ts4l4saAvatar border
TS
ts4l4sa
Ternyata Dosen-PNS dari UIN Makassar yg Menjadi Boss GAFATAR!
WOW!! Bos Aliran Sesat GAFATAR Selama ini Digaji Negara
2/04/2016



NBCIndonesia.com - Bos Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Mahful Muis Tomanurung ternyata masih berstatus pegawai negeri sipil (PNS). Dia masih terdaftar sebagai dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar.

Mahful menyandang status sebagai abdi negara dan digaji oleh negara sejak 2005. Hanya saja, sejak 2007, Mahful tak pernah menjalankan tugas lagi sebagai dosen. Tapi, Mahful tetap terima gaji dari negara.

Mahful masih terdaftar sebagai dosen di UIN Alauddin pada Fakultas Syariah. Meski terdaftar sebagai dosen di UIN Alauddin, Mahful tidak pernah mengajar di kampus ini.

Dia berstatus dosen yang dipekerjakan di kampus swasta (DPK), di Sekolah Tinggi Agama Islam Darud Dakwah Wal Irsyad (STAI DDI) Pangkep dengan mata kuliah Pendidikan Agama Islam.

Ketua STAI DDI Pangkep, KH Haspuddin Khalik Lc, mengatakan, Mahful memang terdaftar sebagai dosen di perguruan tinggi ini sejak 2005. Tapi dia sudah dipecat sejak 2008 karena terbukti mengikuti aliran sesat.

Dari Jakarta, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat secara resmi mengeluarkan fatwa sesat bagi organisasi Gafatar.

Dalam jumpa pers di gedung MUI, Jakarta, Rabu (3/2/2016), Ketua Umum MUI Pusat, KH Ma’ruf, mengemukakan, pengikut Gafatar sesat karena merupakan metamorfosis Al-Qiyadah Al-Islamiyah dan menjadikan Ahmad Musadeq sebagai pemimpinnya.

Gafatar, juga sesat karena menganut ajaran Millah Abraham yang mencampuradukkan agama Islam, Nasrani, dan Yahudi. Terhadap mereka yang meyakini paham itu, MUI menyebut mereka murtad dan keluar dari ajaran Islam
http://www.nbcindonesia.com/2016/02/...elama-ini.html


Gafatar Mengaku Bukan Islam.
MUI: Itu Tipu Muslihat Saja
Rabu 27 Jan 2016, 06:32 WIB

Jakarta - Eks Ketum Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Mahful M Tumanurung mengatakan bahwa Gafatar itu bukan Islam. Gafatar memegang kepercayaan teguh kepada paham Millah Abraham sebagai Jalan Kebenaran Tuhan.

Menurut Wakil Sekjen MUI KH Tengku Zulkarnain, Majelis Ulama Indonesia (MUI) hingga saat ini masih menyelidiki keterangan Mahful. Tim investigasi dari MUI juga telah diberangkatkan ke Kalimantan Barat untuk memulai investigasi terhadap kelompok Gafatar.

"MUI sedang mengirimkan Tim ke TKP dan bulan Februari baru ada hasilnya. Kami sedang menginvestigasi," kata Wakil Sekjen MUI KH Tengku Zulkarnain saat dihubungi detikcom, Rabu (27/1/2015).

Meski begitu, Zulkarnain menilai pernyataan Gafatar bukan Islam hanya tipu muslihat belaka. Menurut Zulkarnain, Gafatar itu hanya kelanjutan dari kelompok Ahmad Musadeq.

"Kalau ini kelanjutan Ahmad Musadeq inikan cuman tipu muslihat saja. Ya kita lihat sajalah," lanjutnya.

Sebelumnya, Mahful M Tumanurung menepis kalau kelompoknya menyamakan Ahmad Musadeq dengan nabi. Musadeq, bagi kelompok Gafatar, seperti halnya seorang kiai.

"Kami tempatkan sebagai narasumber spiritual kami, sebagaimana orang-orang menempatkan kiai atau guru siapa pun sebagai narasumber dia. Apakah salah kalau kami memilih beliau? Karena kami tidak percaya pada Majelis Ulama," urai Mahful dalam jumpa pers di YLBHI, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (26/1/2016).

Menurut dia, Musadeq bukan pendiri Gafatar. Tapi posisinya sebagai guru. Dia juga mengungkapkan Gafatar menganut ajaran Millah Abraham.

"Secara keorganisasian beliau bukan warga Gafatar, bukan pengurus Gafatar, bukan pendiri Gafatar. Pendiri Gafatar terdiri dari 52 orang badan pendiri. Dalam perjalanan Gafatar mengikuti nilai-nilai spiritual yang kami junjung tinggi. Semua diajarkan oleh beliau," tegas dia.
http://news.detik.com/berita/3127952...-muslihat-saja


Kapolri: Gafatar Ingin Dirikan Negara Sendiri
SENIN, 25 JANUARI 2016 | 15:25 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti mengatakan kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) berencana mendirikan negara sendiri. Menurut dia, Polri menemukan struktur pemerintahan terselubung milik Gafatar. "Ini tidak main-main. Ini ancaman serius," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 25 Januari 2016.
(Baca: Gafatar Terbongkar, Ada Baiat Mushadeq sebagai Juru Selamat)

Dalam struktur pemerintahan itu, kata Badrodin, terdapat susunan gubernur, bupati, dan kepala bagian. Ia menyatakan struktur tersebut ditemukan di laptop milik anggota Gafatar. Karena itu, Badrodin berharap anggota Gafatar tak hanya diberi pencerahan agama, tapi juga diberi nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila. "Supaya mereka bisa hidup harmoni di negara majemuk ini," ujarnya. (Baca juga: Heboh Gafatar, 3 Ajaran Inilah yang Dianggap Menyimpang)

Badrodin mengatakan anggota Gafatar di Kalimantan Barat mencapai 4.000 orang lebih. Mereka hidup dengan membentuk komunitas yang eksklusif. "Dari sisi harmoni kehidupan sosial, mereka belum menyatu," ucapnya. Badrodin memastikan jajarannya bakal melakukan pengamanan agar tidak ada bentrokan antara anggota Gafatar dan warga setempat.

Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Brigadir Jenderal Arief Sulistyanto menjamin situasi di wilayahnya kondusif. Menurut dia, jumlah warga Gafatar yang sudah dipulangkan ke daerah asal mendekati 2.500 orang. "Sisa 1.700 sekian," ucapnya. Pemulangan ini melibatkan TNI Angkatan Laut, yang mengerahkan empat kapal perang.

Arief mengatakan anggota Gafatar di Kalimantan Barat berkegiatan dengan membentuk kelompok-kelompok tani. Di komunitas eksklusifnya itu, kata Arief, anggota Gafatar juga menjalankan amal ibadah. "Ada buku-buku tentang Milah Abraham yang diajarkan Ahmad Mushadeq," ujarnya.
http://nasional.tempo.co/read/news/2...negara-sendiri

---------------------------

Ngaku bukan Islam, tapi jadi DOSEN di Institusi Pendidikan Tinggi Agama Islam, aneh tuh!

emoticon-Big Grin
0
60.4K
404
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan