Jakarta - Rencana pembelian helikopter AW-101 yang diajukan TNI AU ditolak Presiden Joko Widodo. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, pembelian helikopter tersebut bukan lantas dibatalkan namun ditunda. Menurutnya, ada beberapa pilihan untuk pembelian helikopter VVIP tersebut.

"Bukannya batal, tapi untuk heli (helikopter) memang ada beberapa alternatif, ada jenis Agusta, ada juga Puma. Kemarin kita sudah jelaskan pada presiden juga jenis-jenisnya," ujar Gatot di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (4/12).

Selain itu, situasi yang ada saat ini juga belum mendukung untuk membeli helikopter dengan harga yang cukup mahal, mengingat kondisi ekonomi saat ini yang sedang tidak stabil. "Presiden meminta untuk menunda karena kesannya pembelian helikopter itu harganya mahal dan mewah, walaupun memang hanya dipakai untuk VVIP," jelasnya.

Pihak TNI pun, lanjutnya, mematuhi penolakan presiden untuk membeli helikopter tersebut. Ia merasa tak perlu lagi mendiskusikan penolakan pembelian helikopter ini karena presiden telah memutuskan untuk membatalkan. "Presiden pemimpin tertinggi TNI jadi kita tidak komentar apa pun. Presiden bilang batal, ya batal," tandasnya.

Sebelumnya diketahui, TNI AU berencana membeli‬ helikopter jenis AW-101 untuk meningkatkan profesionalisme dan memberikan pelayanan maksimal bagi tamu kenegaraan atau VVIP. Pembelian pesawat ini menggunakan dana pinjaman luar negeri yang merupakan anggaran di luar APBN. TNI AU berniat membeli delapan pesawat baru termasuk AW-101 dengan total harga sekitar US$ 440 juta.

http://www.beritasatu.com/nasional/327409-panglima-tni-pembelian-helikopter-vvip-bukan-batal-tapi-ditunda.html

ditunda atau dibatalkan?