Quote:
KBRN, Tangerang : Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta para peneliti tidak mengeluhkan minimnya biaya riset di Indonesia.
Menurut Kalla, para peneliti seharusnya mampu berbuat sesuatu meski dengan biaya yang minim sekalipun.
"Kalau bicara di lingkungan Ristek (riset dan teknologi), hanya biaya Ristek kurang. Harusnya dengan biaya ini, kita sudah hasilkan ini. Bukan mengeluh dan besok kita mengeluh lagi," ujar Kalla, pada pembukaan Rakernas Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Serpong, Tangerang, Senin (1/2/2016).
Ia mengatakan, para peneliti harus memikirkan masa depan bangsa. Selama ini, Wapres menilai masih ada peneliti yang tidak bekerja dengan tekun karena alasan keterbatasan biaya.
Kalla pun menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) beberapa waktu lalu.
Saat itu, kata dia, pegawai di BPPT banyak yang tidak bekerja, tetapi sibuk baca koran.
"Tunjukkan di dunia, BPPT ini di (ada) tempat yang macet, semua di area tenang. Harusnya pergi ke Serpong, hasilkan sesuatu. Jangan baca koran. Maaf saya ulangi lagi, jangan tersinggung," kata Kalla.
Ke depannya, pemerintah akan mendukung semua supaya peningkatan riset dan teknologi. Kalla juga mendorong agar sektor tersebut bekerja sama dengan para pengusaha.
Ia yakin, dengan kerja sama yang baik antara sektor ristek dan sektor industri, maka para insinyur-insinyur Indonesia bisa bersaing dengan insinyur Jepang atau China.
"MoU saya hadir antara ristek dan pengusaha, saya teken. Nanti saya wajibkan mahasiswa untuk bekerja. Asal ada isinya, pengetahuan. Yang insinyur kerja di industri dan kontraktor. Kita tak mau andalkan Jepang dan China," ujar Kalla.
Quote:
Pengen enaknya aja,mungkin dipikirnya mungkin meneliti itu gak perlu biaya besar.Bagaimana mau memajukan masa depan bangsa.
Mungkin niatnya baik,tapi membingungkan
SUMBER