejauh ini, Pesisir Selatan Kabupaten Jember dikenal sebagai penghasil lobster jenis mutiara dan dan lobster pasir, yang banyak diminati pasar manca negara, khususnya Jepang.