4 Sinetron Indonesia yang Beneran Bagus Dan Layak Untuk Ditonton
TS
bacatulisancom
4 Sinetron Indonesia yang Beneran Bagus Dan Layak Untuk Ditonton
Spoiler for Pembukaan:
Di Indonesia sendiri sudah banyak sekali sinetron diproduksi. Namun jika kita melihatnya dari segi kualitas, mungkin cuma segelintir saja yang memang bagus dan patut untuk ditonton semua kalangan. Selebihnya hanyalah tontonan ‘sampah’ yang ceritanya sebenarnya gampang sekali ditebak.
Saat ini yang sedang maraknya adalah sinetron bertema hewan-hewanan dan drama yang diimpor dari negara Turki. Bukannya menghakimi, tapi jika dilihat memang sinetron zaman sekarang kualitasnya nol besar. Cerita kopas seakan kehabisan ide, drama percintaan, dan nilai moral yang rendah justru sangat laris manis ditonton masyarakat bahkan ada yang nangkring di rating nomor satu.
Namun tak semua sinetron yang pernah dirilis di negara kita ini buruk, masih ada beberapa sinetron yang dari segi cerita maupun pesan moral sangat bagus. Dan berikut ini adalah segelintir sinetron yang bagus ditonton.
Spoiler for 1. Keluarga Cemara, sinetron terbaik hingga saat ini:
Salah sinetron dengan masa tayang terlama ini memang sangat bagus bahkan termasuk sinetron yang disukai banyak orang. Ditayangkan mulai tahun 1996 dan baru tamat 9 tahun kemudian merupakan bukti bahwa Keluarga Cemara termasuk sinetron legendaris Indonesia.
Menceritakan sebuah keluarga yang pada awalnya merupakan keluarga kaya raya. Namun sayangnya keluarga ini harus jatuh miskin dan disinilah ketabahan, keikhlasan, dan ketulusan hati sedang diuji. Meski tak lagi bisa hidup mewah, tapi keluarga yang beranggotakan Abah (Adi Kurdi), Emak (Novia Kolopaking/Anneke Lutfiah Putri), Euis (Ceria Hade), Ara (Anisa Fujianti), dan Agil (Pudji Lestari) tetap sabar menjalani kehidupan baru mereka.
Sinetron ini memang luar biasa pesan moralnya. Seorang Abah yang semula orang kaya raya kini hanya jadi tukang becak dengan penghasilan pas-pasan. Sementara Emak yang merupakan istri setia dan selalu sabar membantu Abah dengan berjualan opak. Dan ketiga anaknya yang tetap bahagia meski kini hidupnya tak seenak dulu.
Spoiler for 2. Kisah pengembara kakak dan adik dirangkum dalam sinetron Dimas & Raka:
Sinetron ini ditayangkan hanya selama Bulan Ramadhan pada tahun 2008 silam. Meski hanya memiliki kurang lebih 30 episode saja, namun pesan moral yang terkandung dari sinetron dua orang pengembara ini patut diacungi jempol.
Bercerita tentang Dimas (Tarra Budiman dan Raka (Raffi Ahmad), kakak beradik asal Jakarta yang akan merayakan Idul Fitri di Yogyakarta. Selama satu bulan perjalanannya, keduanya bertemu dengan hal-hal yang menarik dan sarat akan emosi. Setiap episodenya Dimas dan Raka selalu bertemu dengan orang-orang yang selama ini tak pernah mereka jumpai. Seperti bertemu dengan seorang kakek tua yang ditinggal mati istrinya dan dilupakan anak-anaknya. Atau mungkin saat menjumpai seorang anak yang nakalnya minta ampun dan baru bertobat ketika ditinggal mati ibunya.
Sangat disayangkan jika sinetron religi ini hanya menghasilkan beberapa episode saja. Padahal dari segi cerita, tokoh, maupun pesan moralnya sangat bagus. Bahkan saya sendiri berharap, sinetron ini bisa diputar kembali meski saya sudah tahu ceritanya.
Spoiler for 3. Preman Pensiun, ketika seorang preman berubah 180 derajat:
Preman Pensiun merupakan serial komedi yang penuh dengan inspirasi. Saat ini sinetron ini masih eksis tayangkan di salah satu stasiun televisi swasta. Sesuai judulnya, sinetron ini mengisahkan seorang preman yang kini telah bertobat dan cenderung menyebarkan hal-hal kebaikan.
Bahar (Didi Petet) adalah seorang preman yang memiliki cukup luas wilayah kekuasannya. Ketika masih muda ia merupakan orang perantauan yang ingin mencari nafkah. Namun semua berubah ketika ia terus-terusan dipalak oleh preman. Kemudian muncul ide, kenapa enggak sekalian jadi preman.
Bahar akhirnya menjadi preman terkenal dan merekrut Muslihat (Epy Kusnandar) setelah ia merampok rumahnya Kang Bahar. Bukannya di masukkan ke penjara, Bahar justru memberi uang kepada Muslihat karena tahu bahwa Muslihat merampok untuk membiayai ibunya yang sedang sakit.
Setelah kejadian itu, Bahar dan Muslihat seperti dua hal yang tak terpisahkan. Rasa hormat dan saling mempercayai membuat keduanya sangat solid dan cukup disegani dikalangan preman. Bagi saya, untuk ukuran sinetron zaman sekarang, Preman Pensiun lebih bagus daripada sinetron hewan-hewanan atau drama percintaan yang enggak jelas.
Spoiler for 4. Jangan lupakan juga Si Doel Anak Sekolahan:
Sinetron yang pertama kali mengudara pada tahun 1994 silam ini, menceritakan tentang si Doel dan keluarganya. Doel yang diperankan oleh Rano Karno merupakan mahasiswa yang juga berprofesi sebagai supir oplet. Selain itu masih ada Alm. Benyamin sebagai ayahnya Doel yang begitu tegas. Belum lagi ditambah dengan bumbu jenaka yang terjadi apabila Mandra dan Alm. Basuki bertemu.
Sinetron ini terdiri dari 162 episode dan dibagi menjadi 7 musim. Si Doel Anak Sekolahan akhirnya tamat pada tahun 2006 dan sejak tahun 2007, sinetron ini sering diputar ulang mulai awal di salah satu stasiun televisi swasta. Hal ini membuktikan bahwa sinetron ini memang bagus untuk ditayangkan. Dimana meski diputar ulang, namun nyatanya daya tarik pemirsa masih tinggi untuk setidaknya bernostalgia kembali.
Spoiler for Penutupan:
Mungkin kalian ada yang sepakat dengan pemikiran saya tentang sinetron yang beneran bagus ini. Namun ada juga yang tidak sepaham dengan saya. Tak masalah, karena setiap orang punya selera masing-masing. Oh iya, jika kamu tahu sinetron bagus lainnya, tulis saja di kolom komentar.