sumur suci : http://m.detik.com/finance/read/2015/09/16/080856/3019927/4/harga-anjlok-40-6-juta-bibit-ayam-dimusnahkan

Jakarta - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian
Pertanian, menyepakati langkah pemusnahan 6
juta ekor bibit ayam. Langkah ini untuk
menstabilkan harga ayam di peternak yang saat
ini sudah 40% di bawah harga pokok produksi
(HPP).
Langkah ini ditempuh oleh 13 pengusaha unggas,
karena sudah merugi akibat kondisi harga akibat
pasokan berlebih. Padahal, harga ayam sempat
melonjak pasca Idul Fitri karena stok di peternak
berkurang.
"Memang saya akui sebagai pengusaha itu
memang tidak lantas menjadi jaminan harga akan
naik di atas HPP Rp 17.000/kg. Harga ini tetap
yang menentukan pasar," jelas Ketua Gabungan
Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU),
Krissantono, kepada detikFinance , Selasa
(15/9/2015).
Menurutnya, paling tidak langkah ini bisa
memberi efek psikologis terhadap pasar
perunggasan di dalam negeri.
"Pasar unggas tidak hanya soal teknis, ada faktor
psikologis yang bisa menentukan harga. Kami
ingin beri efek psikologis pasar. Juga jangan
sampai peternak kecil rugi, termasuk peternak
besar yang merugi miliaran hingga triliunan
karena harga jatuh," ungkap Kris.
Menurut Kris, pemusnahan jutaan bibit ayam ini
bukan pengalaman baru, ini lazim dilakukan oleh
pengusaha. Bedanya, kali ini dilakukan bersama-
sama dengan banyak perusahaan dalam jumlah
besar.
"Pengafkiran bukan pengalaman baru. Cuma
biasanya pengafkiran itu tidak dilakukan dalam
jumlah besar dan dilakukan sendiri-sendiri. Ibarat
bersih-bersih rumah, kalau dilakukan sendiri ya
bersih, tapi kalau bersama-sama sekampung bisa
bersih," terang Kris.
Kris menyampaikan, harga daging ayam di tingkat
peternak saat ini sangat jauh di bawah HPP atau
Harga Pokok Produksi.
"Harga daging ayam di peternak saat ini kisaran
Rp 12.000-13.000/kg. Bahkan ada yang Rp
10.000/kg. Sementara HPP-nya Rp 17.000/kg.
Bisa dibayangkan kerugian peternak Rp
5.000-7.000/kg dikali berapa juta ekor per
minggu," paparnya.

komen ts :
apakah bapak joko akan itu pemusnahan ??? biasanya doi paling suka sama seremoni dan sejenisnya