Narkoba jenis sabu-sabu sangat marak dikonsumsi warga Kabupaten Pamekasan. Bahkan, pengkosunsumsi barang haram itu tak hanya anak muda dan warga biasa. Serbuk sabu-sabu juga dikonsumsi pejabat publik seperti kepala desa dan mantan kades.

"Untuk memerangi narkoba di kalangan perangkat pemerintahan desa, saya akan melakukan tes urine untuk seluruh kepala desa di Pamekasan," tandas Bupati Pamekasan, Ahmad Syafii, Rabu (3/2).

Di Kabupaten Pamekasan sendiri terdapat 189 desa yang tersebar di wilayah 13 kecamatan. Bupati Ahmad Syafii akan melakukan tes urine seluruh kades secara bertahap dan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

"Yang jelas saya lakukan bulan ini," ucapnya ringan.

Untuk pelaksanaan tes urine, Ahmad Syafii akan berkordinasi dengan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Pamekasan serta aparat kepolisian dari Polres Pamekasan dan tenaga laborat RSU Pamekasan.

"Biaya tes urine akan saya bebankan lewat APBD 2016 ini," kata mantan politisi PPP itu.

Ahmad Syafii merasa prihatin dengan berubahnya pranata sosial di sejumlah desa di wilayah kerjanya. Seperti Desa Manggar, Kecamatan Tlanakan yang belakangan sering disebut sebagai 'kampung narkoba'. Pasalnya, penangkapan bandar besar sabu sering dilakukan di Desa Manggar. Fenomena kampung narkoba juga terendus di Desa Jambringin, Kecamatan Proppo.

"Kedua desa itu sering didatangi petugas BNN Jawa Timur untuk melakukan penangkapan bandar besar sabu-sabu. Fenomena itu yang membuat saya merasa sedih dan bertekad memerangi narkoba dengan tes urine seluruh kades," pungkasnya.

Kalau Kadesnya nyabu juga gimana mau dibenerin yang ada pesta sabu bareng