Motif Bunuh Diri


JAKARTA - Kanit Polsek Tanah Abang, Kompol Mustakim belum mengetahui motif Kurniadi (32) nekat mengakhiri masa hidupnya dengan cara melompat dari Ramp Safety Loby Mal Senayan City.

"Kurang tahu, tapi yang jelas beliau datang ke sini parkir di lantai 6A dan diketahui petugas parkir. Kemudian menanyakan tentang gereja jam berapa habis itu loncat," papar Mustakim kepada wartawan di lokasi, Minggu (13/3/2016).

Ia menjelaskan, sebelum bunuh diri, korban yang diketahui tinggal di Jalan SMUN 64 RT01 RW 03 Cipayung, Jakarta Timur tersebut tidak mengatakan pesan apapun. "Pesannya, ya hanya menanyakan 'gereja jam berapa’," ujarnya.

Atas kejadian tersebut, polisi kini tengah melakukan pengamanan di tempat kejadian perkara (TKP). Sementara mobil milik korban sudah dibawa ke Polsek Tanah Abang.
(fzy)


Bunuh Diri di Senayan City

Untuk dunia yang lebih baik.
Untuk kebahagiaan bumi.
Beberapa metode coba diterapkan, dan efektifitasnya terus ditingkatkan.
Pengendalian populasi
1. KB dan kontrasepsi.
2. Perang.
3. legalitas hubungan sesama jenis, juga hubungan yg tdk fertil. Atau bisa juga dg pengebirian baik pria maupun wanita.
4. kampanye bunuh diri.
Kelestarian alam / bumi.
1. go green.
2. "Puasa" / mengurangi konsumsi / mengurangi penggunaan. Puasa energi baik itu energi untuk mesin maupun energi untuk manusia aka makanan. Puasa akan hal2 yg menyebabkan harus ada penanganan "limbah", misalnya puasa plastik, puasa freon, puasa asap dsb.
3. Teori menambah produksi yang sekaligus harus diimbangi dengan meningkatkan kemampuan recycle (penanganan limbah). Misalnya jika produktifitas energi yg berbasis karbon (minyak bumi, batu bara, dsb) produksinya harus ditingkatakan, maka harus ada cara untuk industri recycle karbon atau manusia harus menemukan cara baru untuk mempercepat atau meningkatkan produktifitas fiksasi karbon. Makanan manusia juga makanan hewan adalah termasuk golongan energi yang mengandung karbon, dan selama ini tumbuhan dan bakteri autotrof yg melakukan fiksasi karbon secara besar2an. Jadi pilihannya adalah puasa atau mencari teknologi untuk meningkatkan jutaan kali lipat produktifitas fiksasi karbon.

Kembali kekampanye bunuh diri sebagai salah satu kontrol populasi untuk dunia yng lebih baik juga kebahagiaan bumi. Dari sekian miliar manusia, sekian persen teratas adalah produk unggul, kemudian disusul oleh produk standar dan yg terakhir adalah produk dibawah standar. Produk2 yg dibawah standar ini berpotensi besar mengganggu dunia yng lebih baik dan kebahagiaan bumi, oleh karenanya mereka harus di-recycle. Dimana salah satu cara adalah dengan menanamkan keyakinan untuk secara sukarela dan bahagia melakukan bunuh diri. Kematian akan memberikan kebahagiaan kpd lingkungan secara tidak langsung krn telah membantu recycle produk dibawah standar. Bahkan bunuh diri jaman dahulu bisa dianggap sebagai pahlawan, misalnya para pejuang yg berperang dipertempuran surabaya 10 november 45, dimana diatas kertas orang2 indonesia pasti kalah, tetapi mereka tetap maju "bunuh diri" dengan harapan bahwa kelak akan menghasilkan kebahagiaan. Jadi harus ada kampanye bunuh diri untuk meningkatkan kemampuan recycle produk dibawah standar.
Jangan kawatir, kematian bukanlah penderitaan dan kematian tidak akan mengakhiri kebahagiaan. Bahkan jika ada pasangan yang sedang jatuh cinta, mereka suka berpikir bahwa dunia milik mereka berdua, yg lain ngontrak. Maka pengontrak yang berada dibawah standar adalah layak untuk direcycle untuk menghasilkan produk2 baru yg sesuai standar atau berada diatas standar.