Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

uridu04Avatar border
TS
uridu04
Aku dan para lelaki itu
"Shafaaa...",, teriak seorang anak kecil, tangannya melambai tanda menyuruhku mendekat..
" Wah bunganya disini lebih bagus,, eh ada yang ungu juga.", Aku sibuk menjalin bunga-bunga itu menjadi sebuah mahkota.
"Coba taruh dikepala fa,,pasti bagus", Imas menyuruhku memakainya.
" kayak gini ya..".. Mahkota itu kini sudah diatas kepala,, Rambutku yang hitam bergelombang tertiup angin semilir,,
"Fa kamu cantik kayak putri-putri di negri dongeng,, hahaa.." suara Imas yang keras membuat Purnomo menghampiri kami.
"Shafaaa.. Pangeranmu datang." Nomo pura pura mengendarai kuda, dia mengambil sebilah bambu bekas pagar di selipkan di pinggangnya.
"Cieee.. Purnomo pangerannya Shafa" ledek Imas.
Aku dan Nomo cuma tersenyum,,
Begitulah kegiatan kami jika hari libur tiba, kami bisa bermain sepuasnya dilapangan dari pagi sampai petang, jika cuaca panas kami hanya duduk-duduk dibawah pohon Ambon, pohonnya besar sekali.

Aku Shafa, gadis kecil dengan bulu mata lentik , berhidung mancung,,berkulit putih kekuningan,dan rambut ikal bergelombang.
Ini teman baikku Imas dan Purnomo.
Imas berperawakan kecil sama denganku, tinggi kamipun sama. Kulitnya hitam manis dengan rambut berwarna orange. Cukup aneh memang, karna warna rambutnya itu, dia dipanggil "Bule kejemur".
Imas sering marah jika di olok olok dengan panggilan Bule, kulitnya tidak cocok dengan warna rambutnya. Imas dari kecil sudah berambut orange, entahlah mengapa dia bisa seperti itu. Padahal kakak kakaknya rambutnya hitam.
Purnomo, dia juga teman sepermainan. Orangnya tenang tidak pernah main kasar dengan perempuan. Rambutnya berwarna coklat dengan model belah pinggir. Mau diacak acak seperti apapun tetap kembali seperti semula. Tidak usah sisiran pun rambutnya tetap rapih. Hahaa..

Sebetulnya temanku banyak, tapi hari ini mereka tidak ikut bermain. Jadi cuma kami bertiga saja.
Imas diam diam naksir Purnomo. Aku tau, tapi dia menutupinya. Lagi pula masa anak kecil udah naksir naksiran. Sering kali Imas mencoba menarik perhatian Purnomo. Dia selalu ingin dekat-dekat. Kadangkala kulihat dia cemberut bila Purnomo mendekatiku. Dia tiba tiba bikin gara gara. Mendorongku atau marah tanpa tau sebabnya apa.
Dia menarik Purnomo menjauhiku. Purnomo hanya bisa menatap bingung.
Tapi sore ini dia tidak marah atau cemburu sedikitpun kala Purnomo berkata dia pangeranku. Mungkin suasana hatinya sedang baik. Angin yang bertiup perlahan membuat hati adem.

"Sudah mau maghrib, pulang yuuk" Imas mengandeng tanganku. Kami bubar berpisah pulang ke rumah masing masing.
Sampai rumah kamar mandi kosong.
Aku segera masuk, buka baju terus mandi.
Airnya dingin, sambil menggosok badan dengan sabun kulihat Ka Didi sedang duduk memperhatikanku.
"Apaan sih Ka Didi, aku bilangin emak nih." ancamku,
"Yee,, suruh siapa mandi gak ditutup pintunya."
"Kan aku takut kalau di tutup pintunya.".
Buru buru ku selesaikan mandi,,, aku lari masuk ke kamar.

Ka Didi adalah anak kost yang ada dirumah, selain dia ada Ka Aan dan Ka Misjaya juga.
Semua laki laki. Karena kamar mandi cuma satu kami jadi terbiasa ngantri campur baur.
Masalah aurat memang tidak begitu diajarkan dirumah. Aku yang sudah kelas 5 masih biasa mandi tanpa ditutup pintunya. Bukan apa apa. Kakakku pada jail semua. Kalau aku sedang mandi dan pintunya ditutup pasti digoda. Entah diketuk ketuk sambil meniru suara kuntilanak, atau mematikan lampu kamar mandi tiba tiba. Pikirku simpel saja, kalau aku buka, aku tau siapa yang iseng, lantas menyiramnya dengan air banyak banyak sampai emak marah marah karena dapurnya jadi becek. Hehee..
Kalau lampu di matikan aku bisa buru buru lari sambil menyalakan lampu kembali.

Emak bapak usianya sudah mulai beranjak tua, waktu itu umur emak kira kira 45 tahun. Aku adalah anak yang tidak di sangka sangka. Saat emak hendak KB, setelah diperiksa malah emak dinyatakan positiv hamil. Ya sudah mau bagaimana lagi. Padahal saat itu anak emak bapak sudah 8 orang, jarak kakak yang terakhir denganku pun cukup jauh 11 tahun. Usia tua bukan penghalang bagi emak. Emak hamil tidak ada kendala, tidak mengeluh sama sekali.
Lahiranpun dirumah saja dengan bidan desa.
Pagi lahiran, sore sudah aktifitas lagi mengurus rumah tangga. Duuhh emak,, apa gak capek,, Masyaallah...
Diubah oleh uridu04 06-10-2015 05:24
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
1.8K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan