psyduck87Avatar border
TS
psyduck87
Unik, Wanita Ini 10 Tahun Gunakan Spion Motor Untuk Dandan
Hampir semua perempuan setuju, kalau kaca cermin rias merupakan sebuah kebutuhan urgen. Keberadaannya sangat diperlukan sebagai kelengkapan peralatan kecantikan di manapun berada.

Namun sebuah keunikan ada pada Dian Ayu Antika Hapsari (25) terkait kaca cermin riasnya. Wanita yang tinggal di Kota Malang ini sudah 10 tahun ditemani kaca spion motor sebagai kaca cermin rias. Kaca spion buntut itu setia berada di dalam tas, ke manapun ia pergi.

Kaca spion kanan itu sebenarnya spion bekas digunakan di motor milik kakaknya. Kondisinya pun sudah rusak, karena bisa diputar-putar. Meski demikian, sangat setia dan berjasa menemaninya terutama saat berdandan.



"Kebiasaan membawa kaca spion ini sejak Kelas 2 SMA. Awalnya ada kaca spion nganggur di rumah, pruthul (rusak), terus saya bawa begitu saja. Kalau dihitung sudah 10 tahun ya," kata Tika sambil tertawa lepas di sebuah warung makan di Malang, Jumat (22/1).

Tika menempuh pendidikan di SMA 6 Kota Malang jurusan Bahasa masuk 2005. Selanjutnya menempuh pendidikan di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) jurusan Administrasi Publik angkatan 2008.

"Kuliah juga tetap bawa spion. Sering jadi bahan tertawaan, bahkan dibully teman-teman. Tapi ya cuek saja, sudah biasa," katanya.

Tika merasa ada banyak keuntungan dengan cermin uniknya itu. Ia mengaku pernah memiliki kaca cermin kecil yang juga sering ia bawa, tetapi beberapa kali hilang. Pengalaman serupa juga dialami oleh teman-temannya.

"Kaca kecil sering hilang, teman-teman saya juga mengalami itu, tetapi saya tidak pernah, karena kacanya spion. Tidak ada yang mau ngambil," katanya.

Tika sendiri dikenal sebagai pribadi yang ceria dan cuek. Kerap menjadi korban bully di antara teman-temannya karena spion yang dibawanya itu. Tidak sedikit orang yang baru kenal akan tertawa terpingkal-pingkal saat, ia mengeluarkan cerminnya.

"Kadang saat acara di sebuah hotel atau di mana gitu, tiba-tiba mereka sengaja 'Tik pinjam kacanya' sambil memaksa mengeluarkan cermin ajaib itu," katanya.

Hilda Agastya, salah seorang teman, mengenal sosok Tika yang apa adanya, low profile dan tidak gengsi. Karena gayanya itu, teman sekerjanya sering dibuat terhibur.

"Tidak malu-malu mengeluarkan cermin spionnya. Selain itu juga dikenal pandai bergaul," tegas Hilda.



Namun di balik semuanya itu, Tika yang kini bekerja di sebuah perusahaan media massa di Malang juga mengaku kerap diselamatkan oleh spionnya beberapa kali. Saat meminjam sepeda motor teman, beberapa kali terjaring operasi razia motor. Dirinya punya alasan manjur yang membuat bebas tilang.

"Kalau operasi kan biasa mencari-cari. Polisinya tanya, 'Spionya mana kok tidak ada?' Saya alasan kalau phutul (patah), saya tunjukkan spion saya ke polisinya. Itu terjadi beberapa kali," kisah perempuan kelahiran Malang, 13 Juli 1991 itu.

Spion itu, kata Tika, sama sekali tidak menganggu pergaulan, bahkan selama ini mempermudah saat menpercantik wajahnya. Penampilan baginya sesuatu yang penting bahkan utama dan harus terus dijaga.

"Setiap saat lipstik blepotan, bedak juga tidak merata karena kerja di luar ruangan. Setiap saat harus dicek dengan cermin itu, cantik itu perlu dan penting," katanya.(kpl/dar/sno)
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
5.5K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan