- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
4 Alat Musik Yang Masuk Dalam Katagori Mistis!!


TS
killerbouz
4 Alat Musik Yang Masuk Dalam Katagori Mistis!!


Spoiler for No repost:

Alat musik merupakan suatu benda yang dikenal mampu mengeluarkan suara yang dikenal dengan sebutan musik. Musik tentunya sudah diperdengarkan oleh orang-orang sejak dahulu kala yang dibuktikan dengan adanya fosil atau puing-puing peninggalan sejarah yang berupa alat musik.
Jenis dan Fungsi alat musik zaman dahulu kala tentu berbeda dengan zaman sekarang. Alat musik tradisional pada zaman dahulu lebih diperuntukkan untuk upacara-upacara adat yang dipercaya bahwa alat musik tersebut memiliki kekuatan mistis dengan mengeluarkan suara-suara yang cenderung menyeramkan. Berikut akan dibahas jenis alat musik tradisional yang berbau mistis.

Spoiler for Seruling Suku Aztec:
Spoiler for Penampakan:

Spoiler for Gambar Contoh:


Bunyi yang dikeluarkan juga tidak nyaman ditelinga dengan nada tinggi yang dikeluarkannya. Selain itu, seruling ini juga digunakan saat peperangan. Perlu diketahui bahwa Suku Aztec menjadikan peperangan sebagai sebuah kegemaran dan merupakan bagian dari budaya mereka. Pada saat peperangan, jika seruling ini ditiupkan maka secara ajaib musuh akan ketakutan dan berteriak sekencang-kencangnya.

Spoiler for Ocarina:
Spoiler for Penampakan:



Menurut kepercayaannya, alat musik ini mampu membuat seseorang berkomunikasi dengan Tuhan,


Spoiler for Mbira:
Spoiler for Mbira:

Spoiler for Contoh:

Suara yang dihasilkannya juga cenderung bervariasi dan indah. Suku Shona mempercayai bahwa alat musik ini dapat memanggil roh-roh nenek moyang mereka sehingga mereka dapat berkomunikasi dan meminta bimbingan mengenai suatu permasalahan pda suku tersebut.
Spoiler for Didgeridoo:
Spoiler for Gambarnya:

Spoiler for Gedekan :

Ketika ingin ditiup, alat musik ini diberi lilin pada ujungnya. Untuk menghasilkan suara, alat musik ini butuh tekanan udara yang besar sehingga tidak mudah untuk meniupnya. ( jadi Kalau Agan Punya Permasalahan Pernapasan Jangan Coba2 Niup yaa


Penggunaannya juga berhubungan dengan alam dan dipercayai dapat membantu suku aborigin dalam memahami cuaca.
Selain dari ke 4 alat musik tradisional ini, ada juga alat musik Mouth Harp yang berasal dari suku Mongolia, Terompet kerang yang telah digunakan oleh berbagai macam suku dari mulai Karibia, Mesoamerika, India, Tibet, serta Selandia Baru dan kepulauan Pasifik. Kemudian ada alat musik tanbur yang berasal dari Mesopotamia. Alat musik tradisional ini umumnya digunakan untuk mengiringi ritual upacara adat pada masing-masing suku.

Spoiler for UPDATE!!:
UPDATE!!,, Langsung cek di bawah gan!!
Spoiler for DRUMs:
Spoiler for Gambar:

Diantara alat musik yang lain, drum adalah alat musik tertua yang pernah ada, dan hampir berada disemua kebudayaan sejak jaman manusia purba. Benda sederhana yang dibuat dari kayu, logam, dan dilapisi dengan kulit serta dimainkan dengan cara di pukul dengan tongkat atau dengan tangan ini telah digunakan selama lebih dari puluhan ribu tahun, dan telah banyak digunakan diberbagai kegiatan manusia seperti ritual doa, perang, alat komunikasi, dan sebagai pengiring tari.
Pada jaman mesopotamia kuno 8000 tahun yang lalu, diyakini bahwa drum digunakan untuk menyertai pertemuan suci antar suku.
Spoiler for Violin:

Gak Nyangka Violin juga Masuk

Violin adalah alat musik yang dimainkan dengan cara di gesek menggunakan busur violin. Dalam pengetahuan agama kristen, bahwa suara iblis dilambangkan dengan suara yang keluar dari instrumen atau alat musik buatan manusia. Mitos ini telah berkembang dalam budaya barat pada abad terakhir reformasi kristen protestan dan katolik.
Spoiler for Gong:

Gong merupakan instrumen perkusi logam yang berasal dari China, dan sudah ada sekitar 3.500 SM dan telah diadaptasi oleh berbagai budaya di seluruh Asia Tenggara dan Afrika. Ukuran gong bervariasi, dari mulai yang kecil, sedang dan besar. Cara memainkan gong adalah dengna cara dipukul pada bagian tengah dan akan menghasilkan suara bergantung pada besar dan keciilnya ukuran gong.
Gong biasa digunakan untuk upacara adat, pagelaran, doa, dan pengumuman. Gong pada zaman Budha kuno sering digunakan untuk ritual penyembuhan, doa, dan meditasi. Didalam sejarah China sendiri, gong adalah alat yang dianggap suci, mereka percaya, jika menyentuh gong, orang yang menyentuhnya akan diberkati kebahagiaan, keberuntungan, dan kesehatan.
Spoiler for Jaw Mouth:

*Suaranya yang melankolis dipercaya mampu membuat si pemainnya berkomunikasi dengan alam*

Instrumen ini juga digunakan oleh suku-suku di pedalam Asia salah satunya di Mongolia. Dulu orang-orang Mongol menggunakan alat musik ini untuk mengobati seseorang yang kerasukan serta menyembuhkan penyakit. Di Asia Tenggara, termasuk pedalaman Indonesia dan Malaysia, Mouth Harp adalah sebagai jembatan untuk berkomunikasi dengan arwah dan juga alam.
Terlepas dari fungsinya yang kental dengan sihir dan kepercayaan, deretan alat musik di atas juga turut memengaruhi perkembangan instrumen yang ada sekarang ini. Berawal dari alat musik dengan bentuk-bentuk sederhana, kemudian tercipta turunan-turunannya yang kita kenal sekarang.
Special For Karinding...
Spoiler for Karinding:

Sejarah
Awalnya karinding adalah alat yang digunakan oleh para karuhun untuk mengusir hama di sawah—bunyinya yang low decible sangat merusak konsentrasi hama. Karena ia mengeluarkan bunyi tertentu, maka disebutlah ia sebagai alat musik. Bukan hanya digunakan untuk kepentingan bersawah, para karuhun memainkan karinding ini dalam ritual atau upaca adat. Maka tak heran jika sekarang pun karinding masih digunakan sebagai pengiring pembacaan rajah. Bahkan, konon, karinding ini digunakan oleh para kaum lelaki untuk merayu atau memikat hati wanita yang disukai. Jika keterangan ini benar maka dapat kita duga bahwa karinding, pada saat itu, adalah alat musik yang popular di kalangan anak muda hingga para gadis pun akan memberi nilai lebih pada jejaka yang piawai memainkannya. Mungkin keberadaannya saat ini seperti gitar, piano, dan alat-alat musik modern-popular saat ini.
Beberapa sumber menyatakan bahwa karinding telah ada bahkan sebelum adanya kecapi. Jika kecapi telah berusia sekira lima ratus tahunan maka karinding diperkirakan telah ada sejak enam abad yang lampau. Dan ternyata karinding pun bukan hanya ada di Jawa Barat atau priangan saja, melainkan dimiliki berbagai suku atau daerah di tanah air, bahkan berbagai suku di bangsa lain pun memiliki alat musik ini–hanya berbeda namanya saja. Di Bali bernama genggong, Jawa Tengah menamainya rinding, karimbi di Kalimantan, dan beberapa tempat di “luar” menamainya dengan zuesharp ( harpanya dewa Zues). Dan istilah musik modern biasa menyebut karinding ini dengan sebutan harpa mulut (mouth harp). Dari sisi produksi suara pun tak jauh berbeda, hanya cara memainkannya saja yang sedikit berlainan; ada yang di trim (di getarkan dengan di sentir), di tap ( dipukul), dan ada pula yang di tarik dengan menggunakan benang. Sedangkan karinding yang di temui di tataran Sunda dimainkan dengan cara di tap atau dipukul.
Material yang digunakan untuk membuat karinding (di wilayah Jawa Barat), ada dua jenis: pelepah kawung dan bambu. Jenis bahan dan jenis disain bentuk karinding ini menunjukan perbedaan usia, tempat, dan sebagai perbedaan gender pemakai. Semisal bahan bambu yang lebih menyerupai susuk sanggul, ini untuk perempuan, karena konon ibu-ibu menyimpannya dengan di tancapkan disanggul. Sedang yang laki-laki menggunakan pelapah kawung dengan ukuran lebih pendek, karena biasa disimpan di tempat mereka menyimpan tembakau. Tetapi juga sebagai perbedaan tempat dimana dibuatnya, seperti di wilayah priangan timur, karinding lebih banyak menggunakan bahan bambu karena bahan ini menjadi bagian dari kehidupannya.
Karinding umumnya berukuran: panjang 10 cm dan lebar 2 cm. Namun ukuran ini tak berlaku mutlak; tergantung selera dari pengguna dan pembuatnya—karena ukuran ini sedikit banyak akan berpengaruh terhadap bunyi yang diproduksi.
Karinding terbagi menjadi tiga ruas: ruas pertama menjadi tempat mengetuk karinding dan menimbulkan getaran di ruas tengah. Di ruas tengah ada bagian bambu yang dipotong hingga bergetar saat karindingdiketuk dengan jari. Dan ruas ke tiga (paling kiri) berfungsi sebagai pegangan.
Cara memainkan karinding cukup sederhana, yaitu dengan menempelkan ruas tengah karinding di depan mulut yang agak terbuka, lalu memukul atau menyentir ujung ruas paling kanan karinding dengan satu jari hingga “jarum” karinding pun bergetar secara intens. Dari getar atau vibra “jarum” itulah dihasilkan suara yang nanti diresonansi oleh mulut. Suara yang dikeluarkan akan tergantung dari rongga mulut, nafas, dan lidah. Secara konvensional—menurut penuturan Abah Olot–nada atau pirigan dalam memainkan karinding ada empat jenis, yaitu: tonggeret, gogondangan, rereogan, dan iring-iringan.
Mitos Yg Berkembang di Banjar
Guriding/Karinding adalah milik seekor macan di hutan Kalimantan Selatan. Suatu ketika, sang macan meminta anaknya untuk memainkan guriding/karinding. Namun, sang anak justru mati karena tenggorokannya tertusuk guriding/karinding. Akibatnya sang macan mewanti-wanti agar anak keturunannya tidak lagi memainkan guriding/karinding. Dalam perkembangannya, mitos ini menjadi dasar mitos masyarakat Banjar membunyikan guriding/karinding, yakni sebagai alat ampuh untuk mengusir macan. Mereka juga menggantungkan atau meletakkannya di atas tempat tidur anak-anak mereka
Sumber Artikel Sejarah
Spoiler for Jangan Lupa:





Spoiler for Atau ini:





Spoiler for See You Next Time:
[CENTER]

Spoiler for Mampir Ketrit ane Yang lain:
Spoiler for Sumur:
Diubah oleh killerbouz 03-12-2015 15:08
0
13.3K
Kutip
75
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan