- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
DENGAN HATI
TS
wahyudhi23
DENGAN HATI
Apa yang pertama kali kupikirkan hingga aku memutuskan untuk menceritakan ini ? Tidak tahu, aku hanya ingin mengungkapkannya
Spoiler for 1:
Entah, sejak kapan aku mulai menjadi pecandu rokok, diumurku yang telah memasuki dekade kedua ini, aku mulai menjalani pola hidup tidak sehat, selalu terjaga saat malam dan merokok adalah rutinitasku. Awalnya aku menghisap rokok hanya untuk mencari perhatian dari wanita yang kucintai, wanita ini tidak suka terhadap perokok, lalu kenapa aku melakukannya ? ya, supaya dia menegurku dan aku akan berhenti saat itu juga, kemudian dia akan terharu melihatku dan memutuskan hidup bersama dengaku. Lihat, betapa bodohnya aku, terlalu bodoh untuk orang ber-IQ diatas rata-rata bukan, oh tidak, sertifikat IQ ini mungkin tidak seakurat yang aku kira.
Kehidupan kampus juga tidak seperti apa yang kuidamkan, kampus megah, taman, danau, kursi panjang dibawah pohon yang rindang, itu semua hanya ada di dalam khayalanku, aku kuliah di kampus yang baru saja dilahirkan, masih buka waktu lama untuk yayasan ini menjadi seperti apa yang aku khayalkan, aku menjalani kehidupan kampusku ini dengan setengah-setengah, meski aku mempunyai kemampuan untuk menjadi mahasiswa yang cukup unggul dibidang akademis, tapi entah banyak sekali hal yang menngganjal hatiku sehingga berdampak buruk terhadap kehidupan kampusku.
Ya, sepanjang dua paragraf ini aku hanya menceritakan sisi gelapku, seperti hanya itu yang kupunya, tentu tidak, aku cukup bahagia jika dilihat dari sisi lain, tapi sisi gelap ini terlihat lebih menarik untuk diceritakan.
"PING!"
"PING!"
"PING!"
"syg"
pukul 2 pagi, ada apa dengannya, seharian ini dia tidak ada menghubungiku, dikelaspun dia bertindak dingin, dia bertindak aneh dini hari ini, mengirimi pesan yang isinya hanya sesuatu yang tidak jelas dengan intensitas yang luar biasa, jariku pun tidak mampu mengimbangi kecepatan mengetiknya.
"Makasih udah hadir"
"Makasih udah sayang sama aku"
hey, seharusnya aku yang bilang seperti itu, ada apa denganmu,
"Maaf pernah manyakitimu"
"membandingkanmu dengan mantanku"
ya, hal yang diatas ini benar benar membuatku hancur, meskipun aku sadar dimana batasku, tapi bukan berarti aku selalu kalah dengannya dalam segala hal bukan ?
Tak terasa, aku pun terjaga hingga pagi untuk meladeninya, pagi ini ada uas, kami berdua sama-sama tidak belajar, tapi aku tetap bisa mengerjakannya dengan cukup baik, dia pun begitu.
Seharian ini dia kembali bersifat dingin, seakan-akan tadi malam aku bukan chattingan sama dia, lalu sama siapa ? jangan-jangan tadi malam dia kesurupan ?
dia memang aneh, aku benar-benar tidak bisa membaca apa isi hati dari wanita yang benar-benar kusayangi ini.
Kehidupan kampus juga tidak seperti apa yang kuidamkan, kampus megah, taman, danau, kursi panjang dibawah pohon yang rindang, itu semua hanya ada di dalam khayalanku, aku kuliah di kampus yang baru saja dilahirkan, masih buka waktu lama untuk yayasan ini menjadi seperti apa yang aku khayalkan, aku menjalani kehidupan kampusku ini dengan setengah-setengah, meski aku mempunyai kemampuan untuk menjadi mahasiswa yang cukup unggul dibidang akademis, tapi entah banyak sekali hal yang menngganjal hatiku sehingga berdampak buruk terhadap kehidupan kampusku.
Ya, sepanjang dua paragraf ini aku hanya menceritakan sisi gelapku, seperti hanya itu yang kupunya, tentu tidak, aku cukup bahagia jika dilihat dari sisi lain, tapi sisi gelap ini terlihat lebih menarik untuk diceritakan.
"PING!"
"PING!"
"PING!"
"syg"
pukul 2 pagi, ada apa dengannya, seharian ini dia tidak ada menghubungiku, dikelaspun dia bertindak dingin, dia bertindak aneh dini hari ini, mengirimi pesan yang isinya hanya sesuatu yang tidak jelas dengan intensitas yang luar biasa, jariku pun tidak mampu mengimbangi kecepatan mengetiknya.
"Makasih udah hadir"
"Makasih udah sayang sama aku"
hey, seharusnya aku yang bilang seperti itu, ada apa denganmu,
"Maaf pernah manyakitimu"
"membandingkanmu dengan mantanku"
ya, hal yang diatas ini benar benar membuatku hancur, meskipun aku sadar dimana batasku, tapi bukan berarti aku selalu kalah dengannya dalam segala hal bukan ?
Tak terasa, aku pun terjaga hingga pagi untuk meladeninya, pagi ini ada uas, kami berdua sama-sama tidak belajar, tapi aku tetap bisa mengerjakannya dengan cukup baik, dia pun begitu.
Seharian ini dia kembali bersifat dingin, seakan-akan tadi malam aku bukan chattingan sama dia, lalu sama siapa ? jangan-jangan tadi malam dia kesurupan ?
dia memang aneh, aku benar-benar tidak bisa membaca apa isi hati dari wanita yang benar-benar kusayangi ini.
anasabila memberi reputasi
1
643
Kutip
4
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan