Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kudo212Avatar border
TS
kudo212
Pertama di 2015, Neraca Dagang RI Defisit USD0,35 Miliar
Pertama di 2015, Neraca Dagang RI Defisit USD0,35 Miliar



JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, neraca perdagangan Indonesia pada November 2015 mengalami defisit USD0,35 miliar atau USD346,4 juta dengan nilai ekspor USD11,16 miliar, sedangkan impor USD11,51 miliar.

Kepala BPS Suryamin mengatakan, defisit neraca perdagangan pada November 2015 dipicu oleh defisit sektor migas yang sebesar USD0,06 miliar, dan non-migas USD0,29 miliar.

"Selama 2015, ini baru pertama kali defisit," kata Suryamin di Kantornya, Jakarta, Selasa (15/12/2015).

Dari sisi volume perdagangan, Suryamin menyebutkan pada November 2015 neraca volume perdagangan Indonesia mengalami surplus 28,37 juta ton, yang lebih didorong oleh surplusnya neraca sektor migas 0,56 juta ton dan non-migas 27,81 juta ton.

Nilai ekspor Indonesia pada November mencapai USD11,16 miliar menurun 7,91 persen jika dibandingkan dengan ekspor pada Oktober 2015. Bahkan, jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya menurun 17,58 persen.

Sedangkan nilai impor Indonesia pada November mencapai USD11,51 miliar atau naik 3,61 persen dibandingkan dengan Oktober 2015. Jika dibandingkan November 2014, nilai impor tersebut menurun 18,03 persen.

sementara itu,

Menkeu: Defisit Artinya Pertumbuhan Ekonomi Baik




JAKARTA - Indonesia mengalami penurunan nilai ekspor sebesar 7,91 persen dan peningkatan nilai impor sebesar 3,61 persen di bulan November 2015. Ini merupakan pertama kalinya Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, peningkatan nilai impor ini merupakan salah indikator pertumbuhan ekonomi nasional. Pasalnya, adanya impor menjadi salah satu tanda bahwa konsumsi masyarakat meningkat.

"Tapi kan tidak sepanjang tahun. Tapi kalau ada kenaikan impor ini artinya bagus," ujar Bambang di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (15/12/2015).

Menurut Bambang, kenaikan nilai impor ini justru menjadi bukti pertumbuhan ekonomi nasional. Pasalnya, arus barang modal telah kembali masuk ke wilayah Indonesia. Masuknya arus barang modal ini diprediksi akan meningkatkan pertumbuhan produktivitas barang di Indonesia dalam jangka panjang.

"Kalau impor barang modal itu indikator pertumbuhan ekonomi yang baik. Tapi khusus barang modal ya," tutur dia.

Sekadar informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, neraca perdagangan Indonesia pada November 2015 mengalami defisit USD0,35 miliar atau USD346,4 juta dengan nilai ekspor USD11,16 miliar, sedangkan impor USD11,51 miliar.

Defisit neraca perdagangan pada November 2015 dipicu oleh defisit sektor migas yang sebesar USD0,06 miliar, dan non-migas USD0,29 miliar. Dari sisi volume perdagangan, pada November 2015 neraca volume perdagangan Indonesia mengalami surplus 28,37 juta ton, yang lebih didorong oleh surplusnya neraca sektor migas 0,56 juta ton dan non-migas 27,81 juta ton.

sumur1
sumur2

padahal sepanjang 2015, neraca perdangan indo bisa surplus krn ketolong impor yg anjlok. eh pas november impor naik dan ekspor ga ikut naik. dan sang menteri seperti biasa slalu memberitakan yg baik" emoticon-Blue Guy Peace
ekspor-impor menurun sepanjang tahun=ekonomi baik? menteri satu ini emang luarr biasa emoticon-Big Grin
nona212Avatar border
nona212 memberi reputasi
1
3K
43
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan