- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Indonesia mau beli SU-35, Malaysia 'lawan' dengan F/A18 Super Hornet
TS
xonet
Indonesia mau beli SU-35, Malaysia 'lawan' dengan F/A18 Super Hornet
Quote:
Indonesia mau beli SU-35, Malaysia 'lawan' dengan F/A18 Super Hornet
VS
Merdeka.com - TNI AU menegaskan rencana pembelian Sukhoi Su-35 dari Rusia akan terus berjalan. Pesawat jet tempur generasi 4+ itu akan menggantikan skadron F-5 Tiger yang sudah digrounded.
SU-35 termasuk pesawat yang diakui cukup ditakuti oleh pihak NATO. Manuver, persenjataan dan radar milik pesawat pemburu itu akan membuat TNI AU makin bergigi di Asia Tenggara.
Negeri jiran Malaysia pun ternyata sedang melirik pesawat tempur generasi 4++. Mereka berniat mengganti pesawat F-5 dan MiG-29 yang sudah belasan tahun digunakan. Sejak awal tahun lalu, Tentara Udara Diraja Malaysia sudah mulai mencari pengganti dua pesawat jet tersebut.
Syarat pesawat generasi 4+ bukan lagi generasi 4 menjadi hal yang sepertinya mutlak. Apalagi kalau Indonesia benar-benar mendatangkan SU-35.
Yang cukup gencar menawari Malaysia adalah pabrikan Boeing dengan F F/A18E/F Super Hornet. Pesawat super canggih ini kini menjadi salah satu andalan AU AS yang terbaru.
Februari lalu, Boeing sudah resmi menawarkan pesawat tempur Super Hornet pada Malaysia. Mereka mengklaim Super Hornet sudah teruji tujuh tahun berdinas di AU AS, dan memiliki 1,4 juta jam terbang. Pesawat itu juga teruji di medan perang.
Bos Boeing yang menggawangi penjualan F/A18E/F, Howard M Berry, menjelaskan pesawat ini juga ideal bagi Malaysia yang memiliki garis pantai yang panjang. Super Hornet akan memiliki superioritas di udara untuk misi patroli dan pengintaian.
"Kami siap untuk tetap terlibat. Ini merupakan penjualan yang penting bagi kami dan akan melakukan segala kemungkinan untuk memfasilitasi Malaysia," kata Berry kepada kantor berita Malaysia Bernama.
Apalagi kini Malaysia sudah mengoperasikan delapan pesawat F/A-18D Hornet. Boeing mengklaim tak butuh banyak perubahan bagi pilot AU Malaysia untuk naik kelas ke F/A18E/F.
Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak pun sudah menjajal terbang dengan pesawat berawak dua ini saat pameran Dirgantara di Langkawi.
Malaysia belum memutuskan. Namun pesawat pengganti MiG-29 dan F-5 ini diharapkan sudah datang tahun 2016 hingga 2020. Sejumlah negara pun menawarkan pesawatnya pada Malaysia. Seperti Dasault Rafale, Eurofighter Typhoon dan Saab JAS 39 Gripen D.
Persaingan jet tempur generasi 4+ agaknya akan 'memanas' di atas langit Asia Tenggara.
unggul mana sukhoi 35 vs f/a 18 super hornet ?
Quote:
Malaysia minati F-18 Hornet, mampukah imbangi Su-35 incaran TNI AU?
12 Oktober 2015 10:29
SU-35 vs F-18 Super Hornet.
Merdeka.com - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) telah mengumumkan secara resmi rencana pembelian Sukhoi Su-35 dari Rusia. Pembelian tersebut dilakukan untuk menggantikan pesawat F-5 Tiger II yang mulai uzur termakan usia, sehingga tak bisa lagi ditingkatkan kemampuannya sesuai perkembangan zaman.
Selain Indonesia, rencana pergantian pesawat juga dilakukan pemerintah Malaysia. Bedanya, mereka kini mengincar Boeing F/A-18E/F untuk menggantikan F-5E Tiger II dan MiG-29. Apalagi kini Malaysia sudah mengoperasikan delapan pesawat F/A-18D Hornet sehingga diyakini sudah saatnya pilot mereka naik kelas ke F/A18E/F.
Jika pembelian itu dilaksanakan, maka bakal terjadi perubahan besar dalam penguasaan udara atau air superiority di kawasan Asia Tenggara. Tapi, mana yang lebih hebat, F-18 Super Hornet atau Su-35 Flanker-E?
Pesawat F/A-18E/F dan Su-35 merupakan jet tempur multiperan yang bisa dipakai untuk pertempuran udara, penguasaan udara, pengintaian hingga pemboman. Meski begitu, harga per unit untuk Su-35 lebih mahal USD 9,8 juta jika dibandingkan produk buatan perusahaan penerbangan asal AS, Boeing seharga USD 55,2 juta.
Meski harganya cukup mahal, namun biaya operasional yang digunakan untuk menerbangkan satu Su-35 lebih murah dibandingkan dengan Super Hornet. Di mana, Su-35 hanya menghabiskan Rp 183 ribu setiap mil laut yang dilalui. Angka itu lebih murah Rp 24 ribu untuk setiap mil laut.
Untuk performa, Su-35 lebih unggul dibandingkan Super Hornet. Pesawat yang dirakit perusahaan penerbangan asal Rusia, Sukhoi ini bisa menjangkau 3.600 km dengan kecepatan penuh Mach 2.25 atau 2.390 km per jam serta mencapai ketinggian maksimal 59.100 kaki.
Sedangkan, kecepatan yang dimiliki Super Hornet hanya mencapai Mach 1.8 atau 1,915 km per jam. Pesawat ini hanya mampu menempuh jarak sejauh 2.346 km dan ketinggian maksimal yang dicapai tak lebih tinggi dari 50 ribu kaki.
Salah satu keunggulan yang dimiliki Su-35 adalah terpasangnya radar Irbis-E yang bisa mengendus keberadaan Hornet atau 30 pesawat tak dikenal lainnya, dengan tembakan radar mencapai 120 derajat dalam jarak 400 km lebih. Keberadaan sistem pencari dan pendeteksi infra-merah (IRST) memiliki jarak jangkau hingga 80 km. Peralatan ini membuat jet tempur ini dapat mendeteksi, memilih dan mengintai empat target di darat serta dua target bergerak.
Sementara itu, Boeing membangun Super Hornet untuk memberikan keunggulan di udara. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan sistem avionik dengan kemampuan senjata. Salah satu elemen yang mengalami perubahan mendasar adalah sistem radar yang dimilikinya, yakni Raytheon's AN/APG-79 AESA. Mereka mengklaim sistem radar ini menjadi yang terbaik di dunia.
Secara umum, sistem radar ini membuat pesawat ini mampu lebih cepat mendeteksi jet tempur lawan. Tanpa menyebutkan jarak deteksi, APG-79 telah mengalami peningkatan pengawasan dan dukungan terhadap pertempuran udara dan serangan ke darat. Dengan desain yang dimilikinya, radar ini bisa mengakomodasi berbagai teknologi terbaru.
Radar ini juga dilengkapi Radar Penerima Peringatan (RWR) yang bisa mendeteksi bahaya dari jarak yang cukup jauh. Dengan adanya peringatan yang diberikan, RWR ini membuat pilot Super Hornet mempersiapkan diri untuk menghindari tembakan musuh. Dengan teknologi tersebut, membuat kemampuan Super Hornet sejajar dengan pesawat siluman F-22 dan F-35.
Sejak diproduksi, Super Hornet sudah digunakan Angkatan Laut AS atau US Navy dan sudah beroperasi sejak sekitar tujuh tahun. Pesawat ini sempat melakukan pengamanan udara di zona larangan terbang dalam perang Irak, dan merupakan bagian dari Kapal Induk USS Abraham Lincoln.
Meski memiliki banyak keunggulan, banyak pengamat melihat Super Hornet kalah kelas dengan Su-35. Hanya saja, Super Hornet sudah teruji di medan pertempuran, sedangkan Su-35 belum diproduksi secara massal dan belum teruji.
Polling
0 suara
yang mana lebih unggul ?
Diubah oleh xonet 13-10-2015 02:30
0
7.6K
Kutip
21
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan