Busana serba hitam sebenarnya sudah berkembang sekitar abad ke-19 dan ke-20. Menariknya, seorang kurator bernama Harlod Kodadari Costume Institute Metropolitan Museum of Art sempat menggelar sebuah pameran bertajuk “Death Becomes Her : A Century of Mourning Attire”. Pameran tersebut akan mengeksplorasi berbagai pakaian berduka yang biasa digunakan dalam acara pemakaman sejak tahun 1815 hingga 1915. Menurut koda, budaya pakaian duka berwarna hitam pada acara-acara kematian adalah merupakan pengaruh dari apa yang telah dilakukan Ratu Inggris. Ratu Victoria ini sendiri mengenakan pakaian serba hitam disaat sang suami, Pangeran Albert meninggal pada tahun 1861.
Karena berduka yang sangat mendalam Ratu Victoria mengenakan pakaian serbahitam dan sang ratu konsisten mengenakannya selama 40 tahun

Sejak saat itulah, budaya berduka dengan mengenakan pakaian serba hitam untuk berkabung atau yang sering juga disebut dengan Mourning Dress yang dimulai oleh keluarga kerajaan ini menyebar ke masyarakat lalu menjadi kebiasaan diberbagai lapisan masyarakat. Bagaimana dengan golongan tidak mampu? bagi golongan yang tidak memiliki kemampuan untuk membeli pakaian serba hitam ini akan mencat warna pakaian mereka menjadi hitam.

Tidak hanya itu saja, bahkan Ratu Inggris juga menjadikan Mourning Dress ini sebagai salah satu atribut fashion yang wajib dikenakan jika ada anggota kerajaan yang meninggal. Ketika ada salah satu anggota kerajaan yang meninggal, maka kaum wanita diwajibkan untuk mengenakannya selama masa berkabung yang telah ditentukan. Lalu seperti apa busana mourning dress ini?

Dulu, busana ini memiliki ciri-ciri layaknya baju pengantin (seperti gambar). Perbedaannya yaitu mourning dress didominasi warna hitam. Menariknya, tak hanya gaun yang warnanya hitam, bagian kerudung yang dikenakan juga harus berwarna senada. Hingga saat ini, koleksi gaun-gaun hitam mourning dress yang dipakai, baik oleh ratu Victoria maupun Ratu Alezandra, tersimpan apik di sebuah museum yang bernama The Metropolitan Museum of Art's Costume Institue.

Ternyata asal-usul penggunaan pakaian hitam pertama kali bukan berasal dari Ratu Victoria aja gan. Menurut Imam Suyuthi didalam kitabnya “al Awa’il” menyebutkan bahwa yang pertama dipakai oleh orang-orang Abbasiyah adalah warna hitam ketika Ibrahim al ‘Umawi membunuh Ibrahim seorang imam yang mengaku khalifah sehingga warna hitam menjadi syiar bagi mereka. Ada juga yang mengatakan bahwa orang-orang Mesir memilih pakaian berwarna hitam untuk menunjukkan kesedihan saat berkabung terhadap orang-orang Koptik yang mati pada masa “Diokletianus” dimana sebanyak 180.000 orang-orang Kristen disembelih dalam satu hari kemudian kaum wanita mereka mengenakan pakaian yang berwarna hitam.

Didalam agama ane juga bahwa melayat orang yang meninggal adalah perbuatan yang disunnahkan sebagaimana sabda Rasulullah saw,”Tidaklah seorang mukmin melayat saudaranya yang tertimpa musibah kecuali Allah akan pakaikan dirinya dengan perhiasan kemuliaan pada hari kiamat.” (HR. Ibnu Majah). Lalu terkait dengan busana menurut ane itu sesuai dengan adat budaya suatu tempat dan yang penting busana yang dipakai harus SOPANdan bukan pamer pakaian, biasanya banyak gitu gan di pemakaman jadi pamer-pameran