Quote:
Yunita menyambut suaminya Bagak yang baru pulang kantor dengan kabar gembira.
Yunita: Mas, saya tadi periksa ke dokter, katanya hamil, sudah telat 1 bulan. Tapi jangan kasih tahu orang lain ya, malu.
Bagak bahagia bukan main dan memeluk istrinya.
Besoknya, Awang seorang petugas PLN mengetuk pintu rumah Yunita dan Bagak.
Awang: Bu, anda telat satu bulan
Yunita: Loh, kok kamu bisa tahu?
Awang: Ini ada di catatan saya
Yunita: HAH? kok bisa ada dicatat?
Besoknya Bagak dengan marah menuju ke kantor PLN
Bagak: Hey, kok kamu bisa tahu istri saya telat 1 bulan?
Awang: Sabar pak, semuanya ada di catatan kami. Kalau mau dihapus, tinggal bayar
Bagak (wah ini pemerasan): Kalau saya tak mau bayar?
Awang: Punya Bapak saya putus
Bagak: WHAT, kalau punya saya diputus, terus istri saya di rumah pakai apa?
Awang: ya dia bisa pakai lilin
Quote:
Bagak suka menggoda istrinya Yunita yang punya badan gemuk.
Bagak: Istriku, kurangilah makan kamu, badan sudah gede kaya gajah, pantat pun besar seperti kompor
Yunita (brengsek, awas nanti)
Malamnya ketika mau tidur, Bagak minta jatah karena lagi kepengen.
Yunita: Maaf ya mas, kita harus hemat energi. Masak cuma mau menghangatkan sosis kecil harus menghidupkan kompor besar?