- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
BPS: Berdagang dengan Cina, Indonesia Selalu Tekor
![kodokistana1](https://s.kaskus.id/user/avatar/2014/12/21/avatar7494152_1.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
kodokistana1
BPS: Berdagang dengan Cina, Indonesia Selalu Tekor
POSMETRO INFO - Badan Pusat Statistik (BPS) menemukan adanya penurunan impor 2,91% di Februari 2016 dibanding Januari 2016. Bila disandingkan dengan impor Februari 2015, penurunannya mencapai 11,71%.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, nilai impor pada Februari 2016 sebesar US$ 10,16 miliar. Meski terjadai penurunan 2,91% dibanding impor sebulan sebelumnya, Tiongkok atau Cina masih mendominasi.
Berdasarkan catatan BPS, perdagangan Indonesia dengan Cina pada periode tersebut mengalami defisit yang signifikan yakni US$ 81,3 juta. "Memang kalau dengan Tiongkok kita selalu defisit terus," kata Suryamin di Kantor BPS, Jakarta, Selasa (15/03/2016).
Menurut Suryamin, terjadi peningkatan impor nonmigas khususnya dari kelompok kendaraan dan bagiannya sebesar US$ 129,2 juta (35,35%). Sedangkan penurunan terbesar adalah golongan mesin dan peralatan mekanik senilai US$ 187,1 miliar (10,41%).
"Tiga negara asal barang impor nonmigas terbesar Januari Februari 2016 adalah Tiongkok dengan nilai 4,87 miliar dolar AS (26,65%), Jepang 1,92 miliar dolar AS (10,50%) dan Thailand 1,48 miliar dolar AS (8,11%)," kata Suryamin.
Sedangkan untuk impor nonmigas dari ASEAN, kata Suryamin, mencapai pangsa pasar 22,22%, sementara dari Uni Eropa sebesar 9,68%. Nilai impor golongan bahan baku/penolong dan barang modal selama Januari-Februari 2016 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing 19,18% dan 12,62%. Sebaliknya impor golongan barang konsumsi meningkat 34,38 persen. "Yah kalau lihat datanya memang Tiongkok paling sulit untuk kita tidak defisit," tanda Suryamin.
http://www.posmetro.info/2016/03/bps...indonesia.html
Kepala BPS Suryamin mengatakan, nilai impor pada Februari 2016 sebesar US$ 10,16 miliar. Meski terjadai penurunan 2,91% dibanding impor sebulan sebelumnya, Tiongkok atau Cina masih mendominasi.
Berdasarkan catatan BPS, perdagangan Indonesia dengan Cina pada periode tersebut mengalami defisit yang signifikan yakni US$ 81,3 juta. "Memang kalau dengan Tiongkok kita selalu defisit terus," kata Suryamin di Kantor BPS, Jakarta, Selasa (15/03/2016).
Menurut Suryamin, terjadi peningkatan impor nonmigas khususnya dari kelompok kendaraan dan bagiannya sebesar US$ 129,2 juta (35,35%). Sedangkan penurunan terbesar adalah golongan mesin dan peralatan mekanik senilai US$ 187,1 miliar (10,41%).
"Tiga negara asal barang impor nonmigas terbesar Januari Februari 2016 adalah Tiongkok dengan nilai 4,87 miliar dolar AS (26,65%), Jepang 1,92 miliar dolar AS (10,50%) dan Thailand 1,48 miliar dolar AS (8,11%)," kata Suryamin.
Sedangkan untuk impor nonmigas dari ASEAN, kata Suryamin, mencapai pangsa pasar 22,22%, sementara dari Uni Eropa sebesar 9,68%. Nilai impor golongan bahan baku/penolong dan barang modal selama Januari-Februari 2016 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing 19,18% dan 12,62%. Sebaliknya impor golongan barang konsumsi meningkat 34,38 persen. "Yah kalau lihat datanya memang Tiongkok paling sulit untuk kita tidak defisit," tanda Suryamin.
http://www.posmetro.info/2016/03/bps...indonesia.html
0
2.5K
27
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan