Surtebok
TS
Surtebok
Pemerintahan Indonesia Gujiss? hehe, Mari kita bercermin ramai-ramai
Semakin kita dewasa, semakin kita “sadar” dengan lingkungan sekitar kita, kubilang sadar lho ya, bukan “peduli”, sadar yang kumaksud disini kita semakin tahu ini apa, itu apa, ini bahaya ga, itu bahaya ga, misal waktu kecil kita liat kecoak lalu kita injek, atau kita nangkep cicak, namun setelah dewasa kita sadar bahwa diri ini penting dan harus dilindungi, makanya ada kecoa kecil saja kita takut karena tubuh kita semacam “auto protect” (padahal ya kecoa ga bisa bunuh kita, kita injak saja keok, akwkoawakwokaowko”.

Namun sialnya, semakin kita dewasa, “auto protect” nya berkembang terlalu pesat, kita TERLALU menimbang-nimbang sesuatu apakah hal itu bahaya buat diri kita atau enggak, hal itu menguntungkan buat kita atau enggak. Ingat Bung, sesuatu yang TERLALU itu ga baik, bahkan terlalu kaya, terlalu tampan, terlalu BAIK pun jadi ga baik, segala sesuatu yang TERLALU akan mendatangkan hal negatif.

Contoh nih, kita liat ada orang kecelakaan, coba kita hitung berapa banyak orang yang langsung menolong dibandingkan dengan orang yang Cuma menonton, pasti banyakan yang menonton, kenapa? Karena dalam diri kita, mungkin dalam waktu sekian mili second itu sudah menimbang untung ruginya kita menolong orang tersebut, dan pasti ga menguntungkan diri kita kan? Coba bandingkan dengan kalau kita ditawari ibu kita duit/uang, pasti langsung kita terima, kenapa? Ya karena menguntungkan buat kita.

Pasti langsung mikir “lha wong nolong orang kok dibandingkan dengan kita dikasih duit, permisalan yang bodoh, ya pasti lebih menguntungkan dikasih duit lah” nah disitu intinya, berarti bener kan kata-kataku? Kita ga kan melakukan sesuatu kalau ga menguntungkan buat kita, apalagi malah merugikan/membahayakan diri kita.

Nah itu tentang “REAKSI kita pada sesuatu hal yang menguntungkan/tidak menguntungkan atau bahkan membahayakan buat diri kita. Nah sekarang kita ngomongin kondisi negara kita ini (INDONESIA) yang makin lama kok makin ke arah kehancuran. Kira-kira ada hubungannya ga dengan sikap kita yang menimbang-nimbang itu? Hehe, kalau menurutku ADA, SANGAT BERHUBUNGAN, kenapa? Ini Cuma hipotesaku lho ya.

Coba kita lihat jalan-jalan raya/jalan aspal di sekitar kita. Banyak yang rusak? Oh pasti banyak, kira-kira dalam pembangunan jalan tersebut ada unsur “bohong” nya ga? Contoh ekstrimnya misal materialnya dikasi yang murah trus duitnya dikantongin/dibagi-bagi gitu, kenapa begitu? Ya karena tadi, kita terlalu menyayangi n protect tergadap diri kita, kita takut miskin, makanya ngantongin duit model begitu, kita terlalu sayang terhadap diri kita, jadi kita bagaimana caranya bisa dapet duit banyak biar bisa kaya n ga susah.

Coba kita lihat sebuah perusahaan, perusahaan apapun lah, kira-kira ada ga unsur kebohongan dalam jalannya sebuah perusahaan? Pasti ada, misal ada yang beli produk dari pesaingnya, kita contek, lalu kita buat yang lebih bagus berdasarkan produk tersebut. Loh bukannya itu hal yang biasa? Apa hal itu salah? Menurutku ga salah, yang salah itu dia ga mau mengakui kalau produk itu ada karena dia nyontek dari pesaingnya, kalau ditanya ya itu produk sendiri. Berarti bohong kan? Hehe, loh bukannya itu hal yang biasa terjadi? Ya memang, korupsi juga sudah menjadi hal yang biasa terjadi kan? Terus kalau sudah biasa trus dibenarkan gitu? Hal itu semua dilakukan ya ga jauh-jauh dari memperkaya diri sendiri, seperti pembangunan jalan tadi.

Coba kita lihat usaha kecil-kecil an, misal konter hape lah, kuambil contoh konter karena ini rawan sekali dengan bohong dan curang, lha kok bisa? Coba deh tawarin hape lu ke konter, pasti kebanyakan akan nawar sangat rendah dengan alasan ini itu, atau coba servis hape lu di konter, pasti akan terjadi sebuah kebohongan misal “wah sudah gabisa diperbaiki nih ininya, harus ganti total sekalian sama ini-ininya” padahal sebenernya Cuma gabisa memperbaiki, akhirnya diganti total. Kenapa? Ya karena kita terlalu menyayangi diri kita, kita takut bilang gabisa perbaiki ininya, ga jadi ada penghasilan masuk.

Coba kita lihat tukang parkir, ada kan mereka yang saat kita mau pergi ditarikin tarif parkir, tapi kita ga disebrangin atau kita ga dibantu mundurin motor atau kita dicuekin karena mereka sibuk narikin duit lagi (misal lihat mobil yang mau keluar lalu mereka tarikin duitnya n nyuekin kita), kenapa begitu? Ya karena mereka terlalu menyayangi diri mereka, lha wong mereka bantu kita sama ga bantu sama sekali mereka tetep dapet duit kok, kita tetap membayar kok.

Coba kita lihat siswa/siswi sekolah, berapa banyak dari mereka yang melakukan kecurangan/kebohongan dalam kesehariannya, misal mencontek dalam ujian (kalau hasilnya bagus bangga n bilangnya ke orang tua kita ngerjain sendiri), atau misal nyuruh dibikinin tugas sama temen (ngakunya sama guru kita bikin sendiri), dll. Loh bukannya itu hal yang biasa? Sekali lagi biasa bukan berarti baik. Hal itu kita lakukan karena kita takut diri kita yang berharga ini dicap bodoh oleh orang tua ataupun orang lain kalau nilai kita jelek.

Coba kita lihat pedagang pasar, baik itu pedagang besar maupun kecil, banyak sekali melakukan kebohongan, misal kita tawar mereka bilang “harga sudah pas” atau “kalau ditawar lebih murah dari itu saya rugi”, atau bilang “disini paling murah”, dll. Biasa kan hal seperti itu? Anda pasti sudah tau saya mau ngomong apa.

Coba kita lihat Polisi lalu lintas, umm......oke, ku skip aja, sudah paham maksudku.

Wew, setiap jenis pekerjaan atau malah setiap individu orang Indonesia, banyak sekali yang mem “biasakan” suatu hal negatif hanya karena hal itu dianggap sudah umum/biasa dilakukan, kalau kukasih contoh satu-satu macam diatas, bisa keriting nih jari, cukup segitu saja.

Oke sekarang kita balik lagi ke Indonesia yang makin hari makin amburadul, ane nulis ini karena kulihat dimana-mana orang sibuk MENYALAHKAN PEMERINTAHAN BESERTA PEMIMPINNYA. Lho, apa berarti pemerintahan kita n pemimpinnya ga salah? Kalau menurutku SALAH BUANGET, saking salahnya ga perlu kutulis contoh kebohongan/keburukannya karena kita semua sudah tahu.

Tapi semua orang sibuk menyalahkan hingga mereka hingga lupa kalau hancurnya negeri kita adalah merupakan salah kita juga, Tuhan sedang menghukum kita, mungkin ada yang bertanya “lho kami salah apa kok dihukum?”, lha itu sudah kutulis semua to bahwa hampir semua individu di Indonesia terlalu sibuk melindungi diri sendiri, memperkaya diri sendiri, melakukan kebohongan ini itu, keburukan ini itu, jadi yang jangan heran kalau negara tempat tinggal kita diganjar seperti ini.

Ingat kata Aa Gym, “3D, Dimulai dari hal kecil, Dimulai dari diri kita sendiri, Dimulai dari sekarang”

Ayolah daripada kita sibuk menyalahkan pemerintahan ,lha kok kurang kerjaan men, udah tau salah kok disalahkan tiap hari, apa ndak bosen? Trus kalau disalahkan terus jadi bener gitu? Belajar dari pengalaman donk, kita nyalahin pemerintahan sudah sejak jaman jebot kan? Dan udah terbukti ga berhasil kan? Jadi ngapain dilanjutkan, mending kita aja yang ngasih contoh ke Pemerintah biar mereka malu.

Ya bisa dimulai dari hal-hal kecil di sekitar kita, misal kalau lampu lalu lintas belum hijau, walaupun timernya sudah di angka 1, wong masih merah ya jangan jalan dulu walaupun dari arah berlawanan sudah berhenti semua (yaelah bung anak TK aja tahu kalau merah artinya berhenti n hijau artinya jalan).

Gampangnya gini aja, yang selalu kulakukan dan alhamdulillah berhasil sampai sekarang. Empatinya diasah bung, gunakan cara “andai aku jadi dia”, misal ada orang jatoh n mau kita tolong kita berandai-andai “kalau aku jadi dia, aku jatoh n orang Cuma ngeliatin ga nolongin gimana ya?”, atau kita mau ngejual sesuatu kita berandai-andai “seandainya aku kelak jadi orang miskin, duitnya pas-pas an, mau beli kok harganya dibilang paling murah padahal sangat mahal gimana ya?”

Nah kalau diri kita semua sudah OK (yah setidaknya sudah mendingan lah, kan ga ada sesuatu yang sempurna) aku yakin dengan sendirinya sekitar kita (negara) akan lebih baik, kalau masih belum mari kita rebus pemerintahan kita (atau bisa juga kita memperbaiki diri kita sendiri sembari njitakin pemerintahan kita yang ga bener, tentunya njitakinnya dengan cara yang bener juga lho ya bar ga ironi).


Spoiler for "FAQ and FR":
Diubah oleh Surtebok 03-10-2015 08:03
0
2.4K
25
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan