Sumber :
http://news.detik.com/berita/3051915...-butuh-bantuan
Jakarta - Ardias Pratama (10) terpaksa dirawat di ruang ICU RS UKI, Cawang, Jakarta Timur, setelah ditabrak truk pasir saat bersepeda di dekat rumahnya. Ardias yang berasal dari keluarga sederhana ini membutuhkan bantuan untuk biaya perawatan intensif di rumah sakit.
Nunung Nurseha (33), ibu Ardias, menceritakan anaknya pada Minggu (18/10/2015) siang sedang bersepeda bersama temannya di dekat rumah di Cibitung. Rumah Ardias di Kampung Rawa Citra RT 02 RW 03, Cikarang Barat. Saat itulah sebuah truk pasir menabraknya.
"Ardias ditabrak truk pasir di gang kecil jalan masuk ke perumahan, truk pasirnya itu mau antar pasir ke perumahan," kata Nunung kepada detikcom di RS UKI, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (23/10/2015).
Ardias lalu dilarikan ke RS Karya Medika Cibitung dan dirujuk ke RS UKI. Ardias saat itu juga harus segera dioperasi tetapi Nunung dan suaminya bingung karena tak punya biaya.
"Pinjam sana-sini sama saudara, tapi belum cukup," ucap Nunung.
Untungnya RS UKI bersedia melakukan operasi meski biaya belum tertutup 100 persen. Ardias adalah anak pertama dari dua bersaudara. Orangtuanya mencari nafkah dengan membuka warung kecil di rumah.
"Bapaknya nggak kerja, cuma jaga warung. Jadi penghasilannya cuma dari warung saja," kata Nunung.
Nunung ingin memidahkan Ardias ke RS di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, yang merupakan kampung halamannya. "Mau dipindah ke Kuningan biar lebih murah biayanya," ucap Nunung.
Kondisi Ardias ini membuat prihatin para dokter yang merawatnya. Bahkan dokter magang di RS UKI sampai meminta bantuan masyarakat melalui media sosial untuk membantu biaya perawatan Ardias.
"Iya anak koas (dokter magang) pada simpati, soalnya keluarga Ardias ini kalau mau ada penanganan itu responsnya lama, kalau kita minta obat lima, dia cuma bisa nebus dua. Yang share ke medsos dokter koas UKI supaya bisa bantu Ardias," ucap dokter Aulia yang merawat Ardian di kesempatan yang sama.
"Sampai hari ini pengobatan Ardian sudah Rp 100 juta dan akan terus bertambah kerena masih dirawat. Dari sumbangan di media sosial itu uang yang terkumpul sudah ada Rp 11 juta, dikoordinasikan sama dokter koas. Sudah diserahkan ke ibu Ardian," tambah Aulia.
Sebagian warga yang bersimpati juga ada yang datang menjenguk Ardias untuk memberi bantuan dana, seperti Dara.
"Sumbangan uang Rp 1,7 juta dari keluarga. Saya tahunya (kasus Ardias) dari teman, ada yang dokter koas," ucap Dara yang tinggal di Halim, Jakarta Timur, ini usai memberikan bantuan kepada Ardias.
Berikut sebagian pesan di media sosial soal kondisi Ardias:
Ardias diharuskan dioperasi dan diamputasi seluruh kaki sebelah kiri dan sebagian kaki kanan sampai betis serta perbaikan dari ruptur arteri illiaca, rekontruksi organ vital, juga perdarahan yang terjadi harus diatasi juga begitu juga dengan sisa kaki kanan yang mengalami fraktur. Keadaan Ardias ini menyebabkan Ardias akan cacat permanen dan tidak bisa melakukan aktivitas seperti anak lainnya, begitupun juga mentalnya Ardias.
Keluarga Ardias sempat berpikir untuk menyudahi kehidupan anak tersebut tetapi karena melihat anak tersebut sadar dan punya optimis hidup maka keluarga berusaha keras mengumpulkan uang untuk menyelesaikan operasi dan perawatan sampai keadaan stabil.
Ardias membutuhkan biaya yang sangat besar untuk memperbaiki semuanya, dengan keadaan orang tua yang sulit dalam keuangan ini membuat hati kita miris melihatnya. Dan yang lebih menyedihkan lagi keluarga dari Ardias (ayah, ibu dan adiknya yang sangat mungil itu, dll) selalu tinggal di ruang tunggu ICU karena tidak mempunyai tempat tinggal yang dekat dengan RS UKI dan biaya ongkos pulang pergi.
Siapapun yang ingin menjenguk, anak ini di rawat di Rumah Sakit UKI, di ICU bed 6. Mohon doa untuk kesembuhan Ardias Pratama. Dan bila ada yang berminat untuk menyumbang dana bisa hubungi dr Ayunita di nomor HP 081219195016.
(slm/nrl)