parlin.hutajuluAvatar border
TS
parlin.hutajulu
Mandiri, BRI, dan BNI Terancam Tergadaikan ke China dan Tak Jadi BUMN Lagi


RMOL. Langkah BRI, BNI, dan Mandiri meminjam uang ke China Development Bank (CDB) merupakan cara halus menjual aset negara atau privatisasi. Peminjaman tersebut juga membuat saham bank-bank perusahaan pelat merah tersebut tergadaikan jika negara tidak mampu membayar utang dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.

Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Yenny Sucipto, dalam konferensi pers di kantornya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (23/9).

"‎Ini adalah salah satu strategi untuk privatisasi secara halus. Karena komitmen pengembalian utang itu harus dibayarkan dalam waktu 10 sampai 20 tahun harus dibayarkan. Nah pada hari H tidak bisa bayar utang alasan klasiknya tidak ada duit ya sudah tukar guling saja saham itu dengan utang," kata Yenny.

Ia mengkhawatirkan peminjaman utang tiga bank plat merah ini mengulangi nasib Telkomsel dan Indosat yang tidak mampu mengembalikan utang terhadap CDB. ‎"Nah itu yang kita khawatirkan. Karena beberapa kali melalui pengalaman yang ada seperti Indosat seperti itu, telkomsel seperti itu," lanjut Yenny.

Menurutnya bisa saja jumlah saham Bank BUMN yang tadinya 60 persen dimiliki pemerintah turun dibawah 50 persen sehingga bank tersebut tidak menjadi BUMN lagi. "Kita tidak menginginkan di sektor perbankan mengalami seperti itu," tambah Yenny.

Pada Rabu malam (16/9) lalu di Beijing, tiga bank BUMN tersebut menandatangani kesepakatan pinjaman senilai total 3 miliar dollar AS dengan CDB untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur di Indonesia.

Penandatanganan kesepakatan pinjaman dilakukan Direktur Utama Bank Mandiri Budi G Sadikin, Direktur Utama BRI Asmawi Syam dan Direktur Utama BNI Ahmad Baiquni dengan Presiden Eksekutif Zeng Zhijie, disaksikan Menteri BUMN Rini Sumarno dan Kepala Komisi Nasional Pembangunan dan Reformasi (National Development and Reform/NDRC) Xu Shaoshi.

Dari total pinjaman tersebut, masing-masing bank menerima pinjaman sebesar satu miliar dollar AS dengan jangka waktu 10 tahun. Selain itu 30 % dari dana pinjaman tersebut akan diterima dalam mata uang Renminbi (RMB). [zul]


http://ekbis.rmol.co/read/2015/09/23...medium=twitter


ndak papa ndak ada yg istimewa,
asal didukung nastak cabang kaskus,pesbuk,twitter ok2 aja
indonesia hebat emoticon-I Love Indonesia (S)
0
3.8K
41
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan