Sekilas tentang NURDIN ABDULLAH, Kandidat Pesaing Basuki T.P. di PILKADA DKI
TS
edoth76
Sekilas tentang NURDIN ABDULLAH, Kandidat Pesaing Basuki T.P. di PILKADA DKI
Jakarta - Boleh dibilang, Nurdin Abdullah (52) bukan bupati biasa. Tangan emasnya mengubah Bantaeng, Sulawesi Selatan, dari daerah dengan banyak masalah menjadi kawasan yang bergairah. Infrastruktur tertata, ruang publik nyaman, dan industri yang ramah lingkungan. Siapkah dia jika ada yang meminang maju ke Pilgub DKI?
"Soal pengabdian bisa di mana saja," kata Nurdin kepada detikcom, Selasa (5/4/2016) malam.
Pria bergelar profesor ini menjadi bupati sejak 2008 silam. Tahun ini hingga 2018 mendatang adalah periode keduanya setelah meraih 84 persen suara tanpa memasang atribut dan berkampanye pada pilkada 2013.
Awal-awal menjadi bupati, Nurdin menghadapi banyak masalah. Mulai infrastruktur, banjir tahunan, pengangguran, layanan publik yang berbelit. Pelan-pelan semua dibenahi. Bukan melalui instruksi, melainkan turun langsung. Untuk mengatasi banjir misalnya, dia sampai harus masuk hutan untuk mencari sumber meluapnya air ke permukiman.
Dalam hal penataan birokrasi, Nurdin menerapkan sisitem assesemt dan melibatkan Universitas Indonesia (UI) dan Lembaga Administrasi Negara (LAN). Jabatan tertentu dilelang. Siapa berkapasitas, dia yang memegang jabatan. Itu diterapkan sejak 2009, lebih awal dibandingkan kepala daerah lain.
Dalam satu periode kepemimpinan, pria yang melepas jabatan Presiden Direktur PT Maruki Internasional Indonesia setelah menjadi bupati ini boleh bangga karena selain sukses menata daerah, juga mampu mengundang investor kelas dunia. Ada Jepang, China, hingga India.
Kenapa investor mau berdatangan ke Bantaeng, daerah kecil yang jauh dari Ibu Kota Provinsi Sulsel ini? Selain karena Nurdin memiliki jaringan internasional, juga karena birokrasi yang tertata rapi. Proses perizinan selesai sehari tanpa pungutan.
Nurdin yang alumnus Universitas Kyushu Jepang ini pernah menyebut, triliunan uang investor masuk tanpa pungutan sepeser pun. Service ke investor sangat ramah. Dijemput ke bandara dan diantar ke Bantaeng.
Kemajuan Bantaeng berdampak ke mana-mana, termasuk ke masyarakat. Dampak lainnya terkait penghargaan. Puluhan penghargaan diraih. Beberapa di antaranya adalah 3 Piala Adipura berturut-turut. Padahal sebelumnya penghargaan itu cuma impian. Bantaeng juga mendapatkan Otonomi Award dan Innovative Government Award (IGA) tahun 2013 yang diadakan Kementerian Dalam Negeri.
Berkat prestasinya, Nurdin sempat masuk bursa menteri. Alumnus Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar ini dijagokan menjadi Menteri Pertanian di era Presiden Jokowi. Namun waktu belum berpihak. Bagaimana dengan Pilgub DKI?
"Tergantung respons warga DKI," kata Nurdin.
Pilgub DKI digelar 2017 mendatang. Banyak pihak mendorong kepala daerah yang berhasil membangun daerah untuk maju. Bahkan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berharap kepala daerah yang sukses ikut meramaikan Pilgub DKI supaya warga Ibu Kota punya banyak pilihan calon kepala daerah.
"Semua datang saja. Jakarta ini harus punya kesempatan untuk pilih yang terbaik dari yang terbaik," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (28/3) lalu.
Ada beberapa kepala daerah yang dinilai berhasil memimpin daerahnya antara lain Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo, Bupati Bojonegoro Suyoto, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Wali Kota Pangkal Pinang Irwansyah, dan Wali Kota Malang Moh Anton. Siapakah di antara mereka akan jadi cagub DKI terbaik?
(bal/van) Sumber
Spoiler for Tentang Bupati Bantaeng yang lainnya:
Jakarta- Berjarak dua ribuan kilometer dari Jakarta, Kabupaten Bantaeng mungkin tak banyak dikenal orang. Namun siapa sangka, di daerah kecil itulah sebuah potret perubahan daerah menuai banyak apresiasi dan layak menjadi contoh bagi daerah lain.
Adalah Bupati Nurdin Abdullah (52 tahun). Profesor bidang agrikultur itu berhasil menggerakkan perekonomian dan potensi Kabupaten Bantaeng menjadi kota dengan pertumbuhan ekonomi dan kesehatan yang cukup fantastis.
Kali ini apresiasi itu diberikan kepada Prof Nurdin dengan penghargaan sebagai 'Tokoh Perubahan' oleh media Republika bersama kepala daerah lain yaitu Tri Rismaharini dan Abdullah Azwar Anas, termasuk Din Syamsuddin dan dua pemuda berprestasi lain.
"Saya yakin tidak semua tahu Bantaeng di mana. Bantaeng kabupaten kecil dan merupakan kabupaten tertua di Sulawesi Selatan yang menjadi pusat pemerintahan Belanda dan pusat perdagangan," kata Nurdin memulai sambutannya sebagai tokoh perubahan Republik di Ballroom Djakarta Theater, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (30/4/2015) malam.
Nurdin menjelaskan, sebelum dirinya menjabat bupati tahun 2008, Bantaeng dulu termasuk 199 daerah tertinggal di Indonesia. Tiap tahun dilanda banjir dengan infrastruktur dan layanan kesehatan yang buruk. Pertumbuhan ekonominya pun hanya 4,7 persen.
Namun dengan kemampuan yang dimilikinya, daerah yang memiliki luas 395,83 Km atau tak lebih besar dari Pulau Madura itu berhasil diubah dan ditingkatkan perekonomiannya. Nurdin mensiasati APBD sebesar Rp 821 miliar dengan menggalang sumber lain.
"Kami menjaring kerjasama dalam dan luar negeri," ujar lulusan lulusan Khyusu University Jepang itu sambil memegang piala penghargaan.
Turut hadir dalam acara itu sejumlah tokoh yaitu Kapolri Badrodin Haiti, ketua KPK Taufikurrahman Ruki, ketua MPR Zulkifli Hasan, ketua DPD Irman Gusman, Menteri Komunikasi Rudiantara, Menteri Bappenas Andrinof Chaniago, Menakertrans Hanif Dahiri, dan mantan menteri Djoko Suyanto.
Salahsatu usahanya adalah menciptakan layanan kesehatan 24 jam 'mobile ambulans'. Berkat jaringannya yang luas, Nurdin berhasil menghadirkan ambulans yang merupakan modifikasi mobil Nissan Elgrand itu hibah dari pemerintah Jepang.
"Sejak 5 tahun lalu ketika ada masyarakat sakit, 24 jam cukup telepon 113, maka dokter, perawat hadir di rumah. Dan semuanya dilayani gratis didukung 20 dokter dan 24 perawat," papar bupati yang pernah tinggal 8 tahun di Jepang itu disambut tepuk tangan ratusan undangan yang hadir.
Ambulans itu terbilang canggih dan bisa disebut rumah sakit berjalan lantaran fasilitasnya yang lengkap. Mulai dari alat pacu jantung, infus, oksigen, kelengkapan obat-obatan, hingga bisa melakukan operasi dan pelayanan persalinan bagi ibu melahirkan.
"Dengan layanan ini kami mampu menekan angka kematian ibu nol persen di Kabupaten Bantaeng," ucapnya.
Tak hanya bidang kesehatan, kemampuannya dalam agrikultur betul-betul dimanfaatkan dalam peningkatan perekonomian daerah, terutama dalam hal ketahanan pangan. Bantaeng bisa surplus 21 persen di bidang pangan.
"7 tahun memacu pertumbuhan ekonomi 4,7 persen data BPS, mengalami pertumbuhan 9,2 persen. Dan sekarang Bantaeng jadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sulawesi Selatan," tutur bupati yang tampak kalem itu.
Capaian yang diperoleh Kabupaten Bantaeng itu bahkan sempat terdengar negeri Paman Sam. Konsul Jenderal Amerika Serikat Joaquin Monserrate terbang ke Bantaeng pada akhir 2014 lalu untuk melihat langsung pertumbuhan ekonomi dan layanan kesehatan ala Nurdin.
"Dan Bantaeng saat ini menjadi laboratorium pilihan bagi 104 kabupaten kota untuk studi banding tahun 2014," tutupnya kembali disambut tepuk tangan.
Jakarta- Bagi sebagian orang, Nurdin Abdullah (50) terasa asing. Padahal sosok bupati satu ini luar biasa. Ia sukses memimpin Bantaeng, Sulawesi Selatan, setelah mengalahkan pasangan-pasangan yang diusung parpol-parpol besar.
Berdasarkan data yang dikumpulkan detikcom, dalam pilkada 2009 silam, Nurdin berpasangan dengan Asli Mustadjab. Keduanya diusung PKS, PBB, PKB, PPNUI, PNBK, Patriot, PIB, PSI, dan Partai Merdeka. Secara matematis, partai ini hanya memiliki 18 persen suara.
Musuh Nurdin Abdullah-Asli Mustadjab bukan orang sembarangan. Ada Arfandy Idris-Irvandy Langgara dari Partai Golkar, Syahlan Solthan-Samhi Muawan Djamal (PAN dan PDIP). Dukungan politik lawan sangat kuat.
Usai pencoblosan 25 Juni 2009, pasangan yang bertagline 'Nurani' itu ternyata menang telak. Perolehan suaranya mencapai 46 persen. Pasangan Syahlan-Samhi mendapatkan 19 persen dan Arfandy-Irvandy hanya mendapatkan 14 persen.
Nurdin kemudian melepas jabatannya sebagai Presiden Direktur PT Maruki Internasional Indonesia dan pengajar di Unhas. Lulusan Universitas Kyushu Jepang ini fokus membenahi daerahnya. Berkat tangan dinginnya, daerah 'pinggiran' di Sulawesi Selatan ini meraih beragam penghargaan. Termasuk 4 piala Adipura berturut-turut. Padahal sebelumnya piala itu hanya impian.
Saat ini, Nurdin yang bergelar profesor Ilmu Kehutanan ini masih memimpin Bantaeng. Ia berpasangan dengan HM Yasin dan terpilih lagi pada pilkada kedua 2013 lalu. Sejauh ini, ia meraih 50 penghargaan dalam berbagai bidang.
Nurdin dimasukkan dalam 19 tokoh alternatif menurut Komunike Bangsa Peduli Indonesia (KBPI) yang digagas pengusaha senior Sofjan Wanandi. Ia disebut sebagai figur capres alternatif. Sejajar dengan tokoh bereputasi seperti Jusuf Kalla, Khofifah Indar Parawansa, Chairul Tanjung, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
RIWAYAT PENDIDIKAN :
Pendidikan Formal ;
S1 Fakultas Pertanian dan Kehutanan UNHAS Tahun 1986
S2 Master of Agriculture Kyushu University Jepang Tahun 1991
S3 Doktor of Agriculture Kyushu University Jepang Tahun 1994
Pendidikan / Latihan Jabatan ;
Pra Jabatan Tahun 1987
Forum Konsolidasi Pimpinan Penyelenggara Daerah – Angkatan IV – Lemhannas RI Tahun 2010
RIWAYAT PEKERJAAN :
Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin
Presiden Direktur PT. Maruki Internasional Indonesia
President Director of Global Seafood Japan
Director of Kyushu Medical Co. Ltd. Japan
Owner Hakata Tour & Travel
Dewan Penyantun Politeknik Negeri Makassar
Bupati Bantaeng, Masa Bakti 2008 – 2013
RIWAYAT ORGANISASI :
Ketua Persatuan Alumni dari Jepang – Sulawesi Selatan
Ketua Umum Masyarakat Perhutanan Indonesia Reformasi Sulawesi Selatan
Ketua Umum Persatuan Sarjana Kehutanan Sulawesi Selatan
Ketua Yayasan Maruki Makassar
Ketua Badan Majelis Jami’ah Yayasan Perguruan Islam Athirah BukitBaruga
Ketua Komite SMPN 11 Makassar
Ketua Komite SDN Kapasa Makassar
Ketua SD Inpres Kapasa Makassar
Ketua Umum KONI Kabupaten Bantaeng
Badan Penasehat PGRI Kabupaten Bantaeng
Wakil Ketua APKASI, 2010 – Sekarang
Koordinator Wilayah APKASI Propinsi Sulawesi Selatan, 2010 – Sekarang
Ayo para Pembenci Ahoax jangan hanya bisa mencaci, membully Ahoax saja ... ajukan nama2 Bakal Calon Gubernur yang berkualitas, jangan isi Otak Anda dengan kebencian yg tiada habisnya ....
Spoiler for Tanggapan sementara:
Quote:
Original Posted By dhik@►kemajuan Bantaeng memang bagus, sangat jauh dibandingkan kabupaten2 sebelahnya
tapi gak usah ke jakarta dh. Ke makassar aja pak buat perbaiki tata kotanya
ane jamin dia bisa menang mutlak seperti ridwan kamil karena orang Makassar pasti tau perubahan Bantaeng seperti apa
Quote:
Original Posted By arz27►Nah ini Kepala Daerah berprestasi tanpa banyak bacot di Media
Menteri Pertanian/Gub Sulsel cocok juga ni orang
Quote:
Original Posted By joker2014►Cocok Gan, ane setuju...
Pernah baca Profilnya juga, keren bener nih orang Prestasinya....
Diubah oleh edoth76 06-04-2016 08:22
0
3.7K
Kutip
41
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru