ah177edAvatar border
TS
ah177ed
ISIS, Al Qaidah, Taliban, siapa lebih kuat?



Akhir tahun lalu dan awal tahun ini dunia internasional dihantui serangkaian serangan terorisme. Dari mulai Teror Paris hingga serangan bom dan baku tembak di kawasan Sarinah Jakarta, serta serangan kelompok bersenjata di Universitas Bacha Khan, Pakistan.

Nama kelompok militan disebut-sebut sebagai dalang di balik kasus terorisme itu.

Dunia kini mengenal nama kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang terkenal karena kekejamannya. Pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat saat ini masih menggempur kelompok ekstrem ini di Irak dan Suriah.

Sebelumnya publik internasional pernah mengenal nama Al Qaidah, kelompok bersenjata yang menyerang Amerika Serikat dengan menabrakkan dua pesawat yang dibajak ke Gedung World Trade Center di New York pada 11 September 2001.

Selain itu nama Taliban juga tidak asing bagi dunia internasional karena kelompok ekstremis ini kerap meneror warga di Pakistan dan Afganistan. Mereka juga pernah mencoba membunuh remaja pegiat pendidikan Malala Yousafzai.

ISIS, Al Qaidah, Taliban, siapa dan bagaimana sosok mereka sebenarnya? Siapa yang lebih kuat di antara mereka?

Berikut ulasan tentang ketiga kelompok militan itu.

Para pengamat terorisme menilai ISIS berperang dengan cara yang lebih konvensional ketimbang Al Qaidah.

Mereka menyerbu suatu wilayah dan menguasai kawasan itu serta mendeklarasikan khilafah di Suriah dan Irak. Banyak kelompok jihadis lainnya ingin mendirikan khilafah tapi ISIS adalah yang pertama kali mendeklarasikannya.

ISIS juga mengandalkan taktik militer, memakai senjata api, seperti senapan dan granat.

Dalam taraf tertentu, ISIS memang seperti pemerintahan lainnya. Mereka memungut pajak, menyediakan fasilitas publik meski buruk, dan bahkan berencana mencetak mata uang sendiri.

Sedangkan Al Qaidah selama ini tidak bertujuan menguasai suatu wilayah dan lebih mengandalkan serangan teror yang mendapat perhatian dunia. Sejak peristiwa 11 September 2001 Al Qaidah masih terus melancarkan serangan mematikan, seperti yang terjadi pada penyerangan di mal Westgate, Kenya, pada 2013 lalu.

Al Qaidah memang ingin mendirikan khilafah Islam tapi lewat strategi jangka panjang. Ini pula yang jadi satu alasan mengapa Al Qaidah tidak mengakui ISIS yang langsung mengklaim mendirikan khilafah Islam.

Dari sisi kebrutalan ISIS memang terlihat lebih kejam ketimbang Al Qaidah.

ISIS selama ini memperlihatkan kebrutalan mereka dan mendapat banyak perhatian dunia internasional dan pengikut. Menurut pengamat, sejauh ini upaya mereka berhasil.

"Mereka mempengaruhi anak muda supaya mau membunuh orang lain," ujar Clint Watts, pengajar dari Universitas George Washington, seperti dilansir the Hill, September 2014.

ISIS mendapat sorotan dunia setelah memenggal sejumlah tawanan Barat dan mempublikasikannya lewat media sosial.

Dalam banyak hal, ISIS mirip seperti Taliban sebelum 2001. Mereka sangat sadis kepada para tawanan dan siapa pun yang dianggap bukan muslim sejati. Mereka tak segan-segan mengeksekusi dan merudapaksa tawanan yang mereka tangkap.

Al Qaidah justru sebaliknya, mereka lebih menahan diri karena khawatir perjuangan mereka justru mendapat kecaman dari warga muslim.

ISIS lebih populer bagi anak muda

ISIS kini punya lebih banyak pengikut ketimbang Al Qaidah setelah mereka menggelar perekrutan di Suriah.

Intelijen memperkirakan ISIS punya 30 ribu anggota sedangan Al Qaidah jauh lebih sedikit.

ISIS juga menarik perhatian anak muda karena ingin mendirikian khilafah ISlam dan punya wilayah kekuasaan.

ISIS juga mengajak kaum muda lewat media sosial sedangkan Al Qaidah memakai cara yang lebih tradisional dalam perekrutan anggota.

Al Qaidah sudah pernah menyerang Amerika, ISIS belum

ISIS mengatakan mereka ingin menyerang Amerika. Sedangkan Al Qaidah sudah melakukannya pada peristiwa 11 September 2001.

Sejak kejadian itu Al Qaidah terus menggelar beberapa kali aksi serangan terhadap Amerika dan kelompok ini bisa melakukannya lagi meski sudah banyak mengalami kemunduran dan kehilangan sejumlah anggota.

Presiden Barack Hussein Obama pernah dikritik karena menilai ISIS sebagai ancaman nyata bagi AS. Tapi para ahli menilai bukan ISIS yang jadi ancaman di Amerika, tapi Al Qaidah.

ISIS terus melebarkan sayapnya di berbagai belahan dunia. Namun ada satu kawasan yang dihuni para ekstremis yang menolak ISIS dan bahkan memerani kelompok pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi itu.

Organisasi ekstrem itu adalah Taliban Afganistan dan Pakistan. ISIS mendeklarasikan diri di Afganistan dan Pakistan pada 26 Januari 2015 ketika seorang komandan Taliban menyatakan berbaiat kepada al-Baghdadi di Provinsi Khorasan.

Sejumlah komandan Taliban yang kecewa terhadap pemimpin mereka Mullah Muhammad Umar terkesan dengan kehebatan ISIS, seperti dikutip dari nationalinterest.org.

Namun Taliban masih tetap lebih kuat ketimbang ISIS di Afganistan dan Pakistan. Taliban masih berhasil menjaga keutuhan dan persatuan tiap faksi yang ada di tubuh mereka selama ini.

Meski Taliban dan ISIS sama-sama menganut paham ekstrem dari Islam Sunni tapi secara tafsir Taliban masih tidak seekstrem ISIS yang menganut paham salafi-Wahabi.
Taliban di Afganistan dan Pakistan telah menolak kepemimpinan al-Baghdadi dalam pernyataan 60 halaman yang didukung oleh Al Qaidah.
Bahkan Mullah Umar sudah dianggap sebagai Amir dari kaum beriman, julukan yang biasanya sebanding dengan khalifah.

Selain itu Taliban cukup mengakar dalam kehidupan dan budaya suku-suku di kawasan Afganistan dan Pakistan.

Sumbernya Gan...
0
2K
8
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan