provokator.7Avatar border
TS
provokator.7
Ajaib, Bola Api Muncul di Makam dan Buru Pembunuh Habib



Memasuki kawasan Desa Kusamba, Kecamatan Dawah, Klungkung, Bali, pemandangan bergaya Islam bernuansa Jawa terpampang megah. Kawasan ini merupakan satu dari sekian banyak kawasan di Pulau Dewata yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam.

Bahkan, nuansa Islam sangat kental terasa dengan kebiasaan penduduknya yang selalu mengenkan busana Muslim dalam beraktifitas sehari-hari. Kaum pria mengenakan sarung dan berkopiah, sementara para perempuan mengenakan jilbab.

Di desa ini terdapat sebuah masjid besar yang bernama Al Huda yang hampir seluruh kegiatan keagamaan terfokus di sini. Meskipun berdampingan dengan penduduk pemeluk agama Hindu, namun kehidupan masyarakatnya terlihat rukun dan damai.

Walau dihuni mayoritas Muslim, tapi penduduk di kampung ini memiliki nama-nama khas Bali seperti Wayan, Ketut, Nengah, dan Gede.

Kampung Islam Kusamba dikenal sebagai kampung Islam yang menyimpan banyak sejarah Islam di Bali. Di kampung ini terdapat makam seorang wali Muslim yakni makam Habib Ali Bin Abu Bakar Al Hamid, letaknya tak jauh dari tepi Pantai Kusamba.

Di depan makam dibangun patung seorang tokoh menggunakan sorban dan berjubah menunggang kuda. Saat melihat patung itu, kebanyakan orang yang baru ke tempat itu akan menyangka patung tersebut adalah Pangeran Diponegoro.

Karena sosok patung itu hampir menyerupai sosok salah satu pahlawan negeri ini. Namun, Ahmad, juru kunci makam mengatakan kalau ornamen patung itu menggambarkan karakter Habib Ali bin Abu Bakar al-Hamid.

"Semasa hidup, Habib Ali bin Abu Bakar al-Hamid menjadi guru bahasa Melayu Raja Klungkung saat itu, Dalem I Dewa Agung Jambe. Waktu itu, beliau diberi seekor kuda untuk kendaraan pulang pergi antara Kusamba dan Klungkung," kata Ahmad.

Makam mengeluarkan bola api

Di kawasan ini terdapat sebuah cerita yang dianggap cukup ajaib. Konon dahulu pada suatu hari, sewaktu Habib Ali pulang dari Klungkung dan sesampainya di Pantai Desa Kusamba, beliau diserang sekelompok orang tidak dikenal dengan senjata tajam secara bertubi-tubi.

Habib Ali yang masih berada di atas kudanya tewas tersungkur di tanah bermandikan darah. Akhirnya, jenazah Habib Ali dimakamkan di ujung barat pekuburan Desa Kusamba.

Pada malam hari setelah pemakaman ada kejadian aneh di luar nalar manusia. Bola api yang berkobar-kobar muncul dari pusara sang habib. Banyak masyarakat sekitar melihat kejadian itu.

Konon menurut cerita turun-temurun dari kalangan Muslim maupun Hindu setempat, bola api yang berkobar itu terbang ke sana-kemari mencari para pelaku pembunuhan sang habib. Para pembunuh Habib Ali akhirnya tewas satu persatu karena diserang bola api itu.

Sejak saat itu, oleh masyarakat Hindu maupun Muslim, makam Habib Ali ini dikeramatkan. Hal ini terbukti dengan mereka yang datang berziarah tak hanya berasal dari kalangan Muslim melainkan juga dari mereka yang beragama Hindu.

Ada al-Quran berusia 4 abad

Selain makam tersebut, bukti sejarah terkait keberadaan masyarakat Islam di Kusamba adalah penemuan benda bersejarah yaitu al-Qur’an tertua. al-Qur’an itu diakui telah berusia hampir 400 tahun. al-Qur’an tertua tersebut ditulis tangan oleh ulama besar asal Bugis.

Konon, al-Qur’an yang ditemukan di Kusamba merupakan salah satu al-Qur’an kembar tiga. Ternyata, al-Qur’an tertua di Bali ditulis dan dibuat sebanyak tiga buah dalam kurun waktu yang berbeda oleh ulama yang sama. Sayangnya, siapa pembuat ketiga al-Qur’an kembar tersebut sampai kini belum diketahui.

Umat Islam di Kusamba secara historis dikenal sebagai umat yang jujur dan teguh memegang janji. Anggapan ini sudah ada sejak zaman nenek moyang mereka. Misalnya, dalam hal perjanjian untuk tidak saling mengganggu, atau menyakiti antarumat yang berkeyakinan beda.

Kerukunan antarumat beragama terlihat jelas di kampung ini. Buktinya, setiap adanya perayaan nyepi yang bersamaan dengan shalat Jumat, bisa berjalan beriringan.

"Pada saat Nyepi, umat Islam juga tetap menunaikan shalat Jumat di masjid, tidak menggunakan pengeras suara ke luar, tapi cukup ke dalam, agar tidak mengganggu umat Hindu yang sedang merayakan hari besarnya," ujarnya.


Sumber


Luar Biasa emoticon-Cendol (S)emoticon-Cendol (S) emoticon-Cendol (S)
0
2.1K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan