SURABAYA, KOMPAS.com- Agung Purnomo (31) benar-benar nekat. Meskipun tidak memiliki pekerjaan tetap, warga Kebun Alas, Bangkalan, Madura, ini berani punya enam istri.

Alhasil, Agung sering kebingungan mencari uang untuk memberi nafkah keenam istrinya itu.

Saat bingung mencari uang, Agung bertemu temannya. Dia diajak jadi maling motor di Surabaya.

Awalnya, Agung ragu dengan ajakan temannya itu. Namun, temannya berjanji akan membagi uang hasil penjualan sepeda motor curian sebesar 50 persen.

Dua orang ini kemudian berangkat ke Surabaya mengendarai sepeda motor. Saat tiba di Jalan Kalijudan, Surabaya, dua orang ini melihat sepeda motor Honda Vario bernopol L 6071 ZY yang diparkir tidak jauh dari tempat penjual mangga.

Saat itu, banyak orang yang membeli mangga. "Teman saya minta saya turun dan mengambil motor itu," kata Agung, Jumat (6/11/2015).

Agung pun menuruti permintaan temannya. Agar gerakannya tidak menimbulkan kecurigaan, Agung pura-pura mendekati tempat penjual mangga.

Setelah dipastikan tidak ada orang yang melihat, Agung langsung mendekati sepeda motor berwarna hitam itu. Agung tidak merusak kunci sepeda motor curian itu karena pemiliknya memang tidak mengunci setangnya.

Agung tidak langsung mengeluarkan kunci T-nya untuk menyalakan sepeda motor. Dia khawatir, pemilik motor mengetahui aksinya. Agung akhirnya memilih menuntun sepeda motor curian itu.

Baru beberapa langkah membawa sepeda motor curian, Agung mendengar suara teriakan dari si pemilik sepeda motor. Tanpa pikir panjang, Agung langsung melarikan diri menuju ke arah temannya.

Namun, sang teman malah kabur meninggalkan Agung yang dihakimi massa. "Teman saya malah melarikan diri sehingga saya dikeroyok warga," tambahnya.

Kapolsek Mulyorejo Kompol Kuncoro mengungkapkan, tersangka mengaku baru beraksi sekali. Namun, penyidik masih mendalami keterlibatan tersangka dalam pencurian kendaraan bermotor lainnya.

Menurut Kompol Kuncoro, pelaku curanmor memang sering mengaku baru beraksi sekali. Oleh karena itu, penyidik masih mencari bukti untuk memastikan pengakuan Agung itu.

"Kami juga memburu temannya. Kami sudah mengetahui identitas tersangka yang melarikan diri itu," kata Kuncoro.

Poligami diutamakan, penghasilan dipikir belakangan.