Berita Jokowi : Produksi gabah nasional pada tahun ini dinyatakan meningkat tajam mencapai 4,05 juta ton. Hal tersebut disampaikan oleh Kementerian Pertanian.

Walaupun memang masih ada banyak pihak yang meragukan, surplus ini benar nyata terjadi. Padahal surplus ini berdasarkan dengan angka ramalan (Aram) II Badan Pusat Statistik (BPS) sebanyak 74,9 juta ton gabah kering giling (GKG).


DirJen Tanaman Pangan,
Kementan, Hasil Sembiring
menjelaskan kalau banyak
kalangan yang merasa tak percaya dengan kenaikan produksi beras yang cukup signifikan dalma satu tahun tersebut.

Pantauan hatree.co, surplus sebesar itu tentu tidak lepas dari usaha yang super keras dari pemerintah dan kementerian yang saat ini sedang berkuasa.

“Kalau lihat datanya yang naiknya sekian juta ton beras dibanding 2014, memang banyak orang yang tak percaya. Kenapa bisa? Karena sopirnya beda,” kata Hasil ditemui di kantornya, Jalan RM Harsono, Ragunan, Jakarta, Kamis (26/11/2015).



Supir yang dimaksud adalah
pemerintah dan Andi Amran
Sulaiman selaku Menteri Pertanian yang telah menancap gas untuk dapat mengejar produksi sejak awal tahun kemarin.

“Ibaratnya kendaraannya sama, CC-nya sama, tapi supirnya beda. Kalau supir lain ke Bogor pakai jalan belok-belok, supir yang sekarang pakai jalan tol,” jelas Hasil.

Menurut Hasil, di awal tahun, Kementan langsung menggeber produksi beras lewat pembentukan tim upaya khusus (Upsus).
Terobosan lainnya dilakukan dengan perubahan pola distribusi pupuk, serta pengadaan alat dan mesin pertanian (Alsintan) yang tak lagi lewat proses tender.


“Ketika ada isu kekeringan, Tim Upsus kita Desember sudah bergerak. Nggak ada orang kita yang duduk-duduk di kantor. Pompa kita keluarin, saya pribadi keliling terus,” ujarnya.

Menurut Hasil, tak ada yang
ditutup-tutupi dengan data produksi beras baik oleh BPS, maupun yang dilakukan langsung oleh Dinas Pertanian di daerah.

“Karena Upsus otomatis produksi (gabah) naik. Tak ada data yang kita tutup-tutupi, kita sangat terbuka dengan data kita. Data BPS pun sudah diverifikasi oleh petugas kita di lapangan. Sekali lagi, supirnya beda, hasilnya juga beda,” ucap Hasil.

Beberapa waktu lalu, BPS
melaporkan produksi GKG
nasional sebanyak 74,9 juta ton. Produksi GKG yang bisa dikonversi menjadi beras adalah sebanyak 41,9 juta ton beras. Kebutuhan beras dalam setahun sebesar 32,04 juta ton. Sementara, produksi beras Angka Tetap (ATAP) BPS tahun 2014 sebanyak 70,85 juta ton. (Pb)