Orangtua masih bingung, bocah kelamin ganda belum miliki akta lahir
Reporter : Imam Mubarok | Sabtu, 24 Oktober 2015 01:33
AN berkelamin ganda. ©2015 merdeka.com/imam mubarok
Merdeka.com - Pemilik kelamin ganda, AN (16), warga Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, ternyata hingga kini belum memiliki akta kelahiran. Alasannya, orangtua AN ternyata masih bingung tentukan nasib anaknya.
Kelainan genetika pada organ reproduksi tersebut membuat AN sering dikucilkan dalam setiap pergaulan baik pada lingkungan sekitar maupun di sekolahnya. Sebenarnya mulai dari kecil orangtua AN selalu mendandaninya dengan pakaian perempuan. Namun, secara kepribadian dia cenderung ke arah pria.
Sifat kelaki-lakian pun lebih mendominasi dengan tanda-tanda seperti postur tubuhnya yang tegap, suara besar dan dadanya yang rata. Selain itu, hingga memasuki remaja ini AN belum pernah mengalami haid.
"Saya berkeinginan menjadi seorang laki-laki normal dan statusnya diakui. Sebab saya sering diejek oleh kawan-kawan dengan kondisi ini," kata AN dengan nada rendah, Jumat (23/10).
Sementara itu, menurut pihak medis untuk mengetahui jenis kelamin AN (16) warga Kecamatan Semen Kabupaten Kediri yang berkelamin ganda perlu dilakukan pemeriksaan secara Komprehensip berupa diagnosa kromosom.
Adanya pasien berkelamin ganda ini langsung ditindak lanjuti oleh RS Gambiran Kota Kediri, dengan melakukan pemeriksaan USG terhadap AN.
Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa AN menunjukkan kecenderungan sebagai seorang laki-laki dengan ditemukan testis di dalam rongga perutnya.
"Kelainan organ reproduksi ini disebabkan oleh sejumlah faktor di antaranya infeksi virus sehingga proses deferensi genetik tidak dapat berjalan optimal, faktor makanan dan juga trauma saat kehamilan," kata dr. Faradila, dokter spesialis onkologi radiasi RSUD Gambiran.
Direktur RSUD Gambiran, dr. Fauzan Adhima menambahkan, pihaknya akan merujuk AN ke RS Dr. Soetomo Surabaya. Ini untuk menentukan jenis kelamin harus dilakukan pemeriksaan kromosom.
Seperti diketahui, AN arus menanggung beban hidup yang cukup berat. Pasalnya dia memiliki kelamin ganda dan hingga kini tetap belum terselesaikan karena masalah biaya untuk operasi.
Orang tua Ani mengaku tak punya biaya untuk mengoperasikan anaknya agar kembali normal. "Uang dari mana mas, wong yang kerja cuma saya sendiri dan bapaknya juga sering sakit sakitan " ungkap Tutik orang tua AN.
untung ente lahir di indon, coba lahir dekat daerah ISIS udah dibakar ente...................