Berawal dari ajakan Mod file.not.founddimana Momod ini merupakan Ketua Yayasan Lentera Sahabat, Yogyakarta, hari Kamis tanggal 5 November 2015 kemarin ane bersama Momod, mas addemo (Regional Leader DIY), mas Septiadi (Yogya), mas Ari (Yogya), dan mas cosasi (Kedu) menyambangi kediaman orangtua Adik Faiz di kawasan Tlogopragoto, Mirit, Kebumen.

Muhammad Faiz Mubarok, sahabat kecil Yayasan Lentera Sahabat berusia 5 tahun dengan sakit sindrom nefrotik (kebocoran ginjal) resisten steroid yang membutuhkan bantuan. Sedangkan diagnosa sakit lain yang dialami Faiz adalah Glaucoma Drug Induced dan Moon Face. Sindrom nefrotik adalah suatu kelainan ginjal yang menyebabkan tubuh mengeluarkan terlalu banyak protein dalam urine, merupakan tanda bahwa ginjal tidak dapat bekerja dengan baik atau terdapat kerusakan pada ginjal. Jika tidak dirawat dan diobati dengan benar, bisa mengakibatkan kegagalan ginjal. Faiz masuk sebagai pasien opname di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta sejak hari Kamis siang, 20 Februari 2014 rujukan dari RSUD Purworejo Jawa Tengah.

Sebelum menjalani perawatan opname ini, sebelumnya Faiz pernah dirawat opname di rumah sakit selama 1 bulan di bulan Desember 2013. Kontrol dan perawatan jalan telah dilakukan selama 3 tahun di RSUD Kebumen Jawa Tengah.

Berat badannya sekarang 16 kg. Di rumah sakit ini, Faiz merupakan pasien dengan status pembiayaan Jamkesmas. Meskipun demikian, mereka membutuhkan bantuan kita, untuk keperluan pembiayaan hidup sementara di rumah sakit, dan untuk kebutuhan transportasi ketika melakukan rawat jalan. Faiz merupakan putra ke-3 dari 3 bersaudara pasangan Bapak Supriyono (alm.) dan Ibu Supiyah. Ayahanda Faiz meninggal pada tahun 2013, sehingga semakin berat beban akomodasi dan pengobatan yang harus ditanggung Ibu Supiyah. Terkadang untuk keperluan kontrol dokter (rawat jalan), Ibu Supiyah menunggu uluran tangan dari tetangga yang berbaik hati mau membantu kebutuhan transport dan akomodasi selama melakukan rawat jalan di RSUP Dr. Sardjito. Untuk melakukan rawat jalan, membutuhkan waktu 3 hari 2 malam di rumah sakit, setiap minggu atau 2 minggu sekali. Terkadang mereka tidur di masjid atau aula rumah sakit agar mendapat nomor antrian awal di loket pendaftaran klinik rumah sakit. Mereka berasal dari Dukuh Krajan, TlogoPragoto, Mirit, Kebumen, Jawa Tengah.

Source : lenterasahabat.org

Beberapa waktu lalu teman-teman dari Yayasan Lentera Sahabat berkesempatan mengantar Adik Faiz dan Ibunya pulang ke rumah setelah menjalani serangkaian pengobatan di RSUP dr. Sardjito. Setelah sampai ke tujuan, teman-teman merasa prihatin dengan keadaan rumah yang menjadi tempat tinggal Dik Faiz dan Ibunya.

Dasar rumah hanya berupa tanah yang dipadatkan bersama dengan pondasi, genteng berlubang, dinding berupa asbes bergelombang dan gedheg (anyaman bambu) dan mereka tidak mempunyai sumur bahkan MCK, padahal mereka sangat membutuhkan fasilitas tersebut.

Teman-teman dari Yayasan Lentera Sahabat telah menyalurkan sebagian dana donasi yang ada di rekening Yayasan untuk menyemen dasar rumah. Yang tadinya masih berupa tanah padat, kemarin pada saat kami kesana, sudah jadi semen halus.




Kemarin Kamis, pada saat kami kesana, tujuannya adalah untuk menyalurkan dana untuk perbaikan genteng yang sudah banyak berlubang, karena sudah memasuki musim penghujan.




Untuk target bedah selanjutnya, kami berencana untuk membantu Ibu dan Adik Faiz untuk membangun sumur bor dan MCK, dimana kemarin kami sempat tanya-tanya, ternyata biaya yang diperlukan sekitar 10juta rupiah.

Oleh karena itu kami mengharap bantuan dari rekan-rekan Kaskuser semua untuk merealisasikan niatan kami, membantu Ibu dan Adik Faiz supaya bisa memiliki sumur bor dan bilik MCK sendiri, karena penglihatan Dik Faiz sudah sangat menurun akibat Glaucoma yang dideritanya dan dia sangat memerlukan fasilitas tersebut di rumahnya sendiri.

Untuk donasi kami buka mulai hari ini sampai dengan seminggu kedepan (tanggal 14 November 2015) supaya bisa segera disalurkan kepada ybs.

Kita mungkin punya seribu alasan untuk mengeluh dan menyalahkan Tuhan atas kehidupan kita, tapi Tuhan akan memberimu satu alasan untuk bersyukur dan bahagia.


Terimakasih Dik Faiz telah memberi pelajaran berharga bagi kami.
Tawa candamu tak hanya menerbitkan rasa iba, tapi juga tamparan keras bagi kami (terutama ane pribadi) bahwa hidup ini masih sangat indah untuk kami jalani.