nagano1703
TS
nagano1703
DUEL Antara Guru vs Murid
Bagaimana jadinya jika Ada guru pacaran dengan muridnya yang usianya terpaut 20 tahun. Atau tentang siswi SMA yang sudah lama menaruh hati pada guru nya yang sudah berkepala empat juga sudah berkeluarga. Atau tentang cerita anak SMP yang ditampar oleh gurunya gara gara tidak bisa nyicil uang Buku LKS.

Sekolah adalah satu satunya rumah kedua untuk kita menimba ilmu. begitu juga sosok guru adalah orang tua kedua kita disekolah. Pahlawan tanpa tanda jasa adalah label yang memang pantas disematkan untuk mereka sebagai guru kita disekolah.

Namun terkadang gelar Pahlawan tanpa tanda jasa seakan tak berarti apa apa jika ada sebagian oknum yang mengatasnamakan dirinya sebagai guru dan tidak bertanggung jawan penuh atas amanah yang dipegangnya sebagai guru didik disekolah.

Selama ini kita sebagai masyarakat hanya tahu tentang ke bobrokan anak sekolah jaman sekarang. entah itu anak SMP atau SMA/SMK sederajat dinegeri tercinta ini. banyak sekali hal hal yang tidak terpuji yang sering dilakukan oleh sebagian anak sekolah selama berstatus sebagai pelajar. entah itu mabal alias malas belajar, tawuran bahkan sex bebas dan Narkoba. kasus kasus seperti itu mungkin sudah sangat sering kita dengar diruang lingkup sekolah.

Namun bagaimana jadinya jika kita mendengar kasus seorang guru yang berpacaran dengan anak didiknya disekolah yang usianya terpaut 20 tahun. dan hal ini bukan hanya sebatas cerita biasa atau sebatas isapan jempol belaka namun memang sudah sangat sering terjadi diseluruh pelosok negeri ini. dan ini sangat menyayangkan jika ada oknum seperti itu dan tidak tahu tentang kode etik seorang guru. dan sudah pasti gelar pahlawan tanpa tanda jasa pun seakan tidak berarti apa apa lagi.

Juga banyak sekali beberapa kasus yang pernah terjadi pada tahun 2014 lalu. tentang seorang guru yang menjalin hubungan dengan muridnya dan berakhir dengan perbuatan yang tidak senonoh dirumah muridnya itu.

Salah satu kasus yang pernah terjadi seperti yang terjadi di surabaya.Perbuatan guru SMK (30 tahun), warga Jl Dukuh setro surabaya benar-benar mencoreng dunia pendidikan. Pria yang berprofesi sebagai guru ini nekad mecabuli siswinya sendiri yang masih berusia 16 tahun. Perbuatan tak senonoh itu dilakukan di rumah tersangka. Akibat perbuatannya itu, sang guru harus mempertanggung jawabkan perbuatannya itu.

Sebelumnya korban ini memang menjalin asmara alias pacaran, lantaran guru dan siswi kerap bertemu. Hubungan asmara itu sudah berjalan tiga bulan. Padahal di sekolah tersebut, ada aturan guru tidak boleh berpacaran dengan sesama guru satu sekolah. Demikian juga, guru tidak boleh berpacaran dengan murid yang dididiknya. Hubungan keduanya akhirnya diketahui pihak sekolah.

Kasus selanjutnya tentang siswi SMA yang menaruh hati pada wali kelasnya yang sudah berkepala empat dan juga sudah berkeluarga.

seperti yang pernah saya baca pada salah satu blog siswi SMA yang penuh dengan isi curhatan dirinya tentang perasaannya yang sudah lama menaruh hati pada sang guru yang juga sebagai wali kelas di sekolahnya itu.

Bahkan kerap sekali sang siswi dibuat galau oleh wali kelasnya itu dan bahkan sering mengurung diri dikamar karena tidak bisa mengungkapkan perasaan isi hatinya pada sang guru. dia juga menceritakan tentang alasan dirinya bisa jatuh cinta pada sang wali kelas disekolahnya itu karena perhatian dan sikap sang guru yang memberikan bentuk perhatian lebih dan istimewa pada dirinya dibanding teman temannya yang lain. bahkan sang guru juga tak segan segan mencubit cubit pipi si anak tersebut. begitulah sepemggalan cerita yang saya baca pada blog miliknya itu.

Yang menjadi pertanyaan.
Begitu berpengaruhkan bentuk perhatian seorang guru yang secara berlebihan bisa mempengaruhi psikologis si anak? karena TS juga statusnya masih seorang pelajar.

Seorang guru sebenarnya tidak ada larangan khusus untuk tidak memberikan perhatian lebih pada anak didiknya asal masih dalam batas wajar dan tidak keluar atau melanggar kode etik seorang guru. apalagi jika sampai menganggu psikologis anak didiknya. dan itu sangat disayangkan. karena pada dasarnya seorang guru tidak lebih dari seorang pengajar yang memiliki tanggung jawab penuh dalam membangun karakter dan moral yang baik. bukan malah merusak masadepan anak didiknya.

Kasus selanjutnya juga saya baca dari salah satu blog forum anak SMP jawabarat ini terjadi di tahun 2005 silam.tentang seorang guru yang menampar muridnya karena tidak bisa membayar uang cicilan buku LKS disekolahnya.

Ini terjadi disalah satu sekolah menengah pertama negeri di Jawa barat.

Kasus ini bermula pada saat si anak sering bolos sekolah. dan akibat tindakannya itu membuat geram salah satu guru dan juga sebagai wali kelas dan menampar si anak tersebut secara berulang ulang didepan teman temannya disaat jam belajar berlangsung.

Kejadian ini terjadi dihari senin setelah dilaksanakannya upacara bendera dan saat tengah memasuki pelajaran pertama yaitu mata pelajaran matematika. tiba tiba sesaat setelah guru mata pelajaran matematika yang juga sebagai wali kelas dikelas tersebut tiba dikelas, sang guru tanpa mengawali mengajarnya langsung memanggil si anak yang kerap bolos sekolah itu lalu tanpa basa basi si anak langsung ditampar berulang ulang didepan teman temannya. sianak yang ditampar pun hanya bisa terdiam menunduk dan pasrah. Guru matematika yang juga sebagai wali kelasnya itu memang sangat dikenal sebagai salah satu guru paling galak disekolahnya itu.
Bahkan beberapa anak muridnya sangat menyayangkan mengenai perlakuan wali kelas nya itu tanpa sedikitpun mau menanyakan alasan sianak yang kerap bolos sekolah itu.

Usut punya usut seminggu setelah kejadian tersebut. Menurut pengakuan teman teman dikelasnya. si anak memang kerap sekali bolos sekolah. bahkan dalam satu minggu sianak hanya masuk sekolah 3 hari saja. dan bolos setiap kali ada mata pelajaran fisika. disebutkan guru fisika ini juga sebagai salah satu guru yang bertugas penuh untuk mengumpulkan uang cicilan buku LKS disekolah tersebut. guru fisika yang selain dikenal judes juga kerap sekali mempermalukan si anak tersebut jika sering tidak bisa melunasi uang cicilan buku LKS nya itu. dan itu mungkin adalah satu alasan menurut teman temannya kenapa sianak tersebut sering kali bolos. karena sebelum di berlakukannya adanya buku LKS si anak dikenal oleh teman temannya termasuk siswa yang rajin dikelasnya juga tidak pernah ada catatan buruk disekolahnya.

Selain itu sianak juga dikenal sebagai salah satu murid yang berasal dari keluarga tidak mampu. ayahnya yang hanya sebagai kuli bangunan dan ibunya hanya sebagai penjual sayur bakul keliling dan itupun membantu menjual kembali dagangan milik tetangganya. bahkan disebutkan penghasilan kedua orangtuanya itu tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari harinya. dan memang kerap sekali selalu menunggak bayaran uang SPP sekolah setiap bulannya.

Semoga dari kasus kasus diatas ada hikmah yang bisa kita ambil.dan menjadi PR untuk kedepannya.
Diubah oleh nagano1703 21-12-2015 18:15
0
4.4K
20
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan