farisjauhAvatar border
TS
farisjauh
YUK MENGENAL PERILAKU KONSUMEN DARI ZAMAN KE ZAMAN
emoticon-Salam KenalHALO TEMAN-TEMAN SEMUAemoticon-Salam Kenal
WAKTUNYA BERBAGI ILMU



Teman-teman tahukah kalian, bahwa pengaruh perkembangan teknologi tidak hanya menyebabkan perubahan karteristik yang mendasar pada kebiasaan manusia saja loh! Sudah banyak yang menjelaskan tentang perbedaan generasi dari zaman ke zaman yang bisa kita kenal dengan Generasi Baby Boomers, Genersi X dan Generasi Y.



Tapi ternyata juga mempengaruhi, kepada kebiasaan kita dalam berbelanja loh teman-teman. Bagi teman-teman yang penasaran, perubahan apa sih yang mendasar dalam diri kita ketika membelanjakan sesuatu. Maka inilah tipe-tipe konsumen yang berubah seiring berubahnya zaman.


KONSUMEN TIPIKAL PRODUCT ORIENTED






Konsumen dengan tipikal Product Oriented ini merupakan, konsumen yang mengeluarkan uangnya untuk barang atau jasa yang mereka butuhkan. Kenapa bisa seperti itu? Karena pada dasarnya, Konsumen dengan Tipikal Product Oriented ini, hadir di masa-masa teknologi mulai di ciptakan dan dikenalkan.

Tidak banyak yang ditawarkan, dan bagi konsumen dengan tipikal seperti ini, Teknologi merupkan sesuatu yang wow dan ajaib. Ketika dihadapkan oleh teknologi yang muncul, konsumen akan memikirkan. Apakah gue butuh itu? Jika tidak gue ga akan beli. Jika butuh mereka akan beli. Maka tantangan pemasar atau penjual pada masa itu lebih berorientasi pada mengeluarkan produk sebanyak-banyak kepada konsumen, yang penting barang gue habis. Belum mementingkan pembelian berulang, dan mengedepankan awareness (memberikan edukasi produk) ke pasaran dengan strategi one to many.





KONSUMEN TIPIKAL SERVICE ORIENTED






Konsumen dengan tipikal Service Oriented ini merupakan konsumen yang terbentuk, dimana teknologi sudah mulai melakukan ekspansi, tidak hanya itu. Penjual mulai beragam dan membuat banyak sekali diferensiasi-diferensiasi dalam barang atau jasa yang sama, sehingga fokus perusahaan tidak hanya kepada bagaimana menjual ke konsumen saja, tapi bagaimana juga berbeda dengan perusahaan lain sebagai langkah menciptakan keunggulan untuk mendapatkan sales.

Pada kondisi ini, konsumen mulai menyadari bahwa mereka dalam berbelanja sudah tidak berdasarkan kebutuhan saja namun juga keinginan. Ketika konsumen disuruh memilih product A dan B yang serupa, mereka tidak hanya memilih atas dasar kebutuhan tapi keinginan. Mereka sudah mulai dapat membedakan Product A dan B baik dari segi harga, desain, kecanggihan produk.

Dalam kondisi ini banyak sekali perusahaan yang mulai melihat perubahan kareteristik konsumen dalam berbelanja. Pada saat itu banyak perusahaan yang menggunakan metode pemasaran one to one, untuk memperkenalkan keunggulan mereka, perbedaan mereka dan juga meningkat service level untuk memikat konsumen mereka. Sehingga banyak perusahaan yang mengharapkan pembelian berulang dari konsumen. Maka jangan kaget di era itu banyak sekali slogan “Customer Is a King”.




KONSUMEN TIPIKAL VALUE ORIENTED





Konsumen dengan tipikal Value Oriented ini, merupakan konsumen pada saat ini teman-teman. Kenapa bisa dikatakan saat ini, karena konsumen pada saat ini lebih banyak melakukan pertimbangan dalam berbelanja. Mereka lebih aktif, mereka lebih tahu, bagi mereka layanan sudah bukanlah keunggulan namun hal yang wajib. Jejaring social media dalam memberikan info dan review terhadap produk. Testimoni dan komplain yang bertebaran untuk sebuah product sekarang mempengaruhi konsumen dalam berbelanja. Pada dasarnya Value yang ditawarkan ke konsumen ada banyak :

a. Fungsional Value : Nilai Fungsional sebuah barang (kebutuhan konsumen)
b. Monetary Value : Nilai Harga Sebuah Barang (Kesesuaian harga dan produk dan juga kemampuan beli konsumen)
c. Emotional Value : Nilai Emotional Sebuah Barang (kepuasan yang dirasakan)
d. Social Value : Nilai Sosial Sebuah barang (Pengaruh lingkungan terhadap barang)

Mereka lebih memikirkan tingkat kepuasan baik secara internal mereka dan eksternal mereka. Perusahaan mulai berfikir nilai apa yang membuat konsumen, dari situ mulai lah banyak perusahaan yang menawarkan produk tidak hanya dalam bentuk pendekatan orang per orang, namun lebih luas lagi. Bukan berarti penjualan orang per orang ditinggalkan, mereka merubah penjualan berulang dari orang ke orang, menjadi loyalty program.

Bagi konsumen yang loyal akan mendapatkan benefit dan kepuasan yang lebih, dan juga mereka mulai menjajaki komunitas untuk memasarkan brand bahkan membentuk brand ambasador untuk menjual produk mereka. Biaya branding yang ditawarkan sangatlah besar, karena memadukan seluruhnya untuk menuju konsumen. Apakah efeknya. Ya efeknya konsumen, menjadi peran pemasaran mereka. Mengurangi komplain, meningkat nilai kepada konsumen menjadi nilai investasi. Karena mereka memahami, konsumen akan melakukan kegiatan rekomendasi produk, melakukan testing produk kepada konsumen lainya. Maka slogan pun berganti dari Customer is a king menjadi Customer is a King and Customer is not always right.



Jadi itulah teman-teman yang dapat gue share dikesempatan kali ini bersama kalian, semoga menambah wawasan kalian. Mungkin thread ini bisa benar dan salah karena gue dalam belajar mungkin aja ada salah memahami. Komen aja dibawah, agar bisa diskusi lebih lanjut teman-teman.

Diubah oleh farisjauh 19-03-2016 16:49
0
6.1K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan