Ndoro Kakung minta maaf sebut Wiji Thukul buat bom bantu Timor Leste
TS
similikitit
Ndoro Kakung minta maaf sebut Wiji Thukul buat bom bantu Timor Leste
Merdeka.com - Penyair dan aktivis Wiji Thukul mendapat penghargaan dari Presiden Timor Leste Xanana Gusmao. Piagam diberikan kepada anak perempuan Thukul, Fitri Nganthi Wani.
Thukul merupakan bagian dari Partai Rakyat Demokratik (PRD). Partai itu getol mengkritik Orde Baru dan sejak dahulu memang mendukung kemerdekaan Timor Leste.
Pemberian penghargaan ini tiba-tiba saja menjadi heboh karena aktivis media sosial membuat status jika Thukul membantu Timor Leste membuat bom. Orang itu adalah Pemimpin Redaksi beritatagar.id, Wicaksono atau dikenal dengan panggilan Ndoro Kakung.
"Kata Xanana pada waktu itu antara 1998-1999 tentaranya kehabisan amunisi. Lalu datanglah Thukul yang kemudian membantu bikin bom," tulis Ndoro Kakung di akun Path nya, Jumat (18/3).
"Sayang Thukul terbunuh di perbatasan oleh anggota ABRI. Dibom," tambahnya.
Jelas ini mengejutkan. Terlebih sampai detik ini hilangnya seniman dan aktivis itu masih menjadi misteri. Thukul hilang hilang sejak 27 Juli 1998. Saat itu situasi perpolitikan di tanah air memang sedang memanas.
"Kisah ini tentu saja merupakan pengetahuan baru bagi kita, mari kita tunggu reaksi di Indonesia," tutur Ndoro Kakung.
Pada postingan pertama Ndoro seperti mendapat info langsung soal penghargaan itu. Setelah itu Ndoro membuat status untuk mengklarifikasinya. Di situ dia baru mengungkapkan pertama kali dapat informasi tersebut dari temannya yang menyaksikan televisi.
Status itu langsung memancing reaksi dari keluarga Thukul. Setelah mendapat kritik Ndoro Kakung akhirnya mengklarifikasi statusnya.
"Agar tak jadi polemik liar, aku mau menjelaskan dari mana muasal status path itu di sini, dari mana asal muasal polemik."
"Status di Path bukan dimaksudkan untuk mencari sensasi melainkan semacam titik awal untuk memulai lagi upaya mengungkap kebenaran," katanya.
Dia pun meminta maaf jika ada pihak yang keberatan. "Kalau sekarang ada pihak yang tak berkenan atas status itu aku minta maaf yang sebesar-besarnya. Bukan tujuanku untuk membuat luka atau mengaburkan masalah," katanya.
Wahyu Susilo, adik Thukul meminta Ndoro Kakung tak asal bicara. "Ndoro Kakung harus bertanggung jawab atas itu tersebut," tegas Wahyu.
Istri Thukul, Siti Dyah Sujirah atau biasa disapa Sipon mengaku sudah mendengar kabar tersebut. Namun ia membantah kabar yang menyesatkan itu.
"Ini kabar yang menyesatkan, bisa memecah belah bangsa. Tidak benar suami saya membantu Timor Leste (soal bom), demi Allah tidak ada itu," ujar Sipon saat ditemui merdeka.com di rumahnya, Kampung Jagalan, Kecamatan Jebres, Solo, Jumat (18/3).
Metrotvnews.com, Solo: Fakta baru soal penyair sekaligus aktivis Widji Widodo dikuak Timor Leste. Oleh negara pecahan Indonesia itu, Widji disebut sebagai pemasok dan perakit bom untuk tentara Timor Leste.
Kabar tersebut menyebar melalui nukilan unggahan dari akun media pertemanan terseleksi, Path. Akun Ndoro Kakung menyebut, Timor Leste memberikan penghargaan untuk aktivis yang dikenal dengan nama Widji Thukul itu.
Thukul dianggap pahlawan karena telah memasok bom ke tentara Timor Leste. Sayangnya, Thukul tewas dalam serangan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (TNI/Polri).
Penghargaan tertinggi itu diberikan Xanana Gusmao pada putri Thukul, Fitri Nganti Wani. Penyerahan penghargaan disiarkan melalui televisi TVTL.
Kalau informasi itu benar, jelas bakal menguak fakta sejarah baru. Sebab, selama ini publik Indonesia menganggap Thukul hilang lantaran diculik setelah Reformasi 1998. Hingga kini dia belum diketahui rimbanya.
Untuk memastikan itu, Metrotvnews.com menyambangi kediaman Fitri Nganti Wani di Kampung Jagalan, Solo, Jawa Tengah, Jumat 18 Maret 2016. Namun, sesampainya di sana, hanya Sipon, istri Thukul, yang menemui.
"Fitri sedang tidur. Saya tidak berani membangunkan," kata perempuan bernama asli Dyah Sujirah itu.
Sipon membenarkan kalau putri pertamanya itu baru pulang dari Timor Leste. Dia bilang, Fitri datang ke sana untuk menerima penghargaan. "(Fitri) baru datang tadi pagi," kata Sipon dalam bahasa Jawa.
Namun, Sipon mengaku tidak tahu jenis penghargaan untuk suaminya itu. Dia minta agar nanti saja menunggu Fitri bangun dari tidur.
Belum lagi kalimat Sipon usai, Fitri keluar dari kamarnya. Dia tampak histeris sembari menggebrak-gebrak meja dan pintu.
"Pergi. Berita tidak benar kok dipercaya. Pergi semua kalian. Pergi," kata Fitri mengusir beberapa jurnalis yang bertandang ke rumahnya.
Meski menganggap itu berita bohong, jejak Fitri di Timor Leste terekam dalam laman Facebook. Melalui akun Fitri Anjani, perempuan kelahiran 16 Mei 1989 itu, membagi perasaannya setelah tiba di Dili, Timor Leste, pada 15 Maret 2016.
"Negaraku Indonesia. Tapi mengapa Timor Leste jauh lebih menghargai bapakku? Kata pepatah, "Tiada Nabi yg dihargai di tanah kelahirannya sendiri". Makin paham sekarang. Bapakku manusia hebat. Aku kalo lg sendirian di hotel gini baru deh bisa mewek terharu. Mengingat betapa baiknya penyambutan tadi siang sampai2 ke hotel harus dikawal dan mobil2 di jalan pada di suruh minggir. Mimpi apa aku ya ampun. Terimakasih Tuhan karena kau telah menjadikannya bapakku. Maafkan aku, Bapak.. karena waktu kecil aku pernah membencimu karena kau tak pulang2. Semoga ibu makin bisa mengikhlaskan perjuangan dan hilangnya bapak. Karena bapak berjuang demi orang2 yg pernah tertindas dan terdiskriminasi sebanyak ini. Sekarang negara Timor Leste sudah makin berkembang dan mengagumkan. Sy jd makin tertarik pada sejarah."
Begitu tulis Fitri. Bahkan, selang sehari kemudian, Fitri mengunggah foto bersama mantan Presiden dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao.
Namun, entah apa yang lantas membuat Fitri tampak koyak. Sekira sembilan jam lalu, dia mengunggah status bernada kekecewaan. Dalam rangkaian kalimatnya, dia bilang, "Kebenaran itu bikin mual beneran ya," tulis dia diakhiri dengan emoticon menangis.
"Masih blm bs tidur.. Trnyata memang ada banyak hal yg tidak sy tau dan justru membuat anxiety sy bertambah setelah sy tahu, lalu jd nyesell kenapa harus tahu. Kebenaran itu bikin mual beneran ya. Hikss (cry emoticon)."
Tetapi, unggahan itu tampaknya telah dihapus. Untungnya, Metrotvnews.com sempat menukil unggahan itu dari laman Facebook sebelum dihapus.
Beberapa menit lalu, Fitri kembali mengunggah status yang tampaknya ditujukan pada jurnalis yang baru saja menyambangi kediamannya.