zitizen4rAvatar border
TS
zitizen4r
PP Muhammadiyah: Gerakan Terorisme, Gerakan Buatan Intelijen Pemerintah
PP Muhammadiyah: Gerakan Terorisme, Gerakan Buatan Intelijen Pemerintah
1/18/2016



NBCIndonesia.com - Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi Hukum dan HAM , Busyro Muqaddas menyebut gerakan terorisme di Indonesia ada unsur pembiaran dan kesengajaan. Busyro mengatakan, pola-pola gerakan radikalisme saat ini cenderung sama dengan gerakan radikalisme di era orde baru.

“Ini sistemik,” katanya kepada wartawan usai konferensi pers Refleksi Akhir Tahun 2015 di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta seperti dikutip dari sangpencerah.com.

Mantan ketua KPK ini menilai ada kepentingan proyek di belakangnya. Ia khawatir di balik isu terorisme ada proyek internasional atau proyek negara tertentu yang tidak menginginkan Indonesia stabil secara ekonomi.

“Memecah belah sehingga sektor ekonomi dikuasai asing. Lihat saja perusahaan raksasa multinasional, kasus Freeport, ini lagu lama,” ujarnya.

Densus88 dan BNPT lebih memilih membrangus “Islam” dari pada separatisme OPM dan RMS

Bahkan, dirinya mensinyalir gerakan radikal ini dibuat oleh aparat intelijen negara dengan tujuan mendepolitisasi peran umat Islam.

Busyro menceritakan, sejak 1997 dirinya bersama sejumlah aktivis HAM melakukan penelitian terkait gerakan radikal di Indonesia. Ia menemukan adanya indikasi keterlibatan pemerintah dalam gerakan radikalisme di Indonesia.

“Kami temukan data premier di mana bahwa yang berperan melakukan radikalisasi kala itu, terutama era orde baru justru negara, kami sebut state terorism. Pelakunya intelijen liar,” tukasnya.

Gerakan yang dimaksud adalah gerkan pengacau keamanan (GPK), Liqo, kelompok ekstrem yang terkoordinir dalam gerakan Komando Jihad.


Bahkan, mantan Ketua Komisi Yudisial ini menyatakan gerakan tersebut dipelihara hingga saat ini.

“Ada kesan dipelihara, bahkan ada aktornya sekarang masih hidup dan namanya terus berganti,” jelasnya.

Sayangnya pemerintah tidak pernah memberikan penjelasan yang adil kepada masyarakat.

“Pemerintah bertindak sepihak melalui BNPT, Densus 88, dan Polri,” katanya.
http://www.nbcindonesia.com/2016/01/...terorisme.html


FPI Menduga Ada Gerakan Intelijen Asing dalam Kasus Teror Sarinah
Kamis, 7 Rabiul Akhir 1437 H / 14 Januari 2016 19:49 wib

Teror bom yang terjadi di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat pada Kamis, (14/1/2016) pagi dikecam banyak pihak.

DPP Front Pembela Islam (FPI) merilis pernyataan sikap terkait aksi teror di Sarinah. Salah satu poin pernyataan sikapnya, FPI menduga ada peran intelijen asing untuk melakukan teror kepada umat Islam Indonesia.

Berikut pernyataan sikap DPP FPI di akun Twitter ‏@DPP_FPI, yang ditandatangani Ketua Umum DPP FPI KH Ahmad Shobri Lubis.

1. DPP FPI mengutuk dan mengecam segala bentuk teror bom di NKRI, apalagi sampai menimbulkan korban.
2. FPI bersimpati kepada semua korban dan mendesak pemerintah memberikan pengobatan sampai sembuh dan santunan kepada keluarga korban tewas.
3. Segala teror bom di negeri aman adalah kejahatan berat. Tidak ada kaitan antara teror bom dan agama Islam.
4. FPI menduga adanya gerakan intelijen asing utk menterorisasi umat Islam Indonesia.
5. Mendesak pemerintah RI khususnya Polri agar menangkap, mengungkap dan menghukum pelaku teror secara profesional tanpa membabi buta.
6. Mendesak pemerintah terutama Polri agar lebih meningkatkan keamanan serta melindungi segenap bangsa Indonesia
http://www.voa-islam.com/read/indone....PcPwk14N.dpbs


Versi Pemerintah ....
Quote:


-------------------------------------------

Asal jangan 'kebablasan' ajalah!
Kalo praduga Muhammadiyah itu memang betul adanya ....



emoticon-Takut:
0
4.8K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan