Indutsri Elekronik Optimistis Ekonomi Membaik Akhir Tahun

Selasa, 22 September 2015 17:57 WIB | 1.887 Views
Pewarta: Alviansyah Pasaribu


ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.)

Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan elektronik Panasonic Gobel Indonesia yakin paket kebijakan pemerintah pad bidang distribusi produk untuk menanggulangi melemahnya perekonomian global akan membawa industri elektronik Indonesia membaik akhir 2015.

Keyakinan itu membuat Panasonic Gobel Indonesia yang mencatat pertumbuhan 10 persen pada semester pertama tahun fiskal 2015-2016.

"Sampai semester pertama, September 2015, sudah mencapai dua digit atas sekitar 10 persen," kata Heru Santoso, Asociate Director Panasonic Gobel Indonesia, di Jakarta, Selasa.

"Kami yakin sampai akhir tahun semakin membaik karena program-program pemerintah sudah berjalan," imbuh Heru.

Heru menjelaskan program pemerintah untuk mempermudah akses distribusi barang membuat produsen lebih terbantu karena proses distribusi adalah salah satu faktor yang akan mempengaruhi harga kepada konsumen.

"Taktik kami sampai akhir tahun ini adalah meluncurkan produk baru, memperbaiki jaringan penjualan, dan mengoptimalkan jaringan distribusi seperti yang dilakukan pemerintah saat ini," kata Heru.

Heru mengatakan kendati harapan untuk berkembang tetap tinggi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tetap mempengaruhi harga produksi karena barang baku biji plastik dan biji besi masih diimpor.

Namun Panasonic tidak mau buru-buru menaikkan harga karena masih terus mengevaluasi pasar dan pola konsumen. "Maunya sih naik, tapi pasar tidak memungkinkan jadi kami pantau terus secara menyeluruh dan berkala," kata Heru.

Editor: Jafar M Sidik
sumur


Jum'at, 18 September 2015 - 13:43 wib

32 Aturan Kemendag Diubah Permudah Ekspor Impor

Kurniasih Miftakhul Jannah

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi pada 9 September lalu. Dalam paket September I tersebut, terdapat 32 aturan yang diubah Kementerian Perdagangan.

Staf Ahli bidang Kebijakan Perdagangan Luar Negeri dan Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Arlinda Imbang Jaya menjelaskan, dalam paket kebijakan ini pihaknya memangkas sejumlah aturan.

Juga melakukan penyederhanaan beberapa perizinan dan mengurangi persyaratan yang tidak relevan. Seperti menghapus pemeriksaan yang selama ini ditetapkan oleh 15 kementerian atau lembaga atau 18 unit penerbit perizinan.

Dari 32 aturan yang diubah, delapan aturan yang di deregulasi dan 24 lainnya di debirokratisasi.

"Dari paket tersebut, ada 121 perizinan ekspor impor dan perdagangan dalam negeri, 74 perizinan di antaranya melibatkan rekomendasi 20 kementerian dan lembaga," papar dia kantor Kemendag, Jakarta, Jumat (18/9/2015).

Lebih lanjut dia menjelaskan, Kemendag diamanatkan untuk menghapus sekitar 38 izin yang meliputi empat jenis izin eksportir terdaftar (ET), 21 izin importir terdaftar (IT) dan 30 izin importir produsen (IP). Dengan deregulasi dan debirokratisasi, Kemendag telah memangkas 31,4 persen aturan.

Pihaknya menyebutkan, deregulasi ini tidak berhenti karena masih akan terus berlanjut sampai ke peraturan dan perizinan tingkat daerah.

Sementara itu, guna meningkatkan efisiensi birokrasi dalam pelayanan perizinan telah diperkuat sistem Indonesia National Single Window (INSW) suatu pelayanan loket elektronik tunggal dalam penyelesaian proses ekspor impor, yang menerapkan prinsip single submission, single processing, dan single synchronous decision making yang juga akan berlaku dalam kegiatan ekspor impor di kawasan ASEAN.

Dia bilang, pemangkasan aturan ini instruksi langsung dari Presiden Jokowi. Diharapkan paket kebijakan ini bisa melancarkan arus barang dalam rangka ekspor dan impor, distribusi barang dalam negeri dan meningkatkan iklim usaha yang sehat dan berdaya saing.

"Guna meningkatkan struktur ekonomi nasional dan pertumbuhan ekonomi nasional, demi kepentingan masyarakat banyak artinya kami diminta melakukan beberapa kebijakan yang harus diregulasi. Ini tahap pertama dan ada tahap selanjutnya," imbuhnya.
(rzk)
ember


JK Dukung Rizal Ramli Aktifkan Kereta Api di Tanjung Priok

By Silvanus Alvin
on 15 Sep 2015 at 21:10 WIB


Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Liputan6.com, Jakarta - ‎Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Mineral Rizal Ramli ingin kereta api barang masuk kembali ke Pelabuhan Tanjung Priok. Wakil Presiden Jusuf Kalla mendukung niat Rizal.

"‎Kondisinya itu berbeda zaman dulu dengan sekarang. Tidak bisa disamakan. Tapi, dibutuhkan (kereta barang masuk pelabuhan)," kata JK, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (15/9/2015).

Meski demikian, JK belum mendapat laporan detail terkait kerjasama Kementerian Koordinator Kemaritiman, Kementerian Perhubungan,‎ dan Pelindo II untuk membuka kembali akses pada pelabuhan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli geram melihat jalur kereta di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, ditutup dengan cor beton oleh operator Pelabuhan PT Pelindo II (Persero).

Rizal mengatakan, penutupan jalur kereta tersebut merupakan contoh ketidakefisienan. Pasalnya, jika jalur kereta yang dibangun sejak zaman Belanda tersebut aktif bisa membantu keluar masuk barang di pelabuhan.

"Ini adalah contoh ketidakefisienan sejak zaman Belanda, kereta ini, rel ini untuk kereta api barang masuk sampai pelabuhan," kata Rizal, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (10/9/2015).

Melihat hal tersebut Rizal geram, ia pun menyayangkan rel kereta tersebut sudah tidak aktif, karena sengaja ditutup oleh Pelindo II selaku operator untuk kepentingan jalan dan terminal penyimpanan.

"Tapi Pelindo dengan sengaja menutup semua sampai ke dalam sehingga kereta tidak bisa masuk ke dalam," ungkapnya.

Rizal menuturkan, kedatangannya untuk membenahi tata kelola pelabuhan yang disinyalir sebagai sumber masalah lamanya dwelling time.‎ (Silvanus/Ndw)
mbleber