act.idAvatar border
TS
act.id
Tepian Negeri - Generasi Emas Pulau Pantar Kini Berpeluang Makin Pintar

JAKARTA - Bagi masyarakat di kota besar, tentu istilah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tak asing lagi di telinga. Istilah ini perlahan merebak satu dekade terakhir dan pada akhirnya menjadi tren di Indonesia. PAUD menjadi program pendidikan unggulan bagi anak-anak di usia emasnya. Menjadi jembatan penghubung institusi pendidikan keluarga dengan institusi sekolah yang berisi interaksi antara si anak dengan guru dan teman-teman seusianya.

Masyarakat di kota-kota besar kini tak bisa lagi memonopoli Pendidikan Anak Usia Dini. Sebab, sudah seharusnya anak-anak Indonesia di usia dini (2-4 tahun) mendapatkan kesempatan yang serupa. PAUD menawarkan kesempatan agar anak dapat memahami secara utuh hal-hal paling dasar tentang abjad, kata dan kalimat, warna, keluarga, teman, kebiasaan, budaya mengantri, sopan santun, dan bermain. Tentu dengan tetap memperhatikan dan menghargai keunikan setiap anak.

Banyak riset menunjukkan, anak di usia dini mengalami perkembangan kemampuan otak lebih dari 80%. Treatment yang baik dan tepat pada seluruh generasi anak-anak usia dini di Indonesia tanpa terkecuali, setidaknya akan menciptakan peluang baru Indonesia yang lebih baik dalam minimal 20 tahun ke depan.

Atas dasar itulah, Aksi Cepat Tanggap (ACT) melalui program andalannya #100PulauTepianNegeri menyapa masyarakat Pulau Pantar Barat, Kabupaten Alor, dengan membantu masyarakat di sana untuk memiliki tempat belajar bagi anak-anak usia dini. Berkat partisipasi donatur dalam program ini, sebuah lokal belajar PAUD berdiri di Kampung Murotawang, Desa Ler, Kecamatan Pantar Barat, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Pulau ini merupakan satu dari sekian banyak pulau yang terletak di perbatasan Indonesia sebelah selatan. Bertetangga langsung dengan negara Timor Leste, Bumi Timor Lorosae. Serupa dengan kondisi pulau-pulau di perbatasan lainnya, sarana infrastruktur umum di Pulau Pantar Barat begitu minim jika tak ingin dikatakan ironis. Di seluruh pulau, tak ada fasilitas kesehatan yang mudah dijangkau oleh masyarakat setempat. Obat-obatan dan tenaga medis terdekat hanya bisa dicapai dengan menggunakan perahu kecil ke pulau seberang.

Tak berbeda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia di pulau. Bagi beberapa anak yang beruntung bisa mengenyam pendidikan negeri, untuk mencapai sekolahnya mereka harus naik perahu dayung menyeberangi lautan menuju pulau sebelah setiap harinya. Hanya di pulau sebelah ada bangunan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah.

Jangan bayangkan ada fasilitas Pendidikan Anak Usia Dini di pulau ini. Kesempatan emas membentuk generasi baik anak-anak usia dini Indonesia tak terwujud di pulau ini. Biasanya anak Pulau Pantar Barat langsung masuk jenjang Sekolah Dasar. Atau jika orangtua tak mampu membiayainya, si anak akan menghabiskan seluruh masa remajanya di kebun atau di tengah laut sebagai nelayan.

Namun awal tahun ini, ACT bersama PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) berhasil mewujudkan terciptanya bangunan sekolah PAUD di Kampung Murotawang. Lengkap dengan ruang kelas lokal untuk kegiatan bermain dan belajar anak-anak usia dini. Dalam proses pengerjaannya, program pembangunan PAUD Murotawang memakan waktu tak kurang dari satu bulan. Kini bangunan sekolah PAUD yang betul-betul baru sudah memasuki tahap akhir, tinggal polesan sedikit dan menambah beberapa pelengkap kebutuhan belajar dan mengajar.

“Awalnya pengerjaan memang banyak kendala, jaraknya jauh dengan kota bahkan harus berkali-kali menyebrangi lautan menyebabkan kami kesulitan mendapatkan material bangunan. Tapi sulit dan rumitnya proses tersebut terbayar lunas setelah bangunan hampir rampung. Semangat warga untuk membantu dalam proses pengerjaan, ditambah dengan senyuman teduh wajah ceria anak-anak kecil di Murotawang membuat rintangan tersebut terasa ringan,” kisah Dede Abdul Rahman, Koordinator Pembangunan Ruang Lokal PAUD dari ACT. Mulai hari Senin kemarin (22/2) bangunan PAUD Murotawang sudah bisa digunakan untuk proses belajar Mengajar anak-anak usia dini.

Ali, salah satu murid PAUD Murotawang berusia 4 tahun nampak sangat lincah dan bersemangat menyiapkan hari pertamanya pergi ke sekolah PAUD. “Pagi-pagi betul anak kami sudah bangun. Ali bilang dengan semangat, sudah ada sekolah baru buat aku Mak! Aku bisa sekolah dekat dengan rumah” ungkap Ibu Ali mengisahkan tingkah anaknya di hari pertama sekolah.

Semoga berkah belajarnya Ali. Di tanganmu, Indonesia yang lebih baik 20 tahun ke depan akan betul-betul tercipta! []

Penulis: Nurjannatun Naim
Editor: Shulhan Samsur Rijal

Ayo Berpartisipasi





0
2.2K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan