Quote:
Pembunuh Lakukan Tindakan Keji Setelah Lihat Iklan Mobil Dedy di Online Shop
Jakarta - Dedy Widyanarko dibunuh oleh kawananan perampok yang ingin menguasai mobilnya Nissan Grand Livina. Para pelaku berpura-pura hendak membeli mobil korban yang diiklankan di sebuah situs jual beli.
"Korban ini memasang iklan di online shop, mau jual mobil, terus pelaku pra-pura mau beli," kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Eko Hadi Santoso kepada detikcom, Rabu (10/2/2016).
Korban yang memasang nomor handphone di iklannya itu kemudian dihubungi pelaku. Pelaku kemudian meminta korban untuk ketemuan.
"Ketemulah mereka, lalu mereka ini pura-pura mau test drive mobil korban," imbuhnya.
Pelaku kemudian mencoba mobil tersebut bersama korban. Namun di tengah perjalanan, korban dibunuh. Kaki dan tangan korban diikat lakban sementara kepala dan dada korban dihantam benda keras.
Korban kemudian dibuang di Jl Inspeksi Cakung Drain, Cakung, Jaktim pada Sabtu (6/2) dini hari. Wajah korban ditutupi sarung helm.
Dua pelaku kemudian ditangkap tim gabungan Subdit Resmob yang dipimpin Kompol Teuku Arsya Khadafi dan Polres Jaktim yang dipimpin Kompol Nasriadi, serta Polsek Cakung yang dipimpin Iptu Bara. Kedua pelaku yakni Paulus Santoso alias Pingping (28) dan Andi Cahyono alias Gareng (28), ditangkap di Solo.
(mei/dra)
Sumber
Quote:
Pelaku Bunuh Dedy dengan Berpura-pura Beli Mobil Korban dari Internet
JAKARTA, KOMPAS.com — Tiga pelaku yang membunuh Dedy Widyanarko (23) dan merampas mobil korban ternyata merupakan pelaku pencurian kendaraan. Ketiganya berpura-pura menjadi pembeli mobil korban.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Nasriadi mengatakan, motif pembunuhan Dedy ialah karena tiga pelaku ingin menguasai mobil korban.
"Motifnya karena ingin menguasai mobil korban," kata Nasriadi, melalui keterangan tertulisnya, Rabu (10/2/2016).
Para pelaku mengenal korban dari situs jual beli di internet. Dedy diketahui hendak menjual mobil Nissan Grand Livina miliknya.
Pelaku kemudian menghubungi korban. Kemudian, pelaku melakukan kesepakatan untuk bertemu dengan dalih hendak melakukan test drive.
"Salah satu pelaku berinisial PS (Paulus Santoso) yang merencanakan hal ini. Dia berpura-pura ingin membeli mobil kepada korban dan melakukan pertemuan dengan korban untuk test drive," ujarnya.
Namun, setelah bertemu korban dan melakukan test drive, tiga pelaku melumpuhkan Dedy. Korban dipukuli dengan kunci inggris yang telah disiapkan pelaku.
Korban kemudian dibuang di Jalan Inspeksi Cakung Grand, Jakarta Timur. Setelah melakukan kejahatan, tiga pelaku, yakni Aga Esanda, Paulus Santoso alis Pingping, dan Andi Cahyono alias Gareng, melarikan diri ke luar kota.
Polisi membekuk Aga di Kampung Banyon, Kelurahan Kroya, Kecamatan Karang Malang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. (Baca: Mayat Lelaki Penuh Luka Ditemukan di Cakung)
Sementara itu, Pingping dan Gareng ditangkap di Karang Anyar, Jawa Tengah. Dari penangkapan ketiga pelaku tersebut, polisi mengamankan barang bukti berupa kunci inggris, plakban, dan satu unit mobil Grand Livina bernomor polisi B 3689 IP.
Tiga pelaku kini sedang dalam perjalanan untuk dibawa ke Mapolres Metro Jakarta Timur.
Sebelumnya, Deddy ditemukan di pinggir kali di Jalan Inspeksi Cakung Grand, Jakarta Timur, Sabtu (6/2/2016) dini hari.
Saat ditemukan, Deddy dalam kondisi terikat dan wajahnya ditutupi dengan tempat helm. Selain itu, ditemukan luka akibat benda tumpul dan benda tajam di wajah dan tubuh Deddy.
Sebelum penemuan mayat Deddy, salah satu saksi, yakni Saipul Imam, melihat ada mobil sedan hitam melintas.
sumber
Quote:
Pembunuh Berniat Dandani Mayat Dedy seperti Orang Gila
JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku pembunuhan Dedy Widyanarko (23), ternyata sudah punya niat untuk menghilangkan jejak aksi mereka.
Mereka berniat mendandani Dedy seperti orang gila. (Baca: Pencurian Mobil di Balik Kasus Pembunuhan Dedy).
"Mereka sudah menyiapkan semir dan kater, dan berniat mendandani korban seperti orang gila sebelum dibuang. Ini untuk kelabui polisi dan orang yang menemukan supaya mengira begitu," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Nasriadi di Mapolres Metro Jakarta Timur, Kamis (11/2/2016).
Hanya saja, pelaku batal melancarkan niatnya tersebut. Pelaku memilih membungkus kepala korban dengam kain helm, mengikat tangan korban, dan membuangnya di Jalan Inspeksi Cakung.
Korban tewas dengan kepala hancur dipukuli kunci inggris. Saat beraksi, para pelaku punya persiapan lengkap.
Tak hanya membawa semir dan kater, pelaku juga menyiapkan air cabai, balsam dan kunci inggris. (Baca: Pelaku Bunuh Dedy dengan Berpura-pura Beli Mobil Korban dari Internet).
Nasriadi juga menyampaikan, pulanya pelaku berniat hanya melumpuhkan korban dan merampok barang korban. Namun, karena korban melawan, pelaku menghabisinya.
Sejauh ini, polisi masih menyelidiki apakah pelaku pembunuhan Dedy ini anggota suatu jaringan perampokan atau tidak.
Pelaku mengaku sudah empat kali melakukan aksi serupa. "Namun, tiga di antaranya gagal, yang terakhir ini yang berhasil," ujar Nasriadi.
Menurut Nasriadi, aksi pertama gagal karena mobil yang diincar terlalu mewah sehingga pelaku tidak tahu cara mengemudikannya untuk melarikan mobil tersebut.
Aksi kedua kembali gagal karena mobil yang diincar berstiker nama sebuah media massa. "Pelakunya takut karena ada stiker wartawan di mobil korban," ujar Nasriadi.
Ketiga, saat pelaku berpura-pura test drive, calon korban yang menjual mobilnya tersebut membawa banyak teman sehingga sulit dilumpuhkan.
Sebelumnya, Dedy dibunuh oleh kawanan pencuri kendaraan bermotor yang berpura-pura menjadi pembeli mobilnya.
Dedy dibujuk pelaku untuk bertemu melakukan test drive. Saat itulah pelaku beraksi dan membunuh Dedy.
Setelah membunuh korban, pelaku melarikan mobil Deddy tersebut. Polisi kemudian membekuk tiga pelaku di daerah Jawa Tengah.
Akibat perbuatannya, ketiga pelaku dijerat dengan pasal 356 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan serta Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.
sumber
Ada beberapa poin yang ane garisbawahi dari kejadian di atas.
- Modus pelaku ingin menguasai harta korban dengan mengajak korban COD.
- Pelaku berjumlah lebih dari 1 orang.
- Pelaku berusaha membujuk korban untuk bisa memegang kendali atas barang incaran, baru kemudian melancarkan aksinya.
- Pelaku sudah menyiapkan peralatan untuk menganiaya korban (lakban, cutter, pepper spray, linggis).
- Pelaku merencanakan mendandani mayat korban agar terlihat seperti oranggila.
- Pelaku sudah melakukan aksinya sebanyak 4 kali, namun 3 aksi sebelumnya gagal.
Nah sekarang buat seller-buyer FJB, ngeliat kasus di atas, kita jadi tahu bahwa modus jual-beli online yang awalnya modusnya menipu korban, sekarang sudah menjadi lebih nekat dengan cara membunuh. Itu berarti kewaspadaan kita mesti ditingkatkan lagi, karena jika lengah sedikit, bukan cuma barang saja yang hilang, nyawa agan juga bisa hilang.
Buat Buyer & Seller, silakan bagi-bagi tips dan pengalaman saat COD, siapa tau bisa membantu agan yang masih awam dgn kejahatan transaksi jual-beli online.