Udah banyak iklan iklan bertebaran entah dari social media , web , dll. Tapi apa emang ga ada standar untuk beriklan atau hanya sesuai apa yg ingin dicapai tanpa melihat efek sampingnya ?

Saya melihat sebuah iklan aplikasi yg menyediakan berita ataupun artiket secara online di social media. Tapi yg saya bingungkan, apakah harus seperti ini ?


Mungkin ada beberapa orang yg mengabaikannya, tapi saya melihatnya ga sesimple itu.

Pengguna social media bisa dari semua kalangan serta tidak pandang umur , ya umur paling muda yg saya pernah lihat si anak SD.

Step by step menurut saya yg akan merusak pemikiran yg membacanya.
1. Iseng-iseng baca karena penasaran
2. Lalu mulai tertarik hal hal seperti itu
3. Mulai mencari artikel artikel sejenis seperti itu di search engine
4. Rasa penasaran mulai menggila gila
5. Mencari artikel tentang rasanya bagaimana melakukan seperti itu
6. Tidak puas hanya kata kata yg tidak ada faktanya
7. Mencari lagi pengelaman pengalaman orang yg sudah melakukannya entah dari web ataupun orang di sekitarnya
8. Akhirnya rasa ingin mencoba tak terbendung lagi
9. BOOM, terpuaskanlah rasa penasaran itu dan mulai tergantikan dengan rasa ketagihan
10. sekali dua kali aman tidak ada apa apa, tetap dilanjutkan
11. Akhirnya hal tidak diinginkan terjadi, pihak si perempuan "keisi"
12. Kalang kabut bagaimana menyelesaikan masalah tersebut
13. Mencari di web hal hal yg bisa menggurkan "isi" tersebut, mulai dari makanan , obat , hingga aborsi
14. Dilema dengan dua pilihan, antara menggugurkan atau bertanggung jawab
15. Diketahui pihak keluarga, malu tidak bisa ditahan lagi.
16. Diketahui lingkungan sekitar, mulai dikucilkan dari pergaulan
17. Masa depan sirna semua.

Hal hal yg telah direncanakan dan didambakan akan terwujud selama bertahun tahun hilang semua hanya karena berawal dari sebuah iseng iseng.

Cukup sekian terima kasih. Maaf jika berantakan. Saya membuatnya dari wap.