- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Mancanegara
Titian Muhibah ke Singapura dan Malaysia


TS
inat
Titian Muhibah ke Singapura dan Malaysia
(Bagian pertama)
Ini merupakan rencana lama gw sama istri ajak anak-anak main ke Singapura dan Malaysia setelah mereka udah bisa diajak ngebolang. Nah karena sekarang masa balita mereka udah lewat (kelewatan jauh banget malahan, hehehe...) jd sekarang waktu yang tepat untuk berangkat.
Gw pilih Singapura sebagai destinasi awal, dengan memilih penerbangan paling pagi. Biasanya gw bawa kendaraan sendiri untuk parkir inap di Bandara Soetta, tapi karena pergi kali ini lumayan lama, daripada tekor bayar parkirnya, gw pilih pake Uber Taxi. Terbukti pilihan gw ga salah, Cirendeu - Soetta gw cuma bayar Rp. 11.500,- setelah dipotong promo sebesar Rp. 75.000,-. Kok bisa? Jelas bisa, buat pengguna baru jangan ragu pake Uber juga, untuk kode promonya ketik ardiann4ue, maka lo akan dapat potongan sebesar Rp. 75.000,- seperti gw kemarin.
Jam 9 pagi, kita mendarat di Changi. Nah bingung deh gimana nih cara kita ke hotelnya ya...??? Karena keenakan dg pengalaman Uber tadi pagi, ya udah gw putuskan lagi untuk kembali mencoba Uber di negeri Singa ini. Mobilnya Sedan Civic yang cakep dan lega. Changi Airport ke hotel di Jl. Dickson tempat gw menginap dikenakan ongkos sebesar SGD 20,6,-.
Sedikit saran buat temen2 jika bepergian ke luar negeri untuk setidaknya membeli 1 nomor provider lokal untuk browsing, karena itu bakalan ngebantu lo banget melakukan komunikasi atau mencari informasi. Contoh gw kemarin, bisa pesan Uber via wifi bandara, tp masuk area penjemputan signalnya udah ga bisa dipake lagi, jd lo bakalan susah komunikasi dengan supirnya.
Kira-kira 30 menit kemudian gw udah sampe di hotel. Di Singapura harga hotel lumayan mahal, gw menginap via bookingan Traveloka dan dapat harga Rp. 650 ribu . Kalo lo nginep di Bali, harga segitu bakalan dapat hotel dengan bathtub dan kolam renang yang bagus, tapi untuk harga segitu di Singapura, lo cuma bakalan dapat kamar yang kecil namun sangat layak untuk lo tinggali bersama keluarga. Kebijakan hotel-hotel di Singapura juga cukup ketat, gw kena charge lagi sebesar SGD 20,- untuk matras tambahan karena bawa anak-anak masing-masing umur 9,4 th dan 6,9 th. Mereka berdalih pan bookingan gw cuma buat 2 orang, kenapa begitu datang jd 4 orang?? Hiks..ya udahlah gw bayar. Sesuai dengan review di Traveloka, hotel yang gw sewa walaupun kecil tapi kamarnya nyaman dan bersih, ditambah lagi lo bisa langsung meminum air dari wastafel di kamar mandinya. Jadi buat lo yang mau menghemat, lo ga pusing lagi harus beli air minum. Asal jangan kebiasaan minum air dari wastafel lo bawa-bawa setelah balik ke Indonesia, dijamin kembung terus mules! Ini penting, karena air mineral di Singapura cukup mahal. Hampir SGD 4,- atau sekitar Rp. 40 ribuan untuk ukuran 1500 ml. Ga aneh sih, karena Singapura termasuk dalam salah satu kota termahal di dunia.

Taro badan sebentar, kita langsung cabut ke Merlion Park untuk melihat secara langsung ikon patung singa nganga yang wajib disambangi kalo ke negara pulau ini. Jalur dari Jl. Dickson, kita jalan kaki melewati Bugis Street sambil menyempatkan membeli es krim potong yang rasanya lumayan enak. 1 potongan nya dihargai SGD 1,-. 10 menit kemudian gw dan pasukan kecil tiba di Bugis Station dan membeli tiket MRT seharga SGD 1,5,- untuk tiap orang dengan tujuan Raffles Park. Dari Raffles, kita masih harus berjalan kaki lagi sekitar 500 meteran untuk sampai ke Patung Singa. Banyak bertanya merupakan kunci sukses lo cepet sampai tujuan. Singapura ga seperti Indonesia yang memanjakan penduduknya dengan adanya angkot yang masuk sampe pelosok jalan kampung. Jadi pilihannya di sini, setelah tiba dari stasiun bis atau kereta, lo harus berjalan kaki menuju tempat tujuan atau melakukan pengeluaran extra untuk sewa taxi. Tenang aja...pedistriannya lega dan enak kok dan pastinya bebas dari pedagang kaki lima.
[img]
[/img]
[img]
[/img]
[img]
[/img]
[img]
[/img]
[img]
[/img]
[img]
[/img]
[img]
[/img]
Sampai di sana, selain foto-foto, lo juga bisa ikut wisata naik perahu menyusuri perairan di sekitar patung singa seharga SGD 25,- untuk 1 orangnya. Dari lokasi patung singa, gw beranjak menyusuri pedistrian menuju Marina Bay Sand buat ngeliat laser show secara gratis pada pukul 8 malam. Pertunjukannya sendiri menurut gw biasa aja, malahan kemasan dan tema ceritanya masih bagusan yang ada di funtasticnya ancol. Tapi pemandangan gedung-gedung bertingkat sebagai latar dari perairan di sekitar Marina Bay Sands tetap memberikan pengalaman yang spektakuler ketika kita berada di Singapura. Laser show usai, gw bergegas balik ke hotel dengan membungkus nasi goreng buatan orang surabaya yang ada di dekat hotel. Malam ini, merupakan akhir dari cerita hari pertama di Singapura.
[img]
[/img]
[img]
[/img]
[img]
[/img]
[img]
[/img]
Hari kedua, Universal Studio Singapura
Hari kedua, setelah sarapan, gw langsung check out dan menitipkan 2 koper ukuran kabin di hotel tempat gw menginap. Tujuan kali ini adalah Universal Studio Singapura. Gw emang cuma menginap semalam di Singapura, karena setelah dari USS, gw akan langsung menuju Johor di Malaysia.
Menitip koper di hotel merupakan salah satu cara supaya lo terhindar dari biaya sewa penitipan tas yang mahal di Universal Studio. Harganya SGD 30,- untuk 1 tas. Alasan lain ribet aja klo lo harus geret-geret koper sambil ngejar-ngejar MRT. Jam 10.30 pagi gw tiba di USS setelah sebelumnya naik MRT dari Bugis Station menuju Harbour Front Station dan meneruskannya dengan jalan kaki setelah sebelumnya melewati Vivo City Mall. Sebenarnya banyak pilihan untuk sampai ke USS, tp karena hari masih pagi, gw ajak anak2 dan istri jalan-jalan santai menyusuri pedestrian yang diberi kanopi cantik sekitar 600 meteran. Senang aja rasanya berjalan kaki sambil menikmati birunya langit dan perairan bersih di Sentosa Island. Sampai disana gw tinggal tunjukin voucher yang udah gw beli di Indonesia. Ini penting, karena harga jual tiket di USS sendiri jauh lebih mahal klo lo beli langsung di sini.
Wahana awal yang kita tuju adalah Jurassic Park, ada banyak permainan tematik dalam area ini. Melihat antrian yang cukup bersahabat, kita memilih untuk naik model kereta gantung tapi minim sekat dengan kecepatan yang jauh di atas kereta gantung pada umumnya. Yang jadi favorit di sini adalah arung jeram dimana kita seolah-olah tour mengunjungi Jurassic Park tapi tiba-tiba keadaanya menjadi gawat dan kita dikejar-kejar oleh dinosaurus dari jenis pemakan daging. Persis seperti film Jurassic Park yang ada di TV. Untuk kesenangan dan ketegangan, cukuplah memacu adrenalin anak-anak. Satu hal yang ga bisa dibantah, lo pasti basah naik wahana ini. Jadi pake mantel hujan dan memakai sendal sangat disarankan untuk yang ga mau basah-basahan. Klo lo beli sendiri di USS, harganya sebiji SGD 4,-, tapi klo beli sendiri di pinggiran jalan Jakarta, lo cukup bayar ceban untuk mantel yang sekali pake langsung buang, hehehehe....
[img]
[/img]
[img]
[/img]
[img]
[/img]
Secara keseluruhan, USS sebagai theme park kelas dunia jelas memiliki reputasi yang bikin orang dari berbagai negara jadi penasaran. Gw sendiri terkagum-kagum sama Mummy Return, dimana kita diajak naik turun miring kanan kiri dengan kereta berkecepatan tinggi dan dalam suasana gelap gulita.
Belum lagi wahana lain berupa show studio efek yang asli keren bener. Disana digambarkan seolah-olah kita berada di dalam bangunan tepat berhadapan dengan laut yang tengah bergejolak karena badai yang parah. Efek yang paling mengejutkan dari pertunjukan ini adalah adanya kapal tanker yang tiba-tiba menjebol sisi kiri bangunan yang bergerak langsung menuju ke arah penonton dan berhenti setelah jaraknya sangat dekat dengan penonton di barisan terdepan. Wih kereeeen... Yaiyalah, lah wong spesial efek USS langsung berada di bawah arahan Steven Spielberg - Sang Director film-film terkenal dari Holywood yang menjadi jaminan mutu dari tiap-tiap karya yang dihasilkan.
Tapi, ini opini pribadi ya, wahana paling top dari USS adalah Transformer. Gw belum pernah merasakan efek tiga dimensi dipadukan dengan laju kereta yang sekeren ini. Lo seolah-olah langsung terlibat dalam peperangan antar robot. Lo ikut berguncang ketika dilempar, merasakan hawa panas ketika bom meledak dan juga bergidik ngeri karena dilempar dari atas gedung oleh Megathron dan monster-monster robot yang menjadi pasukannya. Dan yeiiiiiyy....!!! Berkat perjuangan heroik nan epik dari Optimus Prime dibantu oleh Bumblebee, bumi tetap terlindungi dari spesies robot jahat yang hendak menginvasi umat manusia. Alhamdulillah Ya Allah...
Antrian disini cukup panjang, tapi nanti lo bakalan dibawa dalam suasana seolah-olah berada di semacam markas rahasia lengkap dengan tombol dan panel yang bisa lo pencet dengan sesuka hati. Tuh kelakuan anak-anak gw juga ajaib banget. Ga di rumah ga dimana, pasti mereka sedikit berakrobatik sesuka mereka. YYaaaahhh ga papa deh... (celingak-celinguk pura-pura ga kenal)
[img]
[/img].
[img]
[/img]
Gw beserta pasukan kecil menyelesaikan segala aktivitas di USS tepat pukul 17.30 dan bergegas ambil titipan koper di Hotel Dickson. Malam ini, gw dan keluarga berniat menginap di salah satu hotel di Johor yang dekat dengan JB Sentral, yaitu terminal pusat yang menjadi pemberhentian bus dari segala arah yang menuju Johor. Untuk bisa ke sana dari Singapura, terdapat beberapa pilihan moda transportasi, yaitu taxi, kereta dan bus. Gw memilih pilihan yang terakhir. Dari jalan Dickson lo tinggal berjalan ga sampe 1/2 km menuju Queen Street Terminal. Banyak bis yang ngetem di sana, tapi sesuai dengan suggest tulisan-tulisan traveller yg lebih dulu ada, gw ikut-ikutan pake Causewaylink nyebrang ke JB Sentral - Malaysia. Waktu tempuh plus proses imigrasi di kedua negara pada saat gw melintas hanya membutuhkan waktu 2,5 jam. Jadi sebelum jam 9 malam, gw udah tiba di salah satu hotel yang bisa diraih dengan berjalan kaki dari JB Sentral. Dekat kok, kira-kira 300m aja. Hotel nya lebih besar dan lebih murah bila dibandingkan dengan yang di Singapura. Pilihan makanan pun banyak. Di sini, walaupun gw pesan hotel untuk 2 orang, tapi anak-anak ga dicharge. Jadi tidak perlu mengeluarkan budget lebih. Walaupun banyak terdapat tempat yg terlihat enak untuk sekedar ngopi dan mengudap camilan ringan, tapi gw dan pasukan kecil lebih memilih beristirahat untuk mengumpulkan tenaga dan menjalani petualangan esok harinya di Legoland (bersambung)
Ini merupakan rencana lama gw sama istri ajak anak-anak main ke Singapura dan Malaysia setelah mereka udah bisa diajak ngebolang. Nah karena sekarang masa balita mereka udah lewat (kelewatan jauh banget malahan, hehehe...) jd sekarang waktu yang tepat untuk berangkat.
Gw pilih Singapura sebagai destinasi awal, dengan memilih penerbangan paling pagi. Biasanya gw bawa kendaraan sendiri untuk parkir inap di Bandara Soetta, tapi karena pergi kali ini lumayan lama, daripada tekor bayar parkirnya, gw pilih pake Uber Taxi. Terbukti pilihan gw ga salah, Cirendeu - Soetta gw cuma bayar Rp. 11.500,- setelah dipotong promo sebesar Rp. 75.000,-. Kok bisa? Jelas bisa, buat pengguna baru jangan ragu pake Uber juga, untuk kode promonya ketik ardiann4ue, maka lo akan dapat potongan sebesar Rp. 75.000,- seperti gw kemarin.
Jam 9 pagi, kita mendarat di Changi. Nah bingung deh gimana nih cara kita ke hotelnya ya...??? Karena keenakan dg pengalaman Uber tadi pagi, ya udah gw putuskan lagi untuk kembali mencoba Uber di negeri Singa ini. Mobilnya Sedan Civic yang cakep dan lega. Changi Airport ke hotel di Jl. Dickson tempat gw menginap dikenakan ongkos sebesar SGD 20,6,-.
Sedikit saran buat temen2 jika bepergian ke luar negeri untuk setidaknya membeli 1 nomor provider lokal untuk browsing, karena itu bakalan ngebantu lo banget melakukan komunikasi atau mencari informasi. Contoh gw kemarin, bisa pesan Uber via wifi bandara, tp masuk area penjemputan signalnya udah ga bisa dipake lagi, jd lo bakalan susah komunikasi dengan supirnya.
Kira-kira 30 menit kemudian gw udah sampe di hotel. Di Singapura harga hotel lumayan mahal, gw menginap via bookingan Traveloka dan dapat harga Rp. 650 ribu . Kalo lo nginep di Bali, harga segitu bakalan dapat hotel dengan bathtub dan kolam renang yang bagus, tapi untuk harga segitu di Singapura, lo cuma bakalan dapat kamar yang kecil namun sangat layak untuk lo tinggali bersama keluarga. Kebijakan hotel-hotel di Singapura juga cukup ketat, gw kena charge lagi sebesar SGD 20,- untuk matras tambahan karena bawa anak-anak masing-masing umur 9,4 th dan 6,9 th. Mereka berdalih pan bookingan gw cuma buat 2 orang, kenapa begitu datang jd 4 orang?? Hiks..ya udahlah gw bayar. Sesuai dengan review di Traveloka, hotel yang gw sewa walaupun kecil tapi kamarnya nyaman dan bersih, ditambah lagi lo bisa langsung meminum air dari wastafel di kamar mandinya. Jadi buat lo yang mau menghemat, lo ga pusing lagi harus beli air minum. Asal jangan kebiasaan minum air dari wastafel lo bawa-bawa setelah balik ke Indonesia, dijamin kembung terus mules! Ini penting, karena air mineral di Singapura cukup mahal. Hampir SGD 4,- atau sekitar Rp. 40 ribuan untuk ukuran 1500 ml. Ga aneh sih, karena Singapura termasuk dalam salah satu kota termahal di dunia.

Taro badan sebentar, kita langsung cabut ke Merlion Park untuk melihat secara langsung ikon patung singa nganga yang wajib disambangi kalo ke negara pulau ini. Jalur dari Jl. Dickson, kita jalan kaki melewati Bugis Street sambil menyempatkan membeli es krim potong yang rasanya lumayan enak. 1 potongan nya dihargai SGD 1,-. 10 menit kemudian gw dan pasukan kecil tiba di Bugis Station dan membeli tiket MRT seharga SGD 1,5,- untuk tiap orang dengan tujuan Raffles Park. Dari Raffles, kita masih harus berjalan kaki lagi sekitar 500 meteran untuk sampai ke Patung Singa. Banyak bertanya merupakan kunci sukses lo cepet sampai tujuan. Singapura ga seperti Indonesia yang memanjakan penduduknya dengan adanya angkot yang masuk sampe pelosok jalan kampung. Jadi pilihannya di sini, setelah tiba dari stasiun bis atau kereta, lo harus berjalan kaki menuju tempat tujuan atau melakukan pengeluaran extra untuk sewa taxi. Tenang aja...pedistriannya lega dan enak kok dan pastinya bebas dari pedagang kaki lima.
[img]

[img]

[img]

[img]

[img]

[img]

[img]

Sampai di sana, selain foto-foto, lo juga bisa ikut wisata naik perahu menyusuri perairan di sekitar patung singa seharga SGD 25,- untuk 1 orangnya. Dari lokasi patung singa, gw beranjak menyusuri pedistrian menuju Marina Bay Sand buat ngeliat laser show secara gratis pada pukul 8 malam. Pertunjukannya sendiri menurut gw biasa aja, malahan kemasan dan tema ceritanya masih bagusan yang ada di funtasticnya ancol. Tapi pemandangan gedung-gedung bertingkat sebagai latar dari perairan di sekitar Marina Bay Sands tetap memberikan pengalaman yang spektakuler ketika kita berada di Singapura. Laser show usai, gw bergegas balik ke hotel dengan membungkus nasi goreng buatan orang surabaya yang ada di dekat hotel. Malam ini, merupakan akhir dari cerita hari pertama di Singapura.
[img]

[img]

[img]

[img]

Hari kedua, Universal Studio Singapura
Hari kedua, setelah sarapan, gw langsung check out dan menitipkan 2 koper ukuran kabin di hotel tempat gw menginap. Tujuan kali ini adalah Universal Studio Singapura. Gw emang cuma menginap semalam di Singapura, karena setelah dari USS, gw akan langsung menuju Johor di Malaysia.
Menitip koper di hotel merupakan salah satu cara supaya lo terhindar dari biaya sewa penitipan tas yang mahal di Universal Studio. Harganya SGD 30,- untuk 1 tas. Alasan lain ribet aja klo lo harus geret-geret koper sambil ngejar-ngejar MRT. Jam 10.30 pagi gw tiba di USS setelah sebelumnya naik MRT dari Bugis Station menuju Harbour Front Station dan meneruskannya dengan jalan kaki setelah sebelumnya melewati Vivo City Mall. Sebenarnya banyak pilihan untuk sampai ke USS, tp karena hari masih pagi, gw ajak anak2 dan istri jalan-jalan santai menyusuri pedestrian yang diberi kanopi cantik sekitar 600 meteran. Senang aja rasanya berjalan kaki sambil menikmati birunya langit dan perairan bersih di Sentosa Island. Sampai disana gw tinggal tunjukin voucher yang udah gw beli di Indonesia. Ini penting, karena harga jual tiket di USS sendiri jauh lebih mahal klo lo beli langsung di sini.
Wahana awal yang kita tuju adalah Jurassic Park, ada banyak permainan tematik dalam area ini. Melihat antrian yang cukup bersahabat, kita memilih untuk naik model kereta gantung tapi minim sekat dengan kecepatan yang jauh di atas kereta gantung pada umumnya. Yang jadi favorit di sini adalah arung jeram dimana kita seolah-olah tour mengunjungi Jurassic Park tapi tiba-tiba keadaanya menjadi gawat dan kita dikejar-kejar oleh dinosaurus dari jenis pemakan daging. Persis seperti film Jurassic Park yang ada di TV. Untuk kesenangan dan ketegangan, cukuplah memacu adrenalin anak-anak. Satu hal yang ga bisa dibantah, lo pasti basah naik wahana ini. Jadi pake mantel hujan dan memakai sendal sangat disarankan untuk yang ga mau basah-basahan. Klo lo beli sendiri di USS, harganya sebiji SGD 4,-, tapi klo beli sendiri di pinggiran jalan Jakarta, lo cukup bayar ceban untuk mantel yang sekali pake langsung buang, hehehehe....
[img]

[img]

[img]

Secara keseluruhan, USS sebagai theme park kelas dunia jelas memiliki reputasi yang bikin orang dari berbagai negara jadi penasaran. Gw sendiri terkagum-kagum sama Mummy Return, dimana kita diajak naik turun miring kanan kiri dengan kereta berkecepatan tinggi dan dalam suasana gelap gulita.
Belum lagi wahana lain berupa show studio efek yang asli keren bener. Disana digambarkan seolah-olah kita berada di dalam bangunan tepat berhadapan dengan laut yang tengah bergejolak karena badai yang parah. Efek yang paling mengejutkan dari pertunjukan ini adalah adanya kapal tanker yang tiba-tiba menjebol sisi kiri bangunan yang bergerak langsung menuju ke arah penonton dan berhenti setelah jaraknya sangat dekat dengan penonton di barisan terdepan. Wih kereeeen... Yaiyalah, lah wong spesial efek USS langsung berada di bawah arahan Steven Spielberg - Sang Director film-film terkenal dari Holywood yang menjadi jaminan mutu dari tiap-tiap karya yang dihasilkan.
Tapi, ini opini pribadi ya, wahana paling top dari USS adalah Transformer. Gw belum pernah merasakan efek tiga dimensi dipadukan dengan laju kereta yang sekeren ini. Lo seolah-olah langsung terlibat dalam peperangan antar robot. Lo ikut berguncang ketika dilempar, merasakan hawa panas ketika bom meledak dan juga bergidik ngeri karena dilempar dari atas gedung oleh Megathron dan monster-monster robot yang menjadi pasukannya. Dan yeiiiiiyy....!!! Berkat perjuangan heroik nan epik dari Optimus Prime dibantu oleh Bumblebee, bumi tetap terlindungi dari spesies robot jahat yang hendak menginvasi umat manusia. Alhamdulillah Ya Allah...
Antrian disini cukup panjang, tapi nanti lo bakalan dibawa dalam suasana seolah-olah berada di semacam markas rahasia lengkap dengan tombol dan panel yang bisa lo pencet dengan sesuka hati. Tuh kelakuan anak-anak gw juga ajaib banget. Ga di rumah ga dimana, pasti mereka sedikit berakrobatik sesuka mereka. YYaaaahhh ga papa deh... (celingak-celinguk pura-pura ga kenal)
[img]

[img]

Gw beserta pasukan kecil menyelesaikan segala aktivitas di USS tepat pukul 17.30 dan bergegas ambil titipan koper di Hotel Dickson. Malam ini, gw dan keluarga berniat menginap di salah satu hotel di Johor yang dekat dengan JB Sentral, yaitu terminal pusat yang menjadi pemberhentian bus dari segala arah yang menuju Johor. Untuk bisa ke sana dari Singapura, terdapat beberapa pilihan moda transportasi, yaitu taxi, kereta dan bus. Gw memilih pilihan yang terakhir. Dari jalan Dickson lo tinggal berjalan ga sampe 1/2 km menuju Queen Street Terminal. Banyak bis yang ngetem di sana, tapi sesuai dengan suggest tulisan-tulisan traveller yg lebih dulu ada, gw ikut-ikutan pake Causewaylink nyebrang ke JB Sentral - Malaysia. Waktu tempuh plus proses imigrasi di kedua negara pada saat gw melintas hanya membutuhkan waktu 2,5 jam. Jadi sebelum jam 9 malam, gw udah tiba di salah satu hotel yang bisa diraih dengan berjalan kaki dari JB Sentral. Dekat kok, kira-kira 300m aja. Hotel nya lebih besar dan lebih murah bila dibandingkan dengan yang di Singapura. Pilihan makanan pun banyak. Di sini, walaupun gw pesan hotel untuk 2 orang, tapi anak-anak ga dicharge. Jadi tidak perlu mengeluarkan budget lebih. Walaupun banyak terdapat tempat yg terlihat enak untuk sekedar ngopi dan mengudap camilan ringan, tapi gw dan pasukan kecil lebih memilih beristirahat untuk mengumpulkan tenaga dan menjalani petualangan esok harinya di Legoland (bersambung)
Diubah oleh inat 03-04-2016 23:37
0
2.9K
17


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan