KE MAKAM keramat biasanya orang mau ngalap berkah. Tapi Ngadisah, 38, dari Magelang ini ke makam Kyai Semar di Gunung Tidar justru untuk menuntaskan gairah. Bersama Pono, 47, lelaki asal Temanggung keduanya digerebek petugas justru sedang bergumul dalam sarung. Untung nggak diproses secara hukum.
Magelang terkenal karena gethuk dan Gunung Tidarnya. Tapi ternyata di Gunung Tidar juga terdapat makam keramat yang dinamai Kyai Semar. Entah Kyai Semar tokoh dunia wayang, atau almarhum memang bertubuh gemuk pendek macam Kyai Lurah Semar. Yang jelas, setiap malam Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon banyak orang ke sana berziarah sambil ngalap berkah.
Tapi Ngadisah dan Pono pasangannya, sepertinya menganggap makam Kyai Semar seperti Kemukus di Gemolong (Solo) saja, di mana peziarah yang ingin kaya harus siap berhubungan intim dengan salah satu peziarah. Nah, akibat salah persepsi inilah keduanya berurusan dengan petugas kehutanan.
Ngadisah yang asal Windusari, Kabupaten Magelang, memang sudah kenal berapa lama dengan Pono yang asal Temanggung. Keduanya sebetulnya sudah punya pasangan masing-masing. Tapi karena setan mengintervensi hubungan itu, gagasan untuk selingkuh pun muncul. Prinsipnya mungkin, jika sudah koalisi ya harus ada eksekusi.
Pada malam Selasa Kliwon minggu lalu, keduanya sepakat berziarah ke makam Kyai Semar di Gunung Tidar. Dari Magelang mereka sudah menyiapkan nasi kotak segala, karena mau berada semalaman, untuk ngalap berkah. Tapi sampai menjelang pagi, berkah yang ditunggu-tunggu tak datang juga. Yang ada hanya Mas Barkah, itupun sudah sibuk dengan keluarganya masing-masing.
Magelang di malam hari memang sangat dingin, sehingga Pono – Ngadisah ingin mencari “kehangatan” dengan caranya sendiri. Dianggap seperti ziarah di Kemukus Solo saja, keduanya lalu mojok di bawah pohon bambu dekat makam, berhubungan intim bagaikan suami istri. Kedhanya krusak-krusek di dalam sarung.
Sial bagi keduanya, aksi mesum mereka terlihat oleh petugas jagawana (penjaga hutan) di kawasan Tidar. Keduanya pun lalu ditangkap dan diserahkan ke Polres Magelang. Untung pak polisi masih berbuat baik, keduanya hanya diminta bikin pernyataan kapok hitam di atas putih, lalu dipersilakan pulang.