ts4l4saAvatar border
TS
ts4l4sa
Politisi PDIP Berkali2 Bogem Perempuan, Tersentuhkan Rasa Kewanitaan Puan & Megawati?
Puan Pertanyakan Masinton yang Angkat Aspri dari NasDem
Senin 01 Feb 2016, 19:24 WIB


Dita


Anggota DPR di Komisi Hukum dari PDIP, Masinton Pasaribu

Jakarta - Dita Aditia mengaku dianiaya oleh anggota Fraksi PDIP Masinton Pasaribu. Dita merupakan asisten pribadi Masinton, tetapi dia berasal dari Partai Nasional Demokrat (NasDem).

"Setahu saya, staf khusus, tenaga ahli, atau asisten atau apa pun yang berkaitan dengan fraksi yang ada di sana itu harusnya ber-KTA fraksi tersebut, jadi enggak ada dari fraksi mana ke fraksi mana," kata mantan Ketua FPDIP DPR RI Puan Maharani di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Senin (1/2/2016).

Puan enggan menanggapi terkait kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan Masinton. Dia mengaku tak mengikuti kasus tersebut.

"Yang pasti kalau saya baca dari media, Pak Masinton sudah mengklarifikasi hal tersebut bahkan tenaga ahlinya sudah membuat pernyataan kronologis kejadiannya. Jadi bagaimana selanjutnya saya serahkan ke DPR," ujar Puan yang kini merupakan Menko PMK.

Baik Dita maupun Masinton sama-sama menyampaikan kronologi kejadian versi masing-masing. Sambil sesunggukan Dita bercerita soal penyebab matanya menjadi lebam itu. Tetapi Masinton menegaskan bahwa lebam itu bukan akibat ulahnya, melainkan asistennya yang lain.
http://news.detik.com/berita/3132324...ri-dari-nasdem


Kenapa Rekrut Dita dari NasDem? Ini Penjelasan Masinton
Minggu 31 Jan 2016, 10:42 WIB

Jakarta - Anggota komisi III DPR Masinton Pasaribu dilaporkan staf ahlinya Dita Aditia Ismawati ke Bareskrim Polri atas dugaan penganiayaan. Dita sebetulnya kader NasDem, namun bekerja untuk Masinton yang merupakan politisi PDIP. Kenapa?

"Aku dititipi teman. Waktu itu ada penambahan aspri (asisten pribadi), kebetulan ada lowongan," ucap Masinton saat dihubungi, Minggu (31/1/2016).

Menurut Masinton, dia sudah tahu sejak awal kalau Dita adalah simpatisan NasDem. Dia mau menerima Dita sebagai asisten pribadi karena Dita mau membuat Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP.

"Di NasDem dia cuma simpatisan, tempat nongkrong. Dia harus punya KTA PDIP, ya pak nanti saya buat KTA PDIP," ujar Masinton sambil mengulang perkataan Dita.

Masinton akhirnya menerima Dita menjadi asisten pribadinya. Meski dalam laporan polisi, Dita menyebut dirinya adalah staf ahli Masinton. Bukan asisten pribadi.

Sementara itu, Sekretaris NasDem DKI Jakarta Wibi Andrino, yang kini mendampingi kasus penganiayaan terhadap Dita, membenarkan Dita adalah bagian dari NasDem. Tapi Dita bukan hanya simpatisan, melainkan pengurus.

"Dia kader NasDem, baru diangkat jadi pengurus DPW DKI (NasDem) biro perempuan dan anak. Saya sekretaris partai wilayah DKI Jakarta," ucap Wibi saat dikonfirmasi terpisah.
http://news.detik.com/berita/3131246...lasan-masinton


PDIP Curigai Keterlibatan Nasdem soal Pemukulan Dita
Senin, 1 Februari 2016 - 18:08 wib

JAKARTA - Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno mempertanyakan keterlibatan DPW Partai Nasional Demokrat DKI Jakarta dalam laporan kasus pemukulan staf ahli DPR RI, Dita Aditia oleh politikus PDIP, Masinton Pasaribu.

"Kenapa melibatkan DPW Nasdem? Ini kesannya jadi dibawa ke tataran politis. Ada agenda apa ini si Dita," ujar Hendrawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (1/2/2016).

Hendrawan menyarankan agar peristiwa ini diselesaikan secara kekeluargaan. Ia bahkan meminta Dita untuk mencabut laporannya di Bareskrim yang ia laporkan pada Sabtu 30 Januari 2016.

"Ya, kalau saya bisa sarankan demikian (cabut laporan) kecuali dijadikan bargaining," jelas Hendrawan.

Dengan adanya kasus ini Hendrawan meminta antara anggota DPR dengan staf ahli harus lebih bersinergi dan saling memperkuat kinerja. Ia tak ingin beban anggota DPR bertambah dan rasa malunya kepada masyarakat meningkat dengan adanya peristiwa ini.

"Setiap anggota DPR yang berikan komentar macam ini sejatinya malu, kok DPR yang saat ini banyak agenda kerja, kenapa harus bahas masalah ini," pungkasnya.
http://news.okezone.com/read/2016/02...pemukulan-dita


Dita NasDem Bukan Pertama Kali "Ditonjok" Masinton PDIP, Dulu Juga Udah Pernah "Ditonjok" Ternyata
01 Februari 2016 20:07



POSMETRO INFO - Dita Aditia, asisten pribadi Anggota DPR dari fraksi PDIP, Masinton Pasaribu, mendatangi Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) Jakarta. Ia meminta perlindungan hukum terkait kasus penganiayaan yang diduga dilakukan Masinton.

Dita menceritakan kronologi peristiwa tersebut. Menurut Dita, kejadian itu berawal pada 21 Januari 2016. Saat itu, Dita sedang berkumpul dengan teman-temannya di Camden Cikini, Jakarta Pusat, pukul 21.00 WIB. Sekitar pukul 22.17 WIB, Dita dihubungi Masinton yang menanyakan keberadaannya.

"Malam pukul 21.00 saya dengan Dodi (teman Dita) pergi ke Camden, mobil saya diparkir di DPW Nasdem. Saya bertemu dengan 8 orang, kumpul aja, hang out seperti biasa," kata Dita di LBH APIK, Jakarta, Senin, 1 Februari 2016.

Sekitar pukul 22.30 WIB, Dita dijemput Masinton. Di dalam mobil, menurut pengakuan Dita, hanya ada dia, sopir yang bernama Husni dan Masinton yang duduk di belakang.

Tidak lama, Husni turun di kantor DPW Nasdem untuk mengambil mobil Dita. Masinton kemudian pindah ke kursi pengendara dan melanjutkan perjalanan mengantar Dita pulang ke apartemennya di bilangan Cawang, Jakarta Timur.

"Selama perjalanan, pelaku membentak saya. Dia bertanya ngomong apa kau ke teman-teman? Saya jawab saya nggak ngomong apa-apa. Kemudian saya menangis karena dimaki. Dia menyuruh saya diam sepanjang jalan. Sampai di Cawang (apartemen), ia tidak menurunkan saya. Tapi malah bawa saya berkeliling," tutur Dita.

Ketika dalam perjalanan, mahasiswi Pasca Sarjana Universitas Trisakti ini mengaku telah dipukul Masinton sebanyak dua kali. "Saya cuma rasain pusing, pandangan saya berkunang-kunang setelah ditonjok dua kali," jelasnya.

Setelah peristiwa pemukulan itu, akhirnya Masinton menurunkan Dita di apartemen. Dita sempat memberitahu Husni bahwa dia telah dipukul oleh atasannya.

"Setelah ditonjok, saya memaksa turun karena mau lapor polisi. Saya turun, masuk taksi, kemudian diantar ke Polsek Jatinegara. Saya lapor polisi lalu diantar ke RSUD Budi Asih untuk membuat visum. Waktu itu sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Pihak kepolisian yang ambil hasil visum," jelasnya.

Menurut penuturannya, penganiayaan itu bukanlah yang pertama kali dilakukan Masinton. Sebelumnya, pada 17 November 2015, Masinton juga pernah memukulnya di apartemen. Saat itu Masinton meminta penyelesaian dilakukan secara damai, dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.

"Sebelumnya juga sudah pernah memukul saya di Apartemen, pernah Janji juga gak bakal mukul lagi," terang Dita.

Sementara Masinton membantah telah melakukan pemukulan.
http://www.posmetro.info/2016/02/dit...-ditonjok.html


Dianiaya Masinton PDIP, Dita NasDem Datangi Komnas Perempuan Minta Dukungan
01 Februari 2016 19:58


Dita NasDem - Masinton PDIP

POSMETRO INFO - Dita Aditia, asisten pribadi anggota DPR RI Komisi III Masinton Pasaribu, mendatangi Komisi Nasional (Komnas) Perempuan di Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 1 Februari 2016.

Dita, yang mengaku dianiaya Masinton, tiba pukul 15.45 WIB. Dia meninggalkan Komnas Perempuan sekitar pukul 17.00 WIB.

Usai menyambangi kantor Komnas Perempuan, Dita yang didampingi kuasa hukumnya lantas bergegas pergi tanpa berkata apapun kepada awak media.

Sekretaris DPP Partai Nasdem DKI Jakarta, Wibi Andrino, yang juga rekan Dita, mengatakan tujuan mereka datang ke Komnas Perempuan guna meminta dukungan agar penanganan perkara tersebut tidak dipolitisasi oleh masyarakat.

“Kami hanya meminta support karena Komnas kan punya ruang lingkup pekerjaan yang sudah diatur. Supaya tidak dipolitisasilah, dia menerima kok. Tindak lanjutnya tentu bekerja sama dengan Bareskrim (Badan Reserse Kriminal),” katanya di Kantor Komnas Perempuan, Senin, 1 Februari 2016.

Sementara itu, Komisioner Komnas Perempuan, Indriati Suparno, mengemukakan, pihaknya siap mendukung Dita menempuh proses hukum.

Indriati menambahkan, Komnas Perempuan tidak akan berupaya mempertemukan Dita dengan Masinton.

“Tidak, tidak ada permintaan seperti itu (mempertemukan dengan Masinton) karena dia hanya minta dukungan,” ujarnya.

Namun, pihaknya berjanji akan membantu komunikasi Dita dengan Bareskrim Mabes Polri.

“Karena mereka sudah mengadukan ke LBH dan Mabes Polri, otomatis yang kami lakukan hanya memberi dukungan, terutama untuk komunikasi dengan Polri,” ujarnya.

Seperti diketahui, Dita diduga dianiaya oleh Masinton Pasaribu, saat dalam mobil dari Cikini, Jakarta Pusat, menuju Cawang, Jakarta Timur, Kamis, 21 Januari 2016. Akibat penganiayaan itu, Dita mengalami lebam di mata sebelah kiri
http://www.posmetro.info/2016/02/dia...ta-nasdem.html


MKD Pantau Kasus Dugaan Penganiyaan Dita Oleh Masinton Pasaribu
Senin 01 Feb 2016, 07:26 WIB



Jakarta - Anggota Komisi III Masinton Pasaribu dilaporkan ke Bareskrim Polri atas dugaan penganiayaan terhadap staf ahli Dita Aditia Ismawati. Badan Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI akan memantau perkembangan kasus ini di kepolisian sebelum mengambil sikap.

"MKD belum bisa mengambil kesimpulan untuk ambil langkah sebelum, yang pertama kalau ada laporan atau kita coba koordinasi dengan pihak kepolisian," ujar Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Sufmi Dasco Ahmad saat dikonfirmasi detikcom, Senin (1/2/2016).

Dasco menyebut, berdasarkan informasi dari media massa, ada dua keterangan berbeda dari Dita dan Masinton sehingga pihaknya harus benar-benar jeli melihat kasus dugaaan penganiayaan ini.

"Kita menunggu perkembangan. Kita tidak mau tergesa-gesa, kalau ini pelanggaran hukum ditangani polisi kita tunggu perkembangan untuk menindaklajuti," ucapnya.

Tidak hanya menunggu perkembangan kasus hukum di kepolisian, dirinya juga akan mencoba mengajak rekan-rekannya di MKD melakukan perundingan untuk menyikapi kasus yang diduga melibatkan Masinton itu.

Selain itu, MKD juga akan bersikap hati-hati agar tidak terjebak politisasi dalam kasus dugaan penganiayaan tersebut.

"Kita akan lihat hasil laporannya di polisi terlebih dahulu," ujarnya.

Dita menyebut dianiaya Masinton di dalam mobil saat perjalanan dari Cikini, Jakarta Pusat, menuju Cawang, Jakarta Timur, pada Kamis (21/1) lalu. Akibat penganiayaan itu, Dita terlihat mengalami luka pada mata sebelah kiri. Ada warna merah dan hitam pada matanya yang luka.

Usai penganiayaan itu, Dita sempat mendatangi Polsek Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (22/1) pukul 00.30 untuk melaporkan Masinton. Oleh polisi, dia diarahkan melakukan visum et repertum terlebih dahulu di RSUD Busi Asih. Dita diminta beristirahat dan akan dibuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) keesokan harinya.

Namun ditunggu-tunggu, Dita tak datang ke Polsek Jatinegara. Dia diketahui sempat dirawat di RS Mata Aini selama tiga hari. Lalu, sembilan hari setelah kejadian, Sabtu (30/1) Dita ternyata melaporkan Masinton ke Bareskrim Polri atas kasus penganiayaan. Laporan tersebut tertuang dalam tanda bukti lapor nomor TBL/73/1/2016/Bareskrim dengan laporan polisi nomor: LP/106/1/2016/Bareskrim tertanggal 30 Januari 2016.
http://news.detik.com/berita/3131488...inton-pasaribu

---------------------------------


PuanMaharani dan ibunya, Megawati

Malah dicurigai ada motif politis ... bagaimana kalo motif "cinta segitiga" karena kecemburuan?.


emoticon-Big Grin
Diubah oleh ts4l4sa 01-02-2016 14:41
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
4.7K
32
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan