Rimanews - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengklaim presiden Jokowi hanya ingin bertemu dengan perwakilan FIFA dan AFC yang saat ini berkunjung ke Indonesia.
"Presiden hanya akan bertemu dengan FIFA dan AFC tanpa PSSI dan siapapun. Presiden ingin tahu informasi sedetail mungkin terkait persepakbolaan nasional," kata Imam Nahrawi di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin.
Menurut dia, pada pertemuan nanti diharapkan ada penjelasan dengan detail baik dari pihak FIFA maupun AFC serta masukan dari pemerintah Indonesia terkait dengan persepakbolaan nasional yang saat ini dijatuhi sanksi oleh induk organisasi sepak bola dunia itu.
"Kita belum tahu pengaruh suspend dengan kehadiran mereka disini. Diskusi dipastikan akan berkembang," katanya menambahkan.
Pada pertemuan yang akan melibatkan secara langsung Presiden Joko Widodo itu, Menpora akan menjelaskan dengan detail apa yang terjadi pada persepakbolaan nasional sehingga pemerintah harus turun tangan.
"Semua akan kami jelaskan," kata pria yang akrab dipanggil Cak Imam itu.
Sebelum ke istana, perwakilan FIFA yaitu Kohza Tashima dari Jepang dan Pangeran Abdullah dari Malaysia serta anggota Komite Eksekutif AFC Mariano V Araneta dari Filipina melakukan pertemuan dengan PSSI di bawah pimpinan La Nyalla Mattalitti.
Pertemuannya sendiri dilakukan di Kantor PSSI yang berada di kawasan Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut juga dihadiri oleh anggota Komite Eksekutif PSSI.
http://m.olahraga.rimanews.com/sepak...rtemu-FIFA-AFC
Sumber liyone
Quote:
Delegasi FIFA Bertemu Jokowi Tanpa Ditemani Pengurus PSSI Biar Bicara Bebas kata La Nyalla
TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Kepastian diterimanya delegasi FIFA dan AFC oleh Presiden Joko Widodo membuat lega Pengurus PSSI.
Sesuai dengan agenda yang diterima dari protokoler istana, delegasi FIFA dan AFC akan diterima oleh Jokowi sekitar pukul 11.00 WIB siang ini, Senin (2/11) ini.
Presiden PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti memutuskan untuk tidak ikut mendampingi delegasi FIFA dan AFC berangkat ke Istana Negara nanti.
“Mereka yang akan berangkat sendiri ke Istana, dan tidak ada satupun pengurus PSSI yang berada dalam rombongan mereka,” kata La Nyalla, Senin pagi di Senayan..
“Kami mengambil keputusan itu biar FIFA dan pihak dari pemerintah bisa berbicara lebih bebas tanpa ada tekanan apapun,” tegasnya PSSI berharap kesempatan ini tak terbuang sia-sia.
"Kami sangat berharap pertemuan antara delegasi bersama FIFA dan AFC bisa jadi akan menentukan seperti apa nasib sepak bola Indonesia ke depan, setelah jatuhnya sanksi FIFA untuk persepakbolaan Indonesia pada akhir Mei lalu. Dan bisa menjadi titik awal serta momentum pencerahan sepak bola Indonesia.
Terkait untuk menjelaskan sejelas-jelasnya, seterang-terangnya, masalah di sepak bola Indonesia, FIFA hadirkan delegasi bersama ini supaya informasinya itu penuh.
"Penjelasannya juga pasti tidak keluar dari buku mereka yaitu Statuta,” lanjut pria yang juga menjabat sebagai Ketua KADIN Provinsi Jawa Timur ini.
Di lain pihak, salah satu anggota Tim Transisi PSSI Gatot S Dewa Broto mengapresiasi keputusan PSSI yang akhirnya memilih untuk tidak mendampingi FIFA saat bertemu Presiden tersebut.
“Kalau akhirnya mereka memutuskan untuk tidak mendampingi, saya pikir itu keputusan bagus dan dewasa . Kami sangat mengapresiasi langkah itu,” kata Gatot.
Rombongan delegasi bersama FIFA/AFC resmi sudah tiba di Jakarta tadi malam, Minggu (1/1). Rombongan FIFA yang terdiri dari James Johnson, Mariano V Araneta, HRH Prince Abdullah Shah&Team, Windsor Jhon, Sanjeevan, Kohzo Tashima, Kazumi Shimizu ini selama di Jakarta difasilitasi oleh PSSI menginap di Hotel Fairmont, Senayan Jakarta.
Selama dua hari yakni Senin dan Selasa tanggal 2-3 November ini delegasi bersama FIFA/AFC ini akan melakukan serangkaian acara bertemu dengan PSSI, Presiden RI, Menpora, PT Liga Indonesia, perwakilan Asosiasi Provinsi (Asprov). Lalu bertemu dengan perwakilan media (Siwo), APPI dan APSNI.
Diharapkan pertemuan ini ada solusi, sehingga sepak bola Indonesia dapat diterima kembali dan mendapat manfaat dalam pergaulan internasional.
Sikap dan keputusan yang diambil dari delegasi bersama ini nantinya adalah sikap resmi FIFA. Bukan atas nama perorangan.
http://m.tribunnews.com/superball/20...kata-la-nyalla
Rombak pssi