- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Jokes & Cartoon
(Warning) Hati-hati jika punya kebiasaan ini saat pakai "Ojeker's Online"
TS
dhidadi
(Warning) Hati-hati jika punya kebiasaan ini saat pakai "Ojeker's Online"
Gelar Thread Sederhana Lagi..
Sebelumnya mohon maaf kalau repost, sekedar untuk mengingatkan
Dikisahkan..
Kemarin ada temen kantor biasanya pagi-pagi kalo pergi ngantor dianter suaminya naek motor.
Giliran kemarin mau pergi, motor sang suami mogok. Otak-atik nggak kelar-kelar dan ga mau idup tuh motor.
Karena ada meeting dan harus tepat waktu, untuk pertama kalinya langsung pesan sebut aja "Ojek Online"
Ojek online datang, langsung naek dan tancap gas... wusss meninggalkan sang suami yang lagi ngotak-atik motornya.
Singkat cerita, Ciiiitt (bunyi rem motor)... begitu pas nyampe kantor, dan belom turun dari jok motor, di depannya sudah menunggu sekretaris yang juga teman kantornya.
Sang sekretaris bilang "Mbak.. sudah ditunggu dari tadi oleh Bapak Direktur, meeting mau dimulai !"
"Waduh.. gawat, i.. iiyaa"
Begitu turun dari motor, karena buru-buru takut kena semprot Pak Direktur, tanpa pikir panjang langsung cium tangan.... dan ambil jurus berlari tanpa banyangan sambil menarik lengan sang sekretaris yang melongo keheranan..
"Lho... mbak...mbak ?"
"Nanti aja ngobrolnya didalam hayuu cepetan bisa kena marah aku !"
"Tapi mbak..."
"Ah sudah ceeepeeetaaann !"
Sang sekretaris udah ga bisa ngomong lagi.. masa bodo pikirnya
Apa pasalnya ?
Yang nganter Bapak tukang Ojek Online gan... bukan suaminya.
"Ehh... Ibu...ibu.."
"Nanti aja papih.. mamih udah telat" tanpa menoleh kebelakang meninggalkan Bapak tukang Ojek yang kebingungan karena dibayar hanya pake cium tangan.
Thread ane yang lain, silahkan mampir :
1. Alkisah Utun dan Dokter Asli (Sekedar hiburan gan..)
2. Lanjutan "Beginilah kalau lalat kimpoi" versi videonya gan !
3. Menurut agan berapa hasilnya ? (bermain logika alternatif... dikit)
Sebelumnya mohon maaf kalau repost, sekedar untuk mengingatkan
Dikisahkan..
Kemarin ada temen kantor biasanya pagi-pagi kalo pergi ngantor dianter suaminya naek motor.
Giliran kemarin mau pergi, motor sang suami mogok. Otak-atik nggak kelar-kelar dan ga mau idup tuh motor.
Karena ada meeting dan harus tepat waktu, untuk pertama kalinya langsung pesan sebut aja "Ojek Online"
Ojek online datang, langsung naek dan tancap gas... wusss meninggalkan sang suami yang lagi ngotak-atik motornya.
Singkat cerita, Ciiiitt (bunyi rem motor)... begitu pas nyampe kantor, dan belom turun dari jok motor, di depannya sudah menunggu sekretaris yang juga teman kantornya.
Sang sekretaris bilang "Mbak.. sudah ditunggu dari tadi oleh Bapak Direktur, meeting mau dimulai !"
"Waduh.. gawat, i.. iiyaa"
Begitu turun dari motor, karena buru-buru takut kena semprot Pak Direktur, tanpa pikir panjang langsung cium tangan.... dan ambil jurus berlari tanpa banyangan sambil menarik lengan sang sekretaris yang melongo keheranan..
"Lho... mbak...mbak ?"
"Nanti aja ngobrolnya didalam hayuu cepetan bisa kena marah aku !"
"Tapi mbak..."
"Ah sudah ceeepeeetaaann !"
Sang sekretaris udah ga bisa ngomong lagi.. masa bodo pikirnya
Apa pasalnya ?
Yang nganter Bapak tukang Ojek Online gan... bukan suaminya.
"Ehh... Ibu...ibu.."
"Nanti aja papih.. mamih udah telat" tanpa menoleh kebelakang meninggalkan Bapak tukang Ojek yang kebingungan karena dibayar hanya pake cium tangan.
Hati-hati ya gan..
Tolong sebarkan info penting ini baik yang sudah berkeluarga atau masih taraf berpacaran..
agar tidak terjadi perang dunia ketiga
Tolong sebarkan info penting ini baik yang sudah berkeluarga atau masih taraf berpacaran..
agar tidak terjadi perang dunia ketiga
Jangan lupa gan...
Thread ane yang lain, silahkan mampir :
1. Alkisah Utun dan Dokter Asli (Sekedar hiburan gan..)
2. Lanjutan "Beginilah kalau lalat kimpoi" versi videonya gan !
3. Menurut agan berapa hasilnya ? (bermain logika alternatif... dikit)
0
6.8K
57
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan