Merdeka.com - Malaysia memutuskan untuk menurunkan harga bahan bakar minyak, terhitung mulai dini hari tadi. Ini menyusul tren penurunan harga minyak dunia.
Demikian diungkap Deputi Menteri Keuangan Malaysia Datuk Ahmad Maslan, seperti dikutip dari laman The Malaysian Insider, Senin (1/2).
Dalam akun twitternya, Datuk Ahmad menyebut harga bensin oktan 95 dipangkas 21 sen menjadi 1,70 ringgit per liter setara RpRp 5.675. Kemudian, bensin oktan 97 dipangkas 11 sen menjadi sekitar 2 ringgit per liter (Rp 6.676). Dan, harga solar turun 25 sen menjadi 1,70 ringgit per liter (Rp 5.675).
"uang hasil penghematan itu bisa dipakai untuk pengeluaran lain," katanya.
Sama seperti Indonesia, pemerintah Malaysia telah mencabut subsidi bensin sejak awal Desember lalu. Untuk selanjutnya, harga bensi dibiarkan mengambang mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Sebelumnya, Anggota Parlemen Malaysia Rafizi Ramli menyebut pemerintahan Najib Razak telah meraup keuntungan dari penjualan bensin lebih dari 1 miliar ringgit. Itu terjadi setelah subsidi bensin dicabut dan harganya dibiarkan mengambang.
"Sejak sistem mengambang diadopsi mulai awal Desember lalu, pemerintah telah mengoleksi 1,149 miliar ringgit hingga akhir Januari," kata Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Rakyat yang notabene oposan pemerintahan Najib Razak.
Dia menambahkan, rakyat Malaysia membeli bensin lebih tinggi dari nilai keekonomiannya. Dia menggambarkan, awal Januari, harga bensin oktan 95 dan solar sebesar 1,75 ringgit. Ini sudah menghitung keuntungan untuk perusahaan sebesar 32 sen per liter untuk bensin oktan 95 dan 23 sen per liter untuk solar.
Kemudian, pada 28 Januari, harga keekonomian turun menjadi sebesar 1,63 ringgit per liter untuk bensin oktan 95 dan 1,62 ringgit per liter solar. Namun, masyarakat Malaysia harus membeli sebesar 1,91 ringgit per liter untuk bensin oktan 95 dan 1,93 ringgit per liter solar.
Awal bulan ini, kata Rafizi, harga bensin oktan 95 dan solar seharusnya masing-masing 1,62 ringgit per liter dan 1,65 ringgit per liter.
Sumber