Merdeka.com - Ada-ada saja ulah remaja perempuan di Buleleng ini. Mereka yang mengaku sebagai bekas anggota Geng Bumpers (Buleleng Pemburu Perjaka), melakukan aksi pengeroyokan di sebuah diskotek di Jalan Raya Singaraja Lovina, Desa Anturan, Buleleng.

Dari informasi beredar, kelompok eks geng Bumpers ini sudah ada sejak tiga tahun terakhir ini. Kelompok ini dikenal kerap membikin ulah berkelahi sesama wanita, dengan alasan berebut pria. Bahkan kelompok ini juga diketahui kerap memburu remaja pria perjaka buat diajak kencan.

Nama geng ini muncul kembali ini setelah Ketut Arini (15) yang mengaku dikeroyok kelompok itu. Alasannya lantaran berebut lelaki. Dia melaporkan aksi penganiayaan dialaminya saat berada di tempat hiburan malam diskotek Volkano di Buleleng, Sabtu (3/10) lalu, sekitar pukul 01.00 WITA.

Berdasarkan informasi dihimpun di Mapolres Buleleng, kejadian ini berawal saat anggota eks Gank Bumpers, yakni Wayan Sofi Wulandari alias Veve, Gusti Ayu Kadek Sekarini, Cencen, Dayu Nika, Sri, Sania, Nita, dan Gung Unik, datang bersama Ketut Arini. Mereka hendak bersenang-senang di diskotek Vulkano.

Entah apa penyebabnya, tiba-tiba korban Arini berkelahi dengan Veve, hingga kemudian diusir oleh satpam. Setelah dikeluarkan, perkelahian itu berlanjut di luar arena diskotek. Arini lantas dikeroyok oleh kawan-kawan Veve.

Menariknya, setelah kasus ini ditangani Unit IV PPA Polres Buleleng, anggota Geng Bumpers malah mendatangi Mapolres Buleleng. Kedatangan mereka bertujuan melihat sekaligus memberikan dukungan kepada salah satu temannya, Gusti Ayu Kadek Sekarini, yang tengah dimintai keterangan di Unit PPA Sat Reskrim Polres Buleleng.

"Saya ke sini hanya berikan dukungan teman. Sebelumnya, memang sudah tidak ada Geng Bumpers, makanya sekarang pakai nama eks Geng Bumpers," kata seorang anggota eks Gank Bumpers, Kamis (8/10).

Sementara itu, Kasubag Humas Polres Buleleng, AKP Agus Widarma Putra mengatakan, dengan melihat fenomena ini, dia tidak menampik kenakalan remaja saat ini mulai marak di Buleleng. Dia mengatakan, insiden ini terjadi tidak terlepas dari kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak. Menurut dia, para remaja wanita ini membentuk geng buat berburu remaja pria masih perjaka.

Terkait tindak lanjut kasus ini, Widarma Putra menyatakan, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan pihak Kepolisian Unit PPA Satreskrim Polres Buleleng. Mereka masih memeriksa sejumlah saksi mata.

"Hingga saat ini, kami dari pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, untuk penanganan kasus itu. Saat ini memang belum dilakukan penahanan, terhadap tersangka kasus pengeroyokan itu," ujar Widarma Putra.



sumur




Jaman edan