industrykidAvatar border
TS
industrykid
Kalau malam hari, lampu di Timor Leste terang benderang
Kalau malam hari, lampu di Timor Leste terang benderang


Merdeka.com - Paula Salu (36) hanya bisa pasrah meratapi kehidupan yang dijalaninya bersama keluarga di Dusun Nelu, Desa Sunbaki, Kecamatan Naibenu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur. 'Jauh dari peradaban', kiasan itu yang digunakan untuk menggambarkan pilunya kehidupan masyarakat di daerah yang berbatasan dengan Timor Leste.

Sejak melepaskan diri dari NKRI sekitar 15 tahun lalu, pembangunan di wilayah Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) boleh dikatakan berjalan cukup kencang. Selain pusat kota, pembangunan wilayah perbatasan juga di bekas provinsi ke-27 Indonesia ini juga cukup cepat. Terutama pembangunan infrastruktur dasar seperti listrik, kesehatan, pendidikan dan akses jalan bagi masyarakat.

Dia tidak menyesal memilih tetap setiap pada Indonesia di saat banyak saudaranya memilih menyeberang ke Timor Leste. Hanya saja dia tidak bisa menyembunyikan rasa iri yang ada dalam hati. Terutama jika menengok pembangunan infrastruktur dasar di Timor Leste.

Dusun Nelu merupakan titik perbatasan di kabupaten TTU yang bisa dibilang tak tersentuh pembangunan. Tengok saja saat matahari kembali ke peraduannya dan berganti cahaya bulan, warga hanya diberi satu pilihan untuk penerangan yakni menggunakan lampu minyak tanah. Tak ada akses penerangan listrik ke dusun terpencil di atas bukit ini. Satu-satunya penerangan listrik berasal dari daya solar cell yang mati hidup tergantung daya matahari.



Indonesia lebih baik bergabung dengan Timor Leste, jadi provinsi Negara Timor Leste !
0
11K
85
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan