Kata "TAPI" memang berbahaya jika digunakan dengan cara yang kurang tepat. Dalam berkomunikasi misalnya, "Saya tuh benar-benar mencintaimu. Tapi kamu kenapa nggak ngertiin perasaan aku?"

Nah, dalam kalimat tersebut di atas, kalimat pertama "Saya tuh benar-benar mencintaimu", itu cuma omong kosong. Kenapa? Karena kata "TAPI" menghapus semua asumsi yang ada sebelumnya....

Contoh lain, "Kamu tuh Ganteng, tapi Bau". Dalam kalimat tersebut, tetap saja yang bakal keinget sama orang yaitu kata BAU nya. Paham maksudnya?
Pertanyaannya, bagaimana jika ini kita gunakan untuk Jualan?
Misal, "Wah, kang, produknya Mahal amat....". Apa jawaban Anda?

Kalau Saya, justru menjadikan kalimat si dia sebagai modal dalam menjawab keluhan atau keberatannya, misalnya: "Oh ya, produknya mahal ya pak?" (saat Saya menanyakan kembali pertanyaan ini, dalam hati atau jawaban dia adalah YA. Ini penting untuk membuat YES-SET dalam menjual). Lalu Saya akan melanjutkan, "Dan bapak tentu tahu bahwa produk yang mahal kualitasnya juga sangat terjamin, kan?". Dan seterusnya...

Intinya, jangan gunakan kata "TAPI". Karena kata tapi akan memberikan sinyal tidak setuju dengan apa yang dikatakan prospek. Kalau sudah ada perbedaan, maka akan sulit terjadi penjualan. Ingat dengan prinsip RAPPORT? Yes. Itu.
Karenanya, gunakan kata "DAN"...

Misal jawaban lainnnya, "Dan bukankah bapak menginginkan produk yang benar-benar berkualitas?", "Dan bapak akan merasakan sendiri solusi yang dihadirkan oleh produk ini dengan harga yang mahal tersebut", "Dan bapak bisa lihat sendiri bagaimana harga tidak pernah berbohong dengan kualitas yang diberikan...", dan lain2.
Lalu, kapan kita menggunakan kata "TAPI"?

Saat Anda ingin BERDEBAT, MEMOJOKKAN ORANG, dan HAL-HAL NEGATIF LAINNYA. Tentu Anda tidak ingin melakukan hal-hal tersebut, bukan?

So, biasakan mulai dari sekarang untuk menghindari kata "TAPI"...




Sumur : Beranda fb