Thread ini sengaja ane buat setelah melihat hasil akhir Konser 5 Besar D'Academy Asia yang baru saja selesai diputar di Stasiun Indosiar.

Perasaan yang ane rasakan adalah Kecewa Berat dengan cara Penilaian dari salah 1 juri Negara Tetangga M** itu yang memberikan nilai atau marka hanya 80 untuk Evi peserta dari Indonesia, Juara 1 DA 2 hanya karena Evi hanya menyanyikan Lagu Dangdut tanpa membawakan Lagu Melayu , Lagu India ataupun Lagu Arab. Sedangkan untuk Peserta dari Negara Tetangga yang notabene dari Negara M*** tersebut selalu mendapatkan nilai di atas 90.

Dan Juri dari Negara Tetangga M** ini di Konser 6 Besar juga memberikan Nilai 80 untuk Evi.

Ada apa dengan D'Academy Asia ini?! Kenapa ada Juri yang tidak Obyektif memberikan Penilaian berdasarkan dari cara peserta membawakan Lagu Dangdut di acara Pertandingan ini?

Padahal Musik Dangdut berasal dari Negara Indonesia bahkan di Amerika juga ada acara Kontes Dangdut dan para pesertanya menyanyikan Lagu Dangdut asli dari Indonesia.

Jelas-jelas adanya ketidak-adilan dalam hal penjurian di D'Academy Asia karena berdasarkan Kualitas, jelaslah Evi di atas rata-rata dari para peserta lainnya.

Bagaimanakah menurut pendapat Bro and Sist mengenai hal ini, terutama bagi penonton yang menyaksikan acara D'Academy Asia ini?

Gara-gara penilaian yang gak objektif akhirnya muncul dah Memenya si Juri tersebut

Di Nilai Curang, Foto Meme Pak Ngah Malaysia Beredar Di Sosmed

Para fans dari Evi Masamba meluapkan kekesalannya dengan menuduh pak ngah juri asal Malaysia curang dalam memberikan nilai, dan kritikan dengan nada bertanya apakah dangdut academy asia itu setingan atau tidak masih menjadi trending topik.

Foto meme pak ngah atau foto lucu pak ngah banyak sekali beredar di twitter, berikut foto-foto lucu / meme pak ngah juri dangdut academy asia asal Malaysia:









Sumber Berita:http://trendingtopik24jam.blogspot.co.id/2015/12/kumpulan-foto-dan-meme-lucu-pak-ngah-malaysia.html

Beberapa Komentar dan Pendapatnya bro-bro di KasKus



Hey.....Dangdut is The Music of My Country.....begitulah nyanyiannya Project Pop..........



Seharusnya sekali2 ente nonton dong, minimal pas malam puncaknya supaya terasa euforia-nya



Ya kalo si Evi gak dikasih nilai 80 sama si Pak Ngah-Coh itu minimal 85 aja dah di babak 4 Besar itu pesertanya pasti: Evi, Danang, Lesty dan 1 peserta dari Malay dan di Malam Grand Final 3 Besarnya itu: Evi, Danang dan Lesty. Pastinya di Malam Grand Final itu bakalan jadi tontonan yang menarik karena yang bertanding benar2 berkualitas.

Kalo menurut ane sih si Danang itu termasuk hebat loh karena gitu2 dia sudah jadi Duta Pariwisata kotanya Banyuwangi sebelum jadi peserta DA 2.



Ya gak bisa dibilang: " Ya begitu deh....." dong bray kalo dlm setiap kompetisi Negara Kita dicurangi melulu sama Negara Malay, masa sih ente masih tetep mau aja terima?! ya misalkan aja kalo Tim Sepakbola Negara kita memperebutkan tiket Piala Dunia dgn Negara Malay, dan salah 1 wasit dlm pertandingan penentuan itu ada yg berasal dari Malay yg berat sebelah dlm memimpin pertandingan sehingga Tim Sepakbola kita kalah, masa sih yg jadi rakyat Indonesia meskipun bukanlah pecinta Sepakbola, kagak bakalan marah dgn perbuatan dari wasit tersebut?!



Beruntunglah di Konser 4 Besar, si juri Pak Ngah-Coh itu sudah digantikan dgn si Zul



Seharusnya Indosiar sebagai penyelenggara acara D'Academy Asia ini memberikan Hak Veto di tangan para Komentator untuk menyelamatkan 1 Peserta yg berkualitas kalau tersenggol gara2 sistem penilaian Juri yg tidak Fair.



Bukan gitu juga kali bro cara penilaiannya, kan si Pak Ngah-Coh itu kasih nilai 80 ke Evi itu gak wajar, si Pak Ngah-Coh itu kasih nilai 80 ke Evi hanya karena Evi tidak pernah menyanyikan Lagu Melayu.......Si Pak Ngah-Coh itu pencipta lagu Melayu: Laksamana Raja di Laut.

Jelas2 itu penilain yg berat sebelah tanpa mempertimbangkan kualitas suara, teknik menyanyi, stage act, penjiwaan dlm menyanyikan sebuah lagu, padahal kalau si Pak Ngah-Coh itu gak ngawur kasih nilainya gak akan terjadi Kontroversi Gelombang Protes atau pun Bully di Med-Sos.







Ini bukanlah berantem tapi menyampaikan uneg-uneg perasaan doang kok bray



Semoga sukses dah menata masa depannya



Tanyakan saja pada rumput yang bergoyang



Para peserta dari Negara Malay itu ada yg artis si Mimifly, Shiha dan Syuhada itu Pemenang Kontes Menyanyi Reality Show TV3 yg diadaptasi di Trans TV jadi Acara Bintang cari Bintang, Hazman itu sudah jadi penyanyi, Fitri itu juara Bintang Asli Remaja Kebangsaan TV2. Mereka semua diseleksi oleh pihak Astro dan Nova Music untuk menjadi wakil di D'Academy Asia.

Jadi Peserta dari Negara Malay itu juga para juara Kontes Menyanyi di Negara Malay tuh bray, mereka bukanlah peserta ece-ece yang main asal pungut aja di pinggir jalan...............

Kalo ente merasa peserta dari Negara Malay kualitasnya di bawah peserta dari Negara Indonesia, seharusnya ente bangga dong karena yang jadi Juara Dangdut Academy 1 dan Dangdut Academy 2 itu Kualitasnya di atas rata2 dari Para Juara Kontes menyanyi yg berasal dari Negara lain.



Tetep aja gak seru karena yang jadi Juara di D'Academy Asia gak mendapatkan perlawanan yang seimbang.
Coba kalo 3 Besarnya itu: Evi, Danang dan Lesty maka bakalan terjadi Pertandingan yang seru dan berkualitas.

Komentarnya yang Sewot


Lagu Melayu juga ada Cengkoknya seperti Lagu DangDut, lagi pula Peserta dari Negara MALAY keseringan nyanyi bawain Lagu Melayu selain itu semua Peserta dari Negara lain juga BELAJAR NYANYI LAGU DANGDUTsama Mentor, secara tidak langsung tuh mereka semua sebelum naik pentas sudah ada persiapannya

Nah kalo sekarang dibandingin sama Evi yg harus nyanyi lagu MELAYU sama Juri dari Negara MALAY, itu termasuk PAKSAAN atau BUKAN?!

Mau Gimmick atau pun bukan, Terserah Penontonnya dong, kok Loe yg jadi Sewot sih ?!

Mungkin si samsuls1 ini Fanboy-nya si Pak Ngah-Coh