alex49
TS
alex49
Romantic Poem
"Gadis Kecil Bergaun Merah"

Di Piazza della Signora
Kau dengan gaun merahmu berjalan lambat seperti detak waktu ketiga
Wangi Parfum menjalar menutupi benteng dari dalam persegi
Profil yang terlihat mencolok berlatar cakrawala
Karya Ammannati berdiri telanjang di atas empat kuda laut
Dominasi di lautan, replika David, Michelangelo
Singa-singa di Loggia dei Lanzi
Galeri patung di udara terbuka Piazza
Dan Aku tengah duduk di jembatan kecil seberang jalan
Mengamati setiap langkah, seditail mungkin kulukis melalui kata
Tidak terlalu banyak, juga tidak terlalu sedikit
Binar senja sore tadi telah mempersiapkan sedikitnya aku
Bagaimana harusnya Aku dan Kenapa harus aku

Kau mungkin akan bertanya
Ya, sedikitnya Tiga atau Empat pertanyaan
Kau susun rapi dari awal, abjad A hingga Z
Lalu, aku hanya menunggu
Bilik kecil tempat orang berjualan kopi di cafe Rivoire
Aroma Torabika, Espresso dan lain-lain
Sepiring Spagety khas Italia, Semangkuk Ramen khas Jepang
Oh sayang, pintu masuk menuju istana tua tepat di depan kita
Mekanisme kunci yang kuat, batang pendorong horizontal
Dengan dua orang penjaga berbadan kekar,
Satu diantaranya berkepala plotos, bertato kumbang
Ruangan sempit seperti bilik pakaian tempat mereka beristirahat
Udara yang sedikit panas dan berbau asap rokok basi
Memang menyesakkan, tapi tidak untuk mereka

Aku masih menikmati pesonamu yang menari tanpa lelah
Menarik topi, dan tampak menyenangkan
Menembus kerumunan orang, turis lokal maupun asing
Papan kecil tanda jalan, hingga mural-mural kolosal yang terpampang di dinding sebelah kanan
Hall Of Geographical Maps, kita akan melihatnya disini
Interior batu dan plester dingin
Ruangan megah dengan lusinan lemari
Dan Lima puluh lukisan tangan di atas kulit yang menggambarkan dunia pada tahun Seribu Lima Ratus Lima Puluhan
Koleksi dramatis Peta, Bola Dunia yang di kenal Mappa Mundi
Arab, Spanyol, Yunani dan Prancis
Kota besar yang nantinya akan kita singgahi.

Lalu, di dalam kerangka lorong-lorong itu tercipta jejaring kayu segi tiga dan segi empat
Tiang-tiang, balok-balok, Kasau-kasau menjadi penyusun tak terlihat
Rungan berkabut, Jendela intip model arsitektural modern
Koneksi-koneksi titik panah Yupiter
Seperti meneropong melalui barisan panjang segitiga sama kaki
Menyerupai selimut kain perca, semacam konfigurasi mendatar
Dan, tidak lebih buruk dari pada Venesia di musim banjir setinggi tudga puluh sentimeter.

Dari luar Filippo Brunelleschi terlihat duduk menatap puas pada Adikaryanya
Dan, sebaris seniman karikatur berdiri di depan penyangga kanvasnya
Seorang anak remaja meluncur dengan Skateboard
Anak perempuan bergigi kuda mengulurkan tongkat Lacrosse
Sepasang kekasih berciuman di atas punggung Unicorn.

Dan, Aku kembali menulis beberapa sajak, tepatnya di ibu kota Bizantium kuno
Di sepanjang tepi Laut Marmara
Kerlap-Kerlip lampu menerangi kaki langit yang dipenuhi Masjid megah dan Menara ramping
Dunia yang terbelah, kota dengan dua kubu Religius, Istanbul
Jembatan dari Dunia Kuno menuju Dunia yang jauh lebih Kuno
Bizantium, Romawi, dan Ottoman, Episentrum tiga kekaisaran besar
Istana Topkapi, Masjid Biru hingga Kastel Tujuh Menara
Kisah-kisah rakyat tentang pertempuran, kejayaan, dan kekalahan


~Alex Wahyu~
28 Februari 2016

"Corridoio Vasariano"


Setidaknya aku mampu menikmati sesajian alam pada abad terdahulu
Bernardo Buontalenti, Gua tiga bilik semacam rumah bermain
Khayalan alami dan Ghotic dramatis yang menyerupai beton menetes dan batu apung mengalir
Ini memanjakan mata seluruh pemuda yang mengunjungi Pitti Palace
Mengaliri dinding dalam aksen air, merambah kesejukan selama musim panas
Seakan sedang melahap atau memuntahkan patung-patung berupa Manusia dan Hewan.

Gembala, Petani, Pemusik, Hewan, dan tambahan Empat Kriminal lainnya
Yah, mungkin aku akan dikatakan kampungan atau di cap norak
Semua kebutuhan, Makanan, Rumah, Pakaian, dan Kendaraan tampak seadanya
Dan juga agaknya aku akan bermimpi tanpa harus tertidur siang ini
Aku bermimpi tentang keberadaan kita di balik patung sepasang kekasih yang tengah berciuman
Mimpi kita untuk ku hadirkan ketika nanti terlelap
Tepatnya pukul Sembilan malam, di tengah kabut berawan
Lampu kota, dan beraneka jajanan khas Negri ini
Yah sayang, Abad pertengahan dengan kekayaan berlimpah
Saksi sejarah yang akan menimbulkan perselisihan

Sesaat sebelumnya, Aku memberimu nada nakal, Kau tau apa artinya itu?
Dua kali dalam hari ini aku menuliskan sajak untukmu
Sajak yang sedikit tertolong oleh para Seniman Renaisans, Vasari, Vasari.
Dan, Kau menyeringai lebih lebar sayangku, dengan tatapanmu nun begitu serius
Gedoran pintu kelabu, tempat aku bermimpi,
Kau datang dengan membawa sedikitnya ubi bakar kesukaanku
Berjalan menghampiriku di tengah cahaya remang dan dinginnya malam nanti

Ah, Aku menantikannya sayang, tepat pukul sembilan malam nanti
Rumah kecil kelabu dengan patung dua kekasih yang saling bertautan
Dan, Sajak-sajakku siang ini akan memandumu sepanjang koridor dan mulai bertanya, "Untuk apa ini"
Kegugupan dan keberadaanmu mengepung seluruh sumber dayaku
Tempat aku beribadah, memanjatkan Do'a dalam Shalatku
Keselamatan Ibu, Ayah, Adik, dan Keluargaku
Tentunya dengan mimpi dan khayalku,
Sebuah keluarga kecil, dimana kau dan aku,
Sepasang bocah, Laki-laki dan Perempuan
Kesederhanaan kita, Melanjutkan proses di dunia.

Corridoio Vasariano lorong rahasia yang khas
Tempat kita bermain dan menikmati senja
Saat usia kita berlanjut tua dengan berkelok-kelok melewati Galeri Uffizi
Kita menatapnya, menikmati limpahan sederhana.
Dibalik sungai Arno jembatan batu abad pertengahan
Oh sayang, inilah kota tua kita, tempat dahulu mereka berada
Menjadikannya kebun tempat berlayar, lalu mengiringnya pada halusinasi
Yah, kejayaan dahulu, tempat kita berada sekarang
Menikmati peninggalan-peninggalan mereka untuk kita ceritakan pada orang-orang terdekat
Saat ini dan nantinya kita warisakan pada bocah yang kita percaya.
Fitriani Alexandra dan Alex Wahyu Nurbista Lukmana.


~Alex Wahyu~
27 Februari 2016

"Filosofi"

Kusediakan tempat di kaki bermuda,
Persemayaman iblis yang melegenda
Sebuah Wilayah Lautan di Samudra Atlantik seluas Satu koma Lima juta mil2 atau Empat juta km2,
Teritorial Britania Raya titik di sebelah Utara, Purto Rico,
Teritorial Amerika Serikat titik di sebelah Selatan,
Miami, Florida titik di sebelah barat,
Dan juga, Pertemuan Samudra Atlantik dan Mediterania yang tidak bercampur satu dengan yang lain.

Apakah kau masih ingin menari?
Berpuisi mungkin?
Atau Bernyanyi menikmati pertunjukan dramanya Dante Alighieri Divina Commedia
Dan, dan Berhalusinasi tentang keluarga Medici?
Dimana Birth of Venus Botticeli lukisan sensual yang di gantung di atas ranjang pengantin sepupunya?
Bisa juga kau resapi Pieta dan David, dua patung yang di pahat Michelangelo,
Boboli Gardens, sebuah taman yang akan membawamu ke Palzzo Pitti,
Benteng batu yang menjadi kedudukan keluarga Medici,
Kota tua dengan bocah bertato, sebagian pengunjung yang menghisap cerutu,

Lalu, bagaimana denganmu?
Tempat mana yang kau pilih?
Bermuda? tempat hilangnya pesawat dan kapal tengker,
Atau Florence Italia?
Tempat berkumpulnya Mahakarya Seniman abad terdahulu,
Aku akan menunggu, selama dua puluh empat jam kedepan,
Waktu panjang untukmu berfikir,
Mainkan Imajinasimu,
Kumpulkan semua kata atau angka yang membelit di ruang fikiranmu,
Cobalah untuk menuliskannya pada secarik kertas di hadapanmu,
Aku akan menunggunya,
Apapun yang kau tulis, akan ku baca, ku cerna dengan sangat teliti, lalu kita berangkat dengan hasil, tempat yang kau sukai,
Silahkan, aku tidak akan mengganggumu sekarang,
Yang bisa kulakukan hanyalah mencari sesuatu untuk di makan malam ini, pinggiran jalan,
"KOTA DI UJUNG BARAT"


~Alex Wahyu~
22 Februari 2016

"Cerita Kecil Hari Tua"

Restoran Toulos, bunyi riuh dentingan sendok garpu dan pisau dari perak, mesin pembuat espreso, dan percakapan melalui ponsel
Aku menunggumu pagi ini sayang, setelah beberapa lama kita melepas rindu melalui sinyal satelit yang mengambang di udara
Janji yang selama ini kita latih, memandang dan saling melayangkan senyuman
Kuharap nantinya kau akan mengenakan celana panjang flanel berlipit berwarna kelabu
Blus berwarna gading rancangan Laura Ashley
Dan, sepatu gaya klasik dengan hak datar.
Rambutmu yang berwarna hitam dan ditata dalam gaya yang paling populer di Washington.

Mungkin aku akan memberimu sedikit kejutan,
Kali ini bukanlah sebuah perumpamaan yang biasa ku susun rapi melalui kata, tertulis pada lembaran kulit lama bersimbol cinta
Teka-teki mengenai fikiran yang berupaya membawa imajinasimu jauh ke dalam kasih sayang
Sebuah rasa yang tumbuh saat kita mengalami jarak yang penuh sesak
Dipermainkan oleh waktu, membaca slogan-slogan yang muncul di setiap majalah
Kemiripan kau dan aku

Aku kehilangan kendali
Kemarin petang di sebuah gubuk kecil sebelah barat
Meneguhkan hasratku untuk Tatapan jernihmu
Suara riuh dari berbagai arah turut bergema
Disertai para bocah yang berkeliaran kesana kemari
Mereka bermain petak umpet, melempar batu, dan memukul bola
Beraneka ragam boneka lengkap dengan aksesoris yang terjual terpisah juga ada
Bocah perempuan dengan senyuman manja
Bocah laki-laki dengan kemampuan ganda
Aku sedikit iri melihat keceriaan mereka
Kau tahu sayang, senja dan senja sebelum berkumandangnya Adzan

Wirid remaja dan Tadarusan, sedikit Ceramah dari Buya Ruslianto
Melafalkan Al-Qur'an dan Shalat berjemaah di Mesjid Hidayatussalam
Aku masih ingat kala itu, ketika aku berdiri dan memegang microfon kecil, menghela nafas dan ku Kumandangkan Adzan Mahgrib
ALLAHUAKBAR ALLAHUAKBAR
Pengeras suara menghantarkan Lafasku ke seluruh desa
Para orang tua bergegas berangkat dari rumahnya masing-masing
Sajadah di pundak, peci hitam yang bersih, baju koko dan sarung yang begitu rapi
Malam ini dengan beribu bintang, Suara Adzan berkumandang,
Tawaf Haji yang selalu mengelilingi KA'BAH
Menjadikan Bumi tetap berputar hingga saat ini.

Sayang, betapa bahagianya aku yang mampu mengingatkan waktu Shalat pada seluruh penduduk desa
Saat kesibukan mengambil alih sebagian waktu mereka,
Termasuk juga aku yang kala itu sebelum Maghrib menjelang
Aku duduk di depan laptop, monitor berpendar menyala dengan latar belakang awan biru, standar windows
Lalu mengakses situs Web The Florentine
Ku lihat berbagai judul berita utama, bagian berita terbaru, dan blog polisi setempat
Artikel mengenai kebakaran, skandal-skandal, dan peristiwa kejahatan ringan lainya
Dan juga aku masuk pada akun email ku, memeriksa pesan-pesan, serangkaian surat biasa dari teman-teman sejawat
Di pojok meja, di atas tumpukan buku-buku dan majalah lokal, bertengger sebuah foto Polaroid, itu foto kita, foto kau dan aku yang saling berpandangan dan segenap melepas tawa
Tepat di atasnya juga terdapat pesan tulisan tangan dengan spidol Magic Marker: "Karena Aku adalah Aku dengan Kamu Untukku dan Kamu adalah Kamu dengan Aku Untukmu"

Aku sedikit tertunduk dan memejamkan mataku rapat-rapat
Dalam kegelapan aku menangkap bayanganmu yang berdiri di seberang sungai, menembus udara dengan beberapa suara-suara yang terdengar sejauh mata memandang
Aku menikmatinya sayang dalam kegelapan mimpiku, kau hadir dengan wajah menawan, mengangkat tangan dan aku siap menangkapmu dalam pelukan

Sesaat ketika Maghrib menjelang,
Sebuah artikel menarik terpampang jelas pada layar laptop
Ku dapati sebuah tulisan yang menarik "Moshe Kai Cavalin"
Seorang anak genius yang di usia sebelas tahun telah meraih ijazah perguruan tinggi dengan IPK 4,0
Merbut gelar nasional dalam seni bela diri
Dan menerbitkan sebuah buku di usia empat belas tahun yang berjudul "We Can Do"

Ah, sayang, inilah cerita kecilku untukmu yang aku siapkan sebelum kedatanganmu
Menutup mataku dari belakang dan berbisik "Siapakah Aku"
Suara lembut yang merasuki telingaku, bergetar lalu merinding
Ku pegangi tanganmu nun halus dan berfikir
Meresapi setiap sentuhan yang kau suguhkan
Tanpa menjawab dan aku menikmatinya sayang, meskipun aku tak terlalu menyukai teka-teki
Namun berbeda denganmu, aku ingin selalu seperti ini teka-teki darimu begitu ku tunggu hingga saat ini sampai nanti kita lanjut usia.

~Alex Wahyu~
Jum'at 11 Maret 2016
0
1.1K
2
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan