- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Utang Luar Negeri, Aman atau Jangan gan?
TS
pandusatrioo
Utang Luar Negeri, Aman atau Jangan gan?
SALAMKASKUS
Quote:
Higan sis, apa kabar? Semoga sehat selalu semua ya
Sebegai anak jurusan Ekonomi, ane sebenarnya agak kasian sama pemerintah Indonesia gan.
Karena, masyarakat selalu mempermasalahkan utang luar negeri Indonesia yang banyak dan bahkan ada yg mendesak untuk di lunaskan
Namun, apa agan pada tahu, apa itu utang luar negeri, apa manfaat dan kenapa negara harus berhutang?
Karena dari apa yang ane lihat, masyarakat Indonesia hanya berkomentar masalah "utang" tanpa menelusuri lebih dalam lagi, apa itu utang luar negeri
Nah, di sini ane akan sedikit menjelaskan gan
Sebegai anak jurusan Ekonomi, ane sebenarnya agak kasian sama pemerintah Indonesia gan.
Karena, masyarakat selalu mempermasalahkan utang luar negeri Indonesia yang banyak dan bahkan ada yg mendesak untuk di lunaskan
Namun, apa agan pada tahu, apa itu utang luar negeri, apa manfaat dan kenapa negara harus berhutang?
Karena dari apa yang ane lihat, masyarakat Indonesia hanya berkomentar masalah "utang" tanpa menelusuri lebih dalam lagi, apa itu utang luar negeri
Nah, di sini ane akan sedikit menjelaskan gan
Quote:
Utang Luar Negeri
Sebelumnya, mari kita telusuri apa defenisi dari Utang Luar Negeri
Menurut Wikipedia,
Quote:
Utang luar negeri atau pinjaman luar negeri, adalah sebagian dari total utang suatu negara yang diperoleh dari para kreditor di luar negara tersebut. Penerima utang luar negeri dapat berupa pemerintah, perusahaan, atau perorangan. Bentuk utang dapat berupa uang yang diperoleh dari bank swasta, pemerintah negara lain, atau lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia.
Nah setelah penjelasan di atas, agan pasti bertanya-tanya kan, kenapa sih negara harus berhutang??
Kalo kata Ekonom Indonesia yang sangat terkenal, Sri Mulyani, Hutang adalah instrumen untuk mencapai kesejahteraan.
Jadi seharusnya agan udah bisa nyimpulin sedikit, kenapa utang luar negeri itu perlu
Quote:
Jumlah Utang Luar Negeri Negara di Dunia
Nah ini gan total utang luar negeri negara di dunia
Indonesia berada di posisi 28dengan nilai utang sebesar 298,100,000,000 miliar dollar US
Namun, kalau agan liat di data terseebut, rata rata negara maju dan negara besar mempunyai utang yg banyak, ya gak gan?
US dengan negara terbesar di dunia, negara paling maju, mempunyai utang nomor 1 terbanyak di dunia gan
Pasti agan akan bertanya-tanya kan, kok bisa negara paling maju di dunia rupanya memiliki utang yang banyak juga?
Quote:
Posisi Utang Luar Negeri Indonesia
Pasti agan bertanya-tanya juga kan, dengan posisi utang luar negeri yang sebanyak itu, dan posisi 28 negara di dunia dengan utang terbanyak, apakah utang luar negeri Indonesia masih aman?
Simak artikel berikut gan
Quote:
Liputan6.com, Jakarta - Kemampuan Indonesia untuk menarik pinjaman masih cukup besar ketimbang negara berkembang lainnya. Hal itu mengingat total utang Indonesia dilihat dari sektor rumah tangga, perusahaan non keuangan, dan pemerintah masih sekitar 88 persen dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Data itu berdasarkan laporan McKinsey Global Institute berjudul: "Debt and (not much) develeraging" research paper pada Februari 2015. Dari laporan McKinsey tersebut menunjukkan kalau Indonesia memiliki utang rendah terhadap PDB di antara negara berkembang lainnya.
Mengutip data Mickinsey, dari 16 negara berkembang, Indonesia mencatatkan posisi nomor tiga terendah yang memiliki utang di atas Mexico dan Rusia. Total utang Indonesia tersebut antara lain utang rumah tangga sekitar 20 persen dari PDB, utang perusahaan non keuangan sekitar 46 persen dari PDB, dan utang pemerintah sekitar 22 persen dari PDB. Indonesia mencatatkan PDB sekitar Rp 10.542,7 triliun pada 2014.
Negara berkembang mencatatkan utang tertinggi antara lain Hungaria tercatat memiliki utang 226 persen dari PDB, disusul Malaysia sekitar 222 persen dari PBD, dan China sekitar 218 persen dari PDB. Laporan McKinsey menunjukkan kalau China mencatatkan pertumbuhan utang signifikan dalam tujuh tahun terakhir.
Ekonom BCA, David Sumual mengatakan Indonesia memang masih memiliki kapasitas utang cukup besar. Utang pemerintah saja masih di bawah 25 persen dari PDB.
"Kalau melihat dari kapasitas ekonomi memang masih cukup besar. Rasio utang untuk membayar juga masih cukup bagus," ujar David saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (25/9/2015).
David menuturkan, pemerintah Indonesia memang cenderung hati-hati sejak 1998. Sehingga kapasitas utang masih cukup aman dan besar. Meski demikian, nilai tukar rupiah cenderung melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga perlu jadi perhatian terutama dampaknya terhadap total utang luar negeri swasta.
"Utang luar negeri perusahaan harus dicermati. Apalagi kalau utang dalam mata uang asing tetapi pendapatannya rupiah itu berbahaya," ujar David.
David mengatakan, utang luar negeri swasta tersebut yang perlu diwaspadai. Ditambah ekspor Indonesia cenderung menurun juga mempengaruhi penerimaan negara.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) utang luar negeri Indonesia melambat pada Juli 2015 dengan pertumbuhan 3,7 persen ketimbang Juni 2015 sebesar 6,3 persen.
Dengan pertumbuhan itu, posisi utang luar negeri Indonesia tercatat sebesar US$ 303,7 miliar pada akhir Juli 2015.Utang itu terdiri utang luar negeri sektor publik sebesar US$ 134,5 miliar atau 44,3 persen dari total utang luar negeri. Kemudian utang luar negeri swasta sebesar US$ 169,2 miliar atau 55,7 persen dari total utang luar negeri.
David menuturkan, pemerintah Indonesia dapat kembali menarik pinjaman, misalkan dari China. Penarikan pinjaman itu dapat dilakukan asal digunakan sektor produktif seperti mendorong pembangunan infrastruktur. Hal ini dampaknya terasa bagi masyarakat sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Pinjaman itu jangan digunakan untuk konsumtif misalkan subsidi BBM. Kapasitas ekonominya tak bertambah. Kalau sifatnya produktif seperti meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan infrastruktur dapat menggenjot ekonomi," ujar David.
Data itu berdasarkan laporan McKinsey Global Institute berjudul: "Debt and (not much) develeraging" research paper pada Februari 2015. Dari laporan McKinsey tersebut menunjukkan kalau Indonesia memiliki utang rendah terhadap PDB di antara negara berkembang lainnya.
Mengutip data Mickinsey, dari 16 negara berkembang, Indonesia mencatatkan posisi nomor tiga terendah yang memiliki utang di atas Mexico dan Rusia. Total utang Indonesia tersebut antara lain utang rumah tangga sekitar 20 persen dari PDB, utang perusahaan non keuangan sekitar 46 persen dari PDB, dan utang pemerintah sekitar 22 persen dari PDB. Indonesia mencatatkan PDB sekitar Rp 10.542,7 triliun pada 2014.
Negara berkembang mencatatkan utang tertinggi antara lain Hungaria tercatat memiliki utang 226 persen dari PDB, disusul Malaysia sekitar 222 persen dari PBD, dan China sekitar 218 persen dari PDB. Laporan McKinsey menunjukkan kalau China mencatatkan pertumbuhan utang signifikan dalam tujuh tahun terakhir.
Ekonom BCA, David Sumual mengatakan Indonesia memang masih memiliki kapasitas utang cukup besar. Utang pemerintah saja masih di bawah 25 persen dari PDB.
"Kalau melihat dari kapasitas ekonomi memang masih cukup besar. Rasio utang untuk membayar juga masih cukup bagus," ujar David saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (25/9/2015).
David menuturkan, pemerintah Indonesia memang cenderung hati-hati sejak 1998. Sehingga kapasitas utang masih cukup aman dan besar. Meski demikian, nilai tukar rupiah cenderung melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga perlu jadi perhatian terutama dampaknya terhadap total utang luar negeri swasta.
"Utang luar negeri perusahaan harus dicermati. Apalagi kalau utang dalam mata uang asing tetapi pendapatannya rupiah itu berbahaya," ujar David.
David mengatakan, utang luar negeri swasta tersebut yang perlu diwaspadai. Ditambah ekspor Indonesia cenderung menurun juga mempengaruhi penerimaan negara.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) utang luar negeri Indonesia melambat pada Juli 2015 dengan pertumbuhan 3,7 persen ketimbang Juni 2015 sebesar 6,3 persen.
Dengan pertumbuhan itu, posisi utang luar negeri Indonesia tercatat sebesar US$ 303,7 miliar pada akhir Juli 2015.Utang itu terdiri utang luar negeri sektor publik sebesar US$ 134,5 miliar atau 44,3 persen dari total utang luar negeri. Kemudian utang luar negeri swasta sebesar US$ 169,2 miliar atau 55,7 persen dari total utang luar negeri.
David menuturkan, pemerintah Indonesia dapat kembali menarik pinjaman, misalkan dari China. Penarikan pinjaman itu dapat dilakukan asal digunakan sektor produktif seperti mendorong pembangunan infrastruktur. Hal ini dampaknya terasa bagi masyarakat sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Pinjaman itu jangan digunakan untuk konsumtif misalkan subsidi BBM. Kapasitas ekonominya tak bertambah. Kalau sifatnya produktif seperti meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan infrastruktur dapat menggenjot ekonomi," ujar David.
Kesimpulannya gan?
Quote:
Kesimpulan dari artikel tersebut, para ekonom di Indonesia menganggap utang luar negeri Indonesia masih aman gan, kemampuan Indonesia untuk membayar utang luar negerinya masih sangat mampu. Kapasitas untuk berhutang pun masih banyak, karena utang luar negeri Indonesia masih tergolong kecil. Karena utang pemerintah masih di bawah 25 persen dari PDB Indonesia
Nah selanjutnya, pasti agan bakal mikir kan, kenapa sih Indonesia harus ngutang? Apasih manfaat ngutang?
Kan Indonesia negara kaya, harusnya bisa membiayai negaranya sendiri, ngapain harus ngutang. Ah pemerintah ga becus nih, ngutang terus lama lama Indonesia bangkrut. <-- pasti agan agan pernah mikir gini kan??
Selanjutnya ane akan bahas manfaat utang luar negeri gan
Quote:
Manfaat Utang Luar Negeri
Kalo agan gali informasi lebih dalam, utang luar negeri sebenarnya gak buruk loh gan
Utang luar negeri bisa memberi manfaat juga bagi negara pengutang, manfaatnya antara lain adalah:
Quote:
1. Pembangunan infrastruktur bagi negara berkembang
Saat ini masyarakat memandang negatif terhadap utang negara. Akan tetapi dibalik utang itu ada tujuan yang dapat kita nikmati bersama nantinya. Pada negara berkembang, negara membutuhkan berbagai pembangunan untuk sarana dan prasarana bagi seluruh rakyatnya. Sebagai kebijakan yang tepat, jalan pintas dan jalan tercepat bagi negara untuk segera membangun negaranya adalah dengan meminjam dana kepada negara tetangga yang memang memiliki dana yang cukup.
Beberapa negara atau lembaga keuangan siap menyediakan pinjaman untuk suatu negara atau perorangan tentunya dengan bunga yang telah ditetapkan dan sesuai dengan standar yang ada.
Adapun pembangunan infrastruktur tersebut antara lain:
-Pembangunan jalan (jalan tol, jalan layang).
-Pembangunan sebuah kota.
2. Menutupi kekurangan anggaran
Adapun fungsi utang negara bisa untuk menutupi kekurangan anggaran seperti kas, bisa kas jangka pendek dalam belanja yang tidak dapat ditunda, solusi mengurangi beban belanja untuk membiayai utang dalam APBN tahun berikutnya. Kemudian ada juga yang menyebutkan utang negara ini dapat menyelesaikan masalah tanpa membuat masalah baru, tentunya jika dikelola denga baik oleh yang bersangkutan.
3. Utang luar negeri sama halnya seperti modal pembangunan
Untuk dampak positifnya, negara dapat membangun infrastruktur dengan modal yang cepat. Uang yang negara pinjam akan digunakan untuk membangun infrastruktur, fasilitas, dan subsidi dalam program pemerintah. Selain itu, uang yang didapat ini tidak sembarangan digunakan meski untuk kepentingan bangsa, dengan penggunaan yang sesuai dengan porsinya ini perlu di bagi rata agar semua program yang telah direncanakan berkembang meski sedikit demi sedikit.
Kemudian, karena tidak seenaknya negara membuat uangnya sendiri, maka semua ada peraturan dan kesepakatannya. Utang luar negeri juga bertindak sebagai:
-Dapat meningkatkan kegiatan investasi agar kebutuhan dalam negeri dapat terpenuhi.
-Sebagai alat untuk meratakan pendapatan negara sehingga rakyat lebih sejahtera.
-Dapat menutupi kekurangan untuk belanja negara.
4. Menjalin hubungan bilateral
Utang luar negeri dapat membantu merekatkan hubungan dari kedua negara. Indonesia yang berhutang dengan negara lain ataupun dengan lembaga keuangan internasional, dapat membuat hubungan bilateral dan multilateral antara indonesia dengan negara lain agar dapat memiliki hubungan yang lebih baik. Kondisi ini cukup baik, karena di era modern ini setiap negara tentu bergantung dengan negara lain satu sama lainnya untuk memajukan kesejahteraan rakyatnya.
5. Sebagai bentuk pengakuan negara lain
Mendapatkan pinjaman luar negeri dari negara lain tidaklah mudah. Kita perlu meyakinkan bahwa kita memiliki sumber daya yang mampu untuk dikembangkan dan mengembalikan pinjaman beserta bunganya dengan pasti. Kesepakatan pemberian pinjaman dari luar negeri menunjukkan pengakuan dari negara lain bahwa Indonesia termasuk negara berkembang yang akan terus bisa tumbuh dari waktu ke waktu.
Saat ini masyarakat memandang negatif terhadap utang negara. Akan tetapi dibalik utang itu ada tujuan yang dapat kita nikmati bersama nantinya. Pada negara berkembang, negara membutuhkan berbagai pembangunan untuk sarana dan prasarana bagi seluruh rakyatnya. Sebagai kebijakan yang tepat, jalan pintas dan jalan tercepat bagi negara untuk segera membangun negaranya adalah dengan meminjam dana kepada negara tetangga yang memang memiliki dana yang cukup.
Beberapa negara atau lembaga keuangan siap menyediakan pinjaman untuk suatu negara atau perorangan tentunya dengan bunga yang telah ditetapkan dan sesuai dengan standar yang ada.
Adapun pembangunan infrastruktur tersebut antara lain:
-Pembangunan jalan (jalan tol, jalan layang).
-Pembangunan sebuah kota.
2. Menutupi kekurangan anggaran
Adapun fungsi utang negara bisa untuk menutupi kekurangan anggaran seperti kas, bisa kas jangka pendek dalam belanja yang tidak dapat ditunda, solusi mengurangi beban belanja untuk membiayai utang dalam APBN tahun berikutnya. Kemudian ada juga yang menyebutkan utang negara ini dapat menyelesaikan masalah tanpa membuat masalah baru, tentunya jika dikelola denga baik oleh yang bersangkutan.
3. Utang luar negeri sama halnya seperti modal pembangunan
Untuk dampak positifnya, negara dapat membangun infrastruktur dengan modal yang cepat. Uang yang negara pinjam akan digunakan untuk membangun infrastruktur, fasilitas, dan subsidi dalam program pemerintah. Selain itu, uang yang didapat ini tidak sembarangan digunakan meski untuk kepentingan bangsa, dengan penggunaan yang sesuai dengan porsinya ini perlu di bagi rata agar semua program yang telah direncanakan berkembang meski sedikit demi sedikit.
Kemudian, karena tidak seenaknya negara membuat uangnya sendiri, maka semua ada peraturan dan kesepakatannya. Utang luar negeri juga bertindak sebagai:
-Dapat meningkatkan kegiatan investasi agar kebutuhan dalam negeri dapat terpenuhi.
-Sebagai alat untuk meratakan pendapatan negara sehingga rakyat lebih sejahtera.
-Dapat menutupi kekurangan untuk belanja negara.
4. Menjalin hubungan bilateral
Utang luar negeri dapat membantu merekatkan hubungan dari kedua negara. Indonesia yang berhutang dengan negara lain ataupun dengan lembaga keuangan internasional, dapat membuat hubungan bilateral dan multilateral antara indonesia dengan negara lain agar dapat memiliki hubungan yang lebih baik. Kondisi ini cukup baik, karena di era modern ini setiap negara tentu bergantung dengan negara lain satu sama lainnya untuk memajukan kesejahteraan rakyatnya.
5. Sebagai bentuk pengakuan negara lain
Mendapatkan pinjaman luar negeri dari negara lain tidaklah mudah. Kita perlu meyakinkan bahwa kita memiliki sumber daya yang mampu untuk dikembangkan dan mengembalikan pinjaman beserta bunganya dengan pasti. Kesepakatan pemberian pinjaman dari luar negeri menunjukkan pengakuan dari negara lain bahwa Indonesia termasuk negara berkembang yang akan terus bisa tumbuh dari waktu ke waktu.
Gimana gan? Udah sedikit kebuka gak pikirannya tentang utang luar negeri?
Lalu kesimpulannya, utang luar negeri ini baik atau enggak sih gan?
Quote:
Ibarat sebuah quotes yang sering kita denger gan, Sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, begitu juga dengan utang luar negeri gan
Utang luar negeri itu baik, jika suatu negara meminjam sesuai dengan kemampuan negara tersebut untuk membayar utangnya tersebut.
Sehingga, utang yang takarannya pas, akan memberikan dampak yang sangat sangat baik bagi perekonomian dalam negeri
Karena utang luar negeri seperti yang telah ane jelaskan dapat memberikan manfaat positif bagi negara tersebut.
Pasti agan bertanya-tanya juga kan, kenapa negara maju itu memiliki utang dalam jumlah yang banyak?
Setelah ane pelajari, utang luar negeri itu menjadi parameter suatu negara, makin banyak utang negara, maka semakin maju negara (rata-rata ya gan bukan generalisasi semuanya tapi rata rata). Lalu kenapa negara maju masih berhutang??
Negara maju melakukan utang luar negeri juga untuk lebih memajukan negara mereka, karena dengan utang yang mereka pinjam, mereka menggunakannya untuk penelitian, ataupun membangun infrastruktur-infrastruktur negara
NAH, dengan tujuan yang jelas, bank dunia atau lembaga yang memberikan pinjaman, akan dengan mudah memberikan pinjaman kepada negara-negara tersebut. Karena, dengan tujuan yang jelas dan kemampuan negara untuk membayar utang, maka bank dunia atau lembaga yang memberikan pinjaman tidak perlu khawatir, karena negara tersebut mampu membayar utang
Dan juga alasan ane menganggap parameter negara maju dapat di lihat dari utang luar negerinya beralasan gan, karena rata-rata negara dengan utang terbanyak adalah negara maju
CMIIW
Jadi, apakah utang luar negeri, Aman atau Jangan?
Dengan utang Indonesia yang masih sangat sedikit, dan dengan kemampuan Indonesia untuk membayar utang yang sangat bagus, apakah utang luar negeri boleh di tambah untuk membangun negara ini gan?
Utang luar negeri itu baik, jika suatu negara meminjam sesuai dengan kemampuan negara tersebut untuk membayar utangnya tersebut.
Sehingga, utang yang takarannya pas, akan memberikan dampak yang sangat sangat baik bagi perekonomian dalam negeri
Karena utang luar negeri seperti yang telah ane jelaskan dapat memberikan manfaat positif bagi negara tersebut.
Pasti agan bertanya-tanya juga kan, kenapa negara maju itu memiliki utang dalam jumlah yang banyak?
Setelah ane pelajari, utang luar negeri itu menjadi parameter suatu negara, makin banyak utang negara, maka semakin maju negara (rata-rata ya gan bukan generalisasi semuanya tapi rata rata). Lalu kenapa negara maju masih berhutang??
Negara maju melakukan utang luar negeri juga untuk lebih memajukan negara mereka, karena dengan utang yang mereka pinjam, mereka menggunakannya untuk penelitian, ataupun membangun infrastruktur-infrastruktur negara
NAH, dengan tujuan yang jelas, bank dunia atau lembaga yang memberikan pinjaman, akan dengan mudah memberikan pinjaman kepada negara-negara tersebut. Karena, dengan tujuan yang jelas dan kemampuan negara untuk membayar utang, maka bank dunia atau lembaga yang memberikan pinjaman tidak perlu khawatir, karena negara tersebut mampu membayar utang
Dan juga alasan ane menganggap parameter negara maju dapat di lihat dari utang luar negerinya beralasan gan, karena rata-rata negara dengan utang terbanyak adalah negara maju
CMIIW
Jadi, apakah utang luar negeri, Aman atau Jangan?
Dengan utang Indonesia yang masih sangat sedikit, dan dengan kemampuan Indonesia untuk membayar utang yang sangat bagus, apakah utang luar negeri boleh di tambah untuk membangun negara ini gan?
Selamat menyimpulkan gan
Sekian thread dari ane gan, semoga dapat memberikan ilmu dan membuka sedikit pikiran agan-agan
Spoiler for SUMBER:
0
4.5K
Kutip
3
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan